Pernikahan adalah upacara janji nikah sehidup semati yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan sesuai norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku, agama, budaya, maupun kelas sosial.
Dalam pelaksanaan acara pernikahan, penggunaan adat atau aturan kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum adat dan hukum agama tertentu yang terdapat dalam aturan di daerah atau wilayah tersebut.
Pengesahan pernikahan secara hukum biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani oleh kedua belah pihak antara si pengantin laki-laki dan perempuan yang disaksikan oleh pihak perwakilan keagamaan, pemerintah maupun pihak keluarga.
Upacara pernikahan sendiri merupakan acara yang dilangsungkan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan juga kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga, sahabat dan kenalan. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah selesai upacara pernikahan kedua pengantin akan dinamakan sebagai suami dan istri dalam ikatan perkawinan.
Para pembaca yang budiman pernikahan itu adalah sebuah moment yang sangat indah, oleh karena dua perbedaan yang dijadikan satu dalam ucapan sumpah setia sehidup semati dan janji suci dihadapan Tuhan, yang disaksikan oleh Imam Tuhan, orang tua, sanak keluarga, sahabat kenalan dan umat Allah yang hadir yang turut merestui pernikahan itu.
Dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya sang waktu pengalaman hidup berkeluarga pun turut berjalan mengikuti irama sang waktu menapaki kerikil - kerikil hidup dalam membina bahtera rumah tangga baik dalam suka maupun duka.
Dalam hidup bersama antara suami dan isteri sering terjadi persoalan - persoalan yang adalah duri - duri tajam, muncul dari masing-masing pasangan suami istri, ada kesalah pahaman, ada ketidak puasan karena hal sepele, ada ketidak nyamanan, oleh karena masing-masing orang mempertahankan egonya.
Para pembaca yang baik mengapa hal tersebut diatas sering terjadi dalam hidup bersama ?... Itu semua terjadi karena Tuhan sedang menguji kesabaran dan kesetiaan terhadap pasangan kita yang telah dipersatukan di hadapan Tuhan untuk saling melengkapi, sehidup semati hidup bersama, juga menantang bagaimana kita mempertahankan pernikahan itu.
Sering juga ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan yang ada dalam rumah tangga seseorang, sehingga dengan berbagai cara mereka berusaha untuk merusak rumah tangga orang, ada juga yang berusaha menghadirkan orang ketiga yang akan menjadi biang percecokan dalam rumah tangga yang selama ini berjalan dengan baik dan sangat harmonis.
Para pembaca yang budiman untuk menghindari, menghalau dan menghardik kejadian-kejadian baik dari dalam diri maupun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kuncinya hanya satu yakni " saling terbuka dan saling percaya antara suami dan isteri " Dengan adanya keterbukaan disitu ada keterlibatan Tuhan untuk mempererat hubungan antara suami isteri, maka dengan sendirinya munculah suatu keindahan yang suci dalam hidup berumah tangga. Yang suci itu bukan dua orang yang mengikat janji Pernikahan, bukan juga Imam Tuhan yang memberkati Pernikahan itu, tetapi Tuhan yang terlibat didalamnya dan sekaligus Perancang Pernikahan itu sendiri.
Ada pernikahan yang bertahan lama hingga maut yang memisahkan, tetapi ada juga Pernikahan yang relatif singkat (1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, dst) dan berakhir dengan perceraian. Apakah Tuhan yang harus disalahkan " tidak " karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah salah, Tuhan maha sempurna. Manusialah penyebab dari semua kesalahan itu oleh karena keegoisan melampaui keinginannya.
Para pembaca yang budiman sebagai suami istri harus ada saling menghargai antar satu dengan lainnya oleh karena sudah dipersatukan dihadapan Tuhan, ( hai Isteri tunduklah kepada suamimu dan hai suami kasihlah isterimu ). Mengapa isteri harus tunduk kepada suami ? Pengertian tunduk disini punya makna rohani yang kuat dan mendalam yang artinya tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Jadi sikap tunduk disini bukan seperti bawahan kepada atasan, tetapi karena itu memang kemauan Tuhan, maka dengan taat dan sukacita yang tulus menghormati suami seperti menghormati Tuhan. Karena suami merupakan hadia pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri, maka isteri harus menghormati suaminya.
Menghormati atau Menghargai itulah wujud dari Isteri menghormati dan menghargai Tuhan dan memberi tempat untuk menjaga martabat atau wibawa sang suami kalau bukan isteri siapa lagi yang mau menghormati suami.
Suami juga harus mengasihi Isteri, Pengertian mengasihi disini tidak sepihak, tetapi suami yang mengasihi Tuhan sadar bahwa inilah pemberian Tuhan yang terbaik baginya oleh karena itu suami harus mengasihi isteri sebagaimana isteri mengasihi Tuhan, Jadi mengasihi isteri adalah gambaran mengasihi Tuhan.
Para pembaca yang budiman Dalam menjalani pernikahan mengapa masih ada yang merasa sulit menjalani perkawinan dan menyerah, Siapa yang harus disalahkan dan bagaimana tanggapan atas peristiwa ini? Untuk itu saya mengajak kita semua mari mendalami apa yang menjadi makna perkawinan itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga bermanfaat
Hengki Mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar