Bolehkah aku menyerah kepada takdir ?
Sebuah ungkapan yang di goreskan dalam sebuah tulisan sekaligus pertanyaan pada diri seseorang untuk tidak larut dalam suatu persoalan.
Setiap mahluk hidup terutama kita manusia yang mendiami planet bumi ini tidak akan perna terlepas dari berbagai tantangan dan persoalan, oleh karena setiap kita sudah diberi tanggung jawab oleh sang Maha Pencipta untuk menjalani dan mengalami tantangan dan persoalan itu.
Saudari dan saudara pembaca yang budiman setiap kita dalam menghadapi suatu masalah atau persoalan sering merasa tertekan, bahkan sampai ada yang frustasi dan depresi oleh karena persoalan atau masalah yang dihadapinya tidak perna berakhir, bahkan ada yang mencari jalan pintas ( alias mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ) oleh karena tekanan batin. kejadian seperti ini sering kali terjadi dalam lingkungan masyarakat kita.
Pertanyaannya mengapa hal demikian diatas sering terjadi ? Yang pertama, karena tidak ada keterbukaan dalam diri kita kepada sesama untuk berdiskusi terkait dengan persoalan yang terjadi dalam diri kita. Yang kedua, tidak mau bergaul dengan sesama yang ada disekitar kita, dan yang ketiga, suka menyendiri dan selalu berfikir Negatif terhadap semua persoalan yang dialaminya.
Ketiga hal diatas bila ada dalam diri kita maka tekanan psikologis kita semakin hari semakin tertekan dan tidak dapat dikendalikan sehingga seseorang yang mengalaminya dapat mengalami stres, depresi bahkan berdampak kepada gangguan jiwa hingga kematian.
Saudari dan saudara pembaca yang budiman, gangguan jiwa dan kematian pada diri seseorang yang mengalami tekanan batin apakah bisa dikatakan takdir ataukah itu merupakan jalan hidupnya ? Saya sebagai penulis artikel ini mengatakan " tidak " oleh karena segala sesuatu persoalan dapat diselesaikan apabila ada keterbukaan dalam diri kita.
Maka dari itu untuk mengatasi persoalan-persoalan dan penyembuhan luka batin yang terjadi dalam diri kita, perlu adanya keterbukaan dalam diri, mencari orang yang dapat dipercaya dan siap mendengarkan keluhan kita, sherinng bersamanya membicarakan mengenai persoalan-persoalan yang kita hadapi, ungkapkan semua yang ada dalam diri kita kepada orang yang kita percaya untuk didengarkannya dan bersamanya mencari suatu solusi yang baik.
Para pembaca yang budiman keterbukaan dalam diri kita kepada orang-orang disekitar kita sangatlah penting, oleh karena segala sesuatu yang kita hadapi baik dalam suka maupun duka, susah maupun senang apabila di sheringkan kepada mereka seberat apapun persoalan yang kita hadapi akan menjadi ringan oleh karena partisipasi dan campur tangan mereka dalam persoalan kita.
(Berat sama di pikul Ringan sama dijinjing)
Semoga bermanfaat
Hengki Mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar