05/08/2021

MENUNGGU KEPASTIAN DARI HARAPAN YANG TIDAK PASTI

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Menunggu berasal dari kata dasar tunggu. Menunggu adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Menunggu memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menunggu dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Sedangkan Harapan berdasarkan teori dapat dipahami bahwa sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan yang dapat menyebabkan seseorang mencapai kehidupan yang lebih baik. 

Setiap orang memiliki kemampuan untuk membentuk harapan karena mereka memiliki komponen dasar dalam kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan ide -ide atau pemikiran dalam pembentukan dan pemeliharaan kekuatan pribadi dalam konteks hubungan saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

Para pembaca yang budiman berdasarkan penjelasan diatas tentang kalimat " Menunggu dan Harapan ". Dapat penulis katakan bahwa kalimat tersebut diatas selalu ada dalam diri setiap kita yang menjalani kehidupan ini.

Dalam pengalaman perjalanan hidup sehari-hari sering kita mendengar  janji - janji entah dari keluarga,teman, sahabat, maupun dari para elite politik yang karena punya kepentingan membuat janji dengan masyarakat, ada yang menepati janjinya namun ada juga hanya tinggal janji setelah itu hilang bersama sang waktu, hingga yang menerima janji itu sendiri membawanya lelap dalam mimpi.

Maka dari itu janganlah kita memberikan janji atau harapan palsu kepada orang lain kalau janjinya tidak ditepati, dan suatu keputusan yang diambil  perlu memberikan harapan tentang keputusan itu, oleh karena  yang namanya menunggu itu sesuatu yang sangat melelahkan dan membosankan. 

Para pembaca yang budiman menunggu itu memang menyakitkan, tetapi berusahalah untuk tetap bertahan oleh karena menunggu itu juga sebenarnya indah, yang membuat sukar adalah ketidak sabaran dari kita dan ketidak pastian dari pemberi janji itu sendiri, oleh karena semua hal yang terjadi dan kita alami dalam kehidupan kita ini membutuhkan suatu kepastian entah itu untuk memulai,mempertahankan, ataupun melepaskan. 

Para pembaca yang budiman ada sebuah kisah yang akan menjadi pedoman dalam menjalani panggilan hidup kita, kisah ini berkaitan dengan kalimat "Menunggu dan harapan" dan kisah ini juga hanya fiktif belaka, semua ulasan dan tulisan didalamnya merupakan imajinasi sang penulis, apabila terdapat kesamaan kisah pengalaman hidup para pembaca  dalam tulisan dan cerita ini, maka jadikanlah itu bahan untuk refleksi Peribadi. 

Kutunggu  kepastian darimu.

Aku tidak memaksamu harus secepatnya berikan keputusan itu aku hanya menunggu sebuah kepastian sehingga sampai saat ini aku masih tetap bertahan meski dalam pergolakan batin yang selalu  tersiksa,  aku menyadari  akan keterbatasanku soal materi  namun engkau juga harus tahu materi bisa dapat diraih kalau ada saling percaya dan ada keterbukaan antara kita. Kini aku hanya ingin  sebuah kepastian darimu kapankah engkau memberi pernyataan keputusan itu ataukah aku haru terus menanti hingga umur terus bertambah dan kepada siapa hati ini harus dilabuhkan dan kepada siapa aku harus berjuang.

Aku tidak  memaksa agar engkau secepatnya memberikan pernyataan keputusan itu tetapi kamu juga harus tahu  jangan sampai kita larut dalam ketidak pastian membuat kita lupa kepada siapa hati ini harus di jaga. 

Aku mohon mengertilah dari hati yang menunggu sesuatu yang tak pasti, hingga lelah bertahan tanpa ada suatu kepastian darimu untuk memberikan pernyataan keputusanmu, oleh karena kamu  mengulur waktu demi memilih sesuatu yang tidak pasti antara rasa cinta dan rasa nyaman dan haruskah aku  terus-menerus bertahan ? Berapa banyak waktu yang kubuang percuma karena menanti keputusanmu. 

Tahukah kamu semakin berjalannya waktu membuat kita semakin berkurang hidup di dunia ini ? Lantas apakah akan kamu sia-siakan setiap detiknya karena ketidakpastianmu ?  Mungkin kalau  di perbolehkan aku hanya meminta agar kita berpindah posisi Kau yang meminta kepastian dan aku yang memberi harapan. Agar kau tahu bagaimana lelahnya berharap dengan sesuatu yang tak pasti bukan kuingin menyerah, tapi aku lelah menanti keputusan itu.

Engkau  boleh saja memberi harapan yang tak pasti, namun jangan salahkan ketika aku memutuskan untuk meninggalkan semua ini, tentang kebersamaan kita,semua kenangan indah yang terjadi diantara kita. 

Bukan aku ingin menghancurkan kebersamaan ini hanya saja aku tahu diri oleh karena aku perna menjadi bagian dalam kehidupmu dan keluargamu, semoga kelak kau temui cinta sejati, hingga tak ada orang yang tersakiti. 

Hengki Mau 

Semoga bermanfaat.

Bahan untuk refleksi. 

Jangan hanya memberi harapan tetapi tepatilah janji - janji kita kepada orang yang sementara menanti.  Dan tegakanlah  rasa tanggung jawab dalam mengambil keputusan Jika kita melakukan sesuatu kita harus menyelesaikannya dengan tuntas tanpa harus berlarut-larut.  

Tidak ada komentar:

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...