Sebelum engkau memberi Definisi tentangAkhir Hidup - ternyata engkau sudah lebih dahulu mengalaminya, Engkau terbaring kaku hanya meninggalkan seuntai pesan yang penuh makna,
" Syukur kepada Tuhan Atas Hidup dan Panggilan "
Bruder Benyamin Ade, SVD hanya pesan bermakna darimu yang menemani lelapmu terpampang diatas dinding - dinding sanubari kami alumni Rumah Induk Biara St. Kondradus Ende saat itu, ( kini Biara Bruder St. Kondradus Ende).
"Senyum jembatan terpendek" sebuah kalimat yang penuh makna yang selalu keluar dari sanubari terdalam yang bersinar terpancar dari ddalam dirimu yang menyapa hati kami, memberi semangat untuk berjuang dalam menapaki jalan panggilan hidup kami.
Opa Bruder Benyamin Ade, SVD Kesetiaan, kesederhanaan dan keteladanmu memberi inspirasi bagi kami untuk menjalani panggilan hidup ini, saat bersama dikala engkau menjadi Rektor, Pemimpin Rumah Induk Biara Bruder St. Kondradus Ende banyak kisah yang kita rajut bersama terutama dalam proses pembentuk Iman,karakter dan peribadi kami sebagai calom misionaris Serikat Sabda Allah.
Saat berjumpa, dengan senyuman khas kebapak anmu engkau selalu memanggil kami dengan sapaan manismu .. " No ".., kepada setiap kami yang berjumpa denganmu membuat hati kecil ini menangis mendengar engkau telah pergi ke rumah keabadian, dengan hati yang merindi dan sedih dan membisu mengenang kebersamaan kita kala itu, membuat hati ini terus menangis, ya...meskipun hanya setahun kami berada dan hidup bersama dalam komunitas BBK Ende kami merasa nyaman dan diterima.
Bruder. Benya, SVD hanya keteladanan dalam menghayati kaul - kaul kebiaraan dan potretmu yang menjadi saksi bisu atas kepergianmu ke alam keabadian, kami tidak dapat menemani, duduk disampingmu oleh karena berbagai alasan yang setiap hari membuat penghuni bumi ini takut untuk bepergian. Sosokmu yang sederhana dan ceria membuat banyak orang mencarimu.
Bruder. Benyamin Ade, SVD dari jauh kami hanya dapat mendoakan kepergianmu, Engkau toh sudah menikmati hidup ini selama berada bersama kami, banyak cerita dan peristiwa sudah engkau kisahkan dan engkau alami serta jalani bersama kami dan Kami tahu bagaimana kalau engkau mulai tampil dan berbicara saat mengajar kami kalah itu di ruangan Kuliah, kami akan dengan penuh perhatian menunggu untaian kata-kata bijakmu yang mengalir dan meneduhkan hati, diawal perkuliahan engkau selalu mengungkapkan kata kunci " Senyum Jembatan terpendek " yang selalu kami kenang dalam hidup kami hingga saat ini.
Kami sungguh yakin, Tuhan akan menyapa dirimu dengan penuh kasih. Kami tidak dapat berkata dan bertanya oleh karena semua telah engkau lakukan, Apa yang engkau buat, itusoal Kualitas hidupmu dan apa yang Kau miliki, itu kuantitas hidupmu. Saya kira, engkau adalah “manusia” yang bernas dan bermutu. Engkau dikenal sebagai Misionaris SVD yang saleh, rendah hati, ramah, sederhana, tanggap, setia dan peduli kepada sesama, engkau juga sangat ramah dan peduli dengan kami, banyak kisah tentangmu yang terukir dalam sanubari ini, oleh karena itu kami sangat mencintaimu.
Kami sangat kehilangan sosok dirimu yang sangat luar biasa namun kini kami tidak akan lagi mendengar sapaanmu, yang penuh santun dan penuh penghargaan terhadap kami. Bruder Benyamin Ade, SVD engkau tentu sudah di alam Keabadian dengan sejuta kebahagiaan damai dan penuh sukacita". kini engkau sudah bahagia bersama para penghuni surga, doakan kami yang masih bersiarah di bumi ini. Semoga kami pun mampu berjuang untuk membuat hidup kami bermutu dan berguna bagi sesama kami di dunia ini.
Dari Lubuk hati yang paling dalam bersama keluarga saya mengucapkan selamat jalan kerumah keabadian, Doa kami menyertaimu menuju Rumah Bapa di Surga Abadi.
Selamat jalan kerumah keabadian Br. Benyamin Ade, SVD.
Hengki Mau
Alumni BBK Ende, Postulan angkatan, 2004/2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar