02/08/2021

SANG PEMIMPIN BERHATI ORANG SAMARIA YANG MURAH HATI.

Dalam Kitab Suci Umat Kristen Katolik dan Protestan, terutama dalam Kitab Suci perjanjian baru tertulis kisah perumpamaan tentang " Orang Samaria yang murah hati ". Ini adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya yang ditulis kembali oleh St. Lukas yang tercantum dalam Injil Lukas 10:25-37.

Di sana diceritakan bahwa ada seorang yang tergeletak dan terkapar di atas tanah tidak berdaya karena di aniaya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ia menderita, menjerit kesakitan dan meminta pertolongan agar dikasihani. Namun apa yang terjadi ketika beberapa orang  Farisi berjalan melewati dirinya, mereka  melihat dan hanya mengucapkan " aduh kasihan betapa malangnya nasibmu "  dan berlalu pergi meninggalkan dirinya yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan mereka untuk dapat menolongnya oleh karena dirinya sudah tidak berdaya lagi. 

Ketika orang-orang Farisi itu meninggalkan sang korban penganiayaan orang-orang tidak bertanggung jawab datanglah  seorang Samaria yang hendak  melewati jalur dimana sang korban terkapar dengan kondisi yang lemah dan tidak berdaya, ketika melihatnya tanpa berpikir dari mana  orang itu, orang Samaria atau Orang Farisi atau penduduk di sekitar situ, apakah ia mengenalnya atau tidak. Namun dengan hati dan rasa  belaskasihan orang Samaria  itu menolongnya.

Dengan hati orang Samaria itu menolong dan membantunya menuntun membawanya ke penginapan untuk diberikan pertolongan, mengobatinya agar penderitaannya cepat berakhir, bahkan sebelum pulang ia masih berpesan kepada pemilik penginapan itu bahwa ia akan kembali untuk melunasi semua biaya obat dan penginapan selama penderita itu  dirawat di penginapan itu. 
    
Perumpamaan yang terdapat dalam kitab suci ini menggambarkan cinta kasih yang tanpa pamri dan tidak terbatas, oleh karena orang Samaria yang baik hati itu relah korban waktu, tenanga, pikiran dan uang  demi keselamatan nyawa sesamanya  yang pada saat itu  belum tentu ia kenal, namun hatinya tergerak oleh karena belaskasihan bahkan ia tidak memikirkan asal usulnya ia hanya berpikir " saya harus selamatkan orang ini sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi kepadanya. 

Sauadari dan saudaraku para pembaca yang budiman, beberapa hari yang sudah berlalu terjadi kecelakaan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Kecamatan Insana Tengah  sekitar wilayah Maubesi yang saat ini firal di media sosial bahwa ada sebuah mobil Avansa berwarna putih yang mengalami kecelakaan Tunggal sekitar pukul 22.00 Wita. dikabarkan bahwa pengendara mobil itu hilang kendali yang mengakibatkan ban mobil masuk ke dalam selokan, mendengar kejadian kecelakaan itu, warga di sekitar berlarian menuju lokasi kejadian, di sana warga berusaha menolong pengendara mobil itu namun sebatas membantunya keluar dari mobiln menyurunya untuk keluar dan berbaring ditepian jalan. 

Berdasarkan kejadian kecelakaan diatas kita tidak bisa mengatakan bahwa masyarakat yang ada di lokasi kejadian itu kita golongkan  dalam golongan orang Farisi ataupun golongan orang Samaria oleh karena kemungkinan besar ada yang membantu mungkin hanya tiga atau empat orang yang datang membantu mengangkat kendaraan dan menolong sang pengemudi itu dengan apa adanya oleh karena sudah larut malam.  Kemungkinan juga masyakarat yang datang hanya melihat atau menonton dan hanya mengucapkan kalimat " aduh kasihan ". ini realita yang sering terjadi. 

Dalam kegelapan malam banyak kendaraan yang berlalu lalang  melewati lokasi kejadian kecelakaan yang dikerumuni oleh masyarakat, mereka hanya melihat dan terus berlalu meninggalkan kerumunan orang itu seolah tidak mau terlibat atau berurusan dengan orang-orang itu. 

Hiruk pikuk masyarakat dilokasi kejadian kecelakaan  tiba - tiba muncul sebuah kendaraan melaju menghampiri dan mendekat lokasi kecelakaan dan belum tentu masyarakat yang ada di lokasi kejadian kecelakaan tersebut  mengenal sosok yang datang menghampiri mereka ini. Dengan sigap ia memerintahkan draivernya untuk menepi menghentikan kendaraannya dan  dirinya bergegas turun dari mobil dan langsung berjalan menuju pengendara mobil yang sedang terbaring lemas di tepi jalan, ia menghampiri pengendara tersebut dan coba berkomunikasi dan memberikan pertolongan, segera memeriksanya, memberikan obat dan sebotol air mineral  sembari memintanya untuk segera meminum obat tersebut. Setelah melihat kondisi dan keadaan si pengendara yang mengalami kecelakaan membaik sang penolong tersebut  melanjutkan perjalanannya meninggalkan keramaian di lokasi kejadian kecelakaan itu. 

Saat penolong misterius itu beraksi masyarakat yang berada di lokasi kejadian kecelakaan itu tercengang melihat tindakan yang dibuat oleh sang penolong memberi pertolongan, memeriksa sang korban kecelakaan bahkan memberinya obat untuk diminum,  mereka kaget sekaligus kagum atas tindakan penyelamatan dan pertolongan yang di lakukan oleh sosok yang tiba-tiba muncul dan tidak dikenal oleh mereka itu. 

Satu hari, dua hari, bahkan tiga hari ini hampir berlalu cerita  kejadian kecelakaan dan penolong misterius di wilayah Timor Tengah Utara itu tersebar luas, baik di lingkungan masyarakat Kabupaten TTU, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka, bahkan mungkin di Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh karena sudah banyak tersebar luas di media sosial baik di Pemberitaan media Online maupun group - group diskusi yang ada di Facebook. 
Setelah ditelusuri ternyata sang Penolong misterius yang tidak dikenal oleh masyarakat saat menolong korban kecelakaan di Maubesi, Kecamatan Insana Tengah Kabupaten TTU tersebut adalah seorang Pemimpin, orang nomor satu di Rai Belu, Beliau adalah Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KEGH, FANASIM, sosok yang di kagumi oleh masyarakat Kabupaten Belu yang pada perhelatan pilkada 2020 kemarin Beliau bersama Bapak Drs. Aloysius Haleserens, MM terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Belu.

Para pembaca yang budiman kejadian di atas merupakan realita yang terjadi ditengah-tengah kita. Saya sebagai penulis artikel ini sangat tersentuh dengan tindakan yang dilakukan oleh Bupati  Belu. Beliau bukan saja Bupati tetapi juga seorang dokter yang tahu profesi dan tugasnya  yang adalah seorang Dokter. Beliau menjalankan tugasnya melakukan perjalanan dinas ke ibu kota provinsi namun sebagai dokter beliau juga masih menyempatkan diri untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan. 

Pembaca yang budiman sang pemimpi orang nomor satu di Rai Belu ini merupakan gambaran sosok orang Samaria yang murah hati untuk masa kini yang rela menyita waktu untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan.  ya ini realita hidup dan sudah terjadi dan tertulis dalam Kitab Suci. Inilah sosok Sang Pemimpi yang berhati mulia (Pemimpin Berhati Orang Samaria Yang Murah Hati). 

Penulis (Hengki Mao)




Tidak ada komentar:

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...