18/08/2021

TERADISI BUDAYA ADAT ORANG BELU

Sudah menjadi tradisi setiap tamu yang datang di Kabupaten Belu, baik pejabat dari Ibu kota Negara, Ibu kota Provinsi  maupun dari kecamatan bahkan dari Luar Negeripun selalu di dahului dengan sapaan adat ketika menginjakan kaki di Rai Belu Dalam momen resmi.

Sebagai tamu ataupun sebagai pengunjung yang hanya datang untuk menikmati keindahan panorama alam ataupun melihat situs -situs bersejarah yang ada di Rai Belu pasti akan mengalami sapaan adat oleh masyarakat Belu yang memiliki empat etnis Suku yakni Etnis Suku Bunaq, Etnis Suku Kemaq, Etnis Suku Tetun dan Etnis Suku Dawan. Kempat etnis ini dengan cara dan bahasa adat yang berbeda-beda sering menyapa tamu dengan tutur bahasa adatnya masing-masing.

Salah satu Etnis yang sering penulis saksikan yakni sapaan adat dalam bahasa bunaq dengan istila Gase, Gawaka, Galok, Galama, Garomi. 

Dari urutan sapaan adat diatas yakni  Gase, Gawaka, Galok, Galama dan Garomi mempunyai arti dan makna  tersendiri yang di ungkapkan oleh seorang makoan yang mempunyai talenta ataupun kharisma dalam  bertutur kata bahasa adat ( bahasa leluhur ) dalam penyambutan seseorang atau rombongan tamu. Ya inilah tradisi orang Belu berbeda-beda dalam suku, tutur kata,bahasa namun satu dalam keberagaman dibawa Motto " Husar Binan Rai Belu, Tetuk no Nesan, Diak no Kmanek ". 

Belun ( Belu ) artinya Sahabat, saudara, yang adalah sapaan Khas orang Belu bagi siapa saja. Sapaan ini sudah sejak lama telah diwariskan oleh para leluhur Rai Belu bagi anak cucunya  hingga kini sudah mendarah daging dalam tubuh dan pikiran masyarakat kabupaten Belu dan hingga kini masih tetap dilestarikan bahkan sapaan ini sering di gunakan ketika ada hajatan ataupun kunjungan kepala wilayah ke daerah tertentu yang ada di wilayah kabupaten Belu. 

Tidak hanya di kabupaten Belu, sapaan adat ini juga sering dilakukan oleh masyarakat tetangga yakni  di wilayah Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, bahkan negara tetangga Timor Leste pun sapaan adatnya masih sama dengan orang NTT terutama orang Belu. Menurut  sejarah peradaban pulau Timor diyakini orang - orang yang mendiami pulau Timor baik Timor Lorosae ( Negara Timor-Leste ) dan Timor Loro monu ( Timor Barat Indonesia ) merupakan keturunan Melanesia, sehingga ada kesamaan budaya dan tradisi, terutama dalam tradisi sapaan adat. 

Sapaan adat tradisi orang Belu ini  membuat saya sebagai penulis artikel ini  mengenang kembali kisa setahun silam yang saya alami sendiri bersama  beberapa sahabat  yang selama ini berjalan bersama dalam berbagi kasih kepada sesama korban dampak Covid 19, meskipun sederhana namun padat maknannya bagi kami. Oleh karena apa yang di perbuat oleh saudara dan saudari  terhadap kami memberikan suatu penghormatan yang sangat luar biasa dan  tak terhingga. Ketika menerima kain selendang dan memakainya saya teringat akan Leluhur kami yang selalu saleh dalam menerima tamu bertutur kata dalam bahasa adat yakini Gase, Gawaka, Galok, Galama, Garomi. Mengingat akan kebaikan dan penghargaan yang datang dari lubuk hati mereke menerima kami sebagai bagian dari keluarganya, saya sujud bersembah kepada anda kalian oleh karena pada hari itu anda kalian telah memberikan suatu penghargaan yang sangat luar biasa kepada kami terutama pada diri saya, ternyata saya dan teman - teman masih di hargai di tempat ini, meskipun kedatangan kami secara tiba-tiba. Saya sangat  berterimakasih dan bersujut kepada anda kalian oleh karena saya  masih di hargai di tempat ini. ( Ternyata masih ada saudara - Saudari yang masih peduli dengan tradisi Leluhur, yakni menyapa - menerima - memberikan penghormatan dan menyuguhkan ).
Suatu tradisi leluhur yang masih di lestarikan oleh generasi di zaman ini di Rai Belu " Pengalungan tanda menerima kehadiran kami, suguhan siri pinang tanda menerima keberadaan kami sebagai tamu dan keluarga, perjamuan makan bersama tanda kami diterima sebagai bagian dari keluarga "  Terimakasih untukmu yang sudah menerima kami sebagai bagian dari keluargamu. 

Tulisan diatas  adalah contoh kecil yang penulis alami sendiri bersama rekan - rekan yang peduli dengan sesama akibat bencana Covid 19 yang melanda negeri ini. Tulisan ini juga  tidak terlepas dari sapaan adat tradisi orang Belu, Lou sudur  Tabe Rai Belu. 

Semoga bermanfaat.
 

13/08/2021

SIAPA PARA PELAKU DI BALIK KEBERHASILAN KITA.

Sadar atau tidak dalam kehidupan kita sehari-hari semua aktifitas dan gerak gerik setiap kita dari bangun tidur hingga kembali tidur selalu berjalan seirama dengan sang waktu yang terus berputar. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai mahluk sosial yang setara dengan gambaran dan rupa Allah kita juga seperti " waktu " terus berputar yang  selalu menjadi media bagi sesama kita untuk menjadi diri sendiri dalam mengarungi dan menjalani kehidupan.   

Dalam menjalani kehidupan sosial, kita sebagai anggota masyarakat sering kita jumpai dan alami berbagai problem dan persoalan, baik dalam hidup bermasyarakat, berkeluarga, berumah tangga, antara Suami dan isteri, antara orang tua dan anak, antara sahabat dan kenalan, " Pacar " bagi kaum muda dan anak remaja entah dia Cewek ataupun Cowok, semua kita saling ketergantungan oleh karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Oleh karena kita seperti sang waktu yang tidak henti berputar yang adalah pelaku menjalani perjalanan hidup itu sendiri wajib mengetahui siapa saja yang berperan dalam keberhasilan kita selain orang tua dan Saudara-saudaru kita, mereka adalah para " Pencinta Tanpa Nama" yang tidak perna kita kenal namun selalu ada dibelakang layar kehidupan kita.
Para pembaca yang budiman, Pencinta Tanpa Nama adalah mereka yang dengan secara tidak langsung telah membantu, membimbing kita dengan caranya sendiri terutama dalam lingkungan sekolah yakni Bapak, Ibu guru dan teman-teman, dalam lingkungan masyarakat tetangga kita dan orang - orang yang  kita jumpai, juga sahabat kenalan kita yang selalu ada saat kita mengalami suatu kesulitan dalam menjalani kehidupan itu sendiri. 

Mereka orang-orang yang telah ditentukan oleh sang Ilahi, untuk membantu kita dalam menghadapi berbagai persoalan dalam menjalani perjalanan hidup ini. Kita tidak pernah tahu kehadiran mereka ditengah - tengah kita oleh karena mereka adalah para Pencinta Tanpa Nama yang secara misterius bergerak dibelakang layar kehidupan kita.

Ada dua tipe para Pencinta Tanpa Nama yang selalu berperan dalam keberhasilan kita, kedua tipe orang ini sering berlomba untuk menarik perhatian kita bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu perhatian kepada kita meskipun pergerakan mereka tanpa diketahui oleh kita. Tipe pencinta tanpa nama  yang pertama, mereka selalu baik dengan kita, masuk dalam kehidupan kita berbaur bersama dalam suka maupun duka, dilihat dari aura yang terpancar dari dalam dirinya menunjukan bahwa mereka adalah bagian dari kita  berjalan bersama dalam menjalani kehidupan itu sendiri dan berusaha agar kita juga berhasil seperti mereka. Tipe pencinta tanpa nama yang kedua, mereka adalah orang-orang yang hadir ditengah-tengah kita namun mereka tidak seperti pencinta Tanpa Nama lainnya yang selau ada bersama kita dalam suka maupun duka, Tipe yang satu ini ada saat kita mempunyai sesuatu namun ketika kita kekurangan dalam berbagai aspek mereka menghindar dan terus menghindar bahkan menghilang dalam pergaulan kita. 

Dari mereka kita dapat belajar tentang bagaiman kita peduli terhadap sesama dalam menjalani kehidupan bersama, " jadilah orang baik apabila kita mau menjadi yang terbaik "  mereka telah memberi pelajaran berharga bagi kita dalam menjalani perjalanan hidup kita ditengah masyarakat. 

Para Pencinta Tanpa Nama yang kita ulas di atas, mereka adalah  tipe orang - orang yang  memberikan makna suatu kehidupan kepada kita, bagaimana kita harus belajar menghadapi orang-orang yang tidak kita kenal namun selalu ada dibelakang layar keberhasilan kita dan membuat kita untuk selalu kuat dalam menghadapi kerikil-kerikil tajam yang bertebaran sepanjang perjalanan hidup kita menuju suatu kehidupan yang lebih matang.

Bagi kita peribadi yang menjalani kehidupan itu sendiri mempunyai suatu pertanyaan " siapakah mereka  yang telah melakukan kebaikan kepada kita di balik keberhasilan kita yang menjadikan diri kita sendiri hingga titik ini " 

Mereka  adalah para pencinta tanpa nama yang sangat peduli terhadap kita, apapun kelakuannya terhadap kita entah itu tipe pencinta Tanpa Nama yang baik atau tidak,  Itulah cara Tuhan datang melalui mereka para Pencinta Tanpa Nama yang dengan caranya masing-masing telah  membantu kita untuk dapat mengetahui dan mengerti makna dari kehidupan itu yang telah membebaskan kita dari belenggu perbudakan oleh karena keegoisan kita. 

Para pembaca yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari  begitu banyak kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita namun kita tidak menyadari akan kesempatan itu oleh karena keserakahan dan ke egoisan membuat kita lupa diri akan kebaikan Tuhan, sehingga atas ulah dan perbuatan kita banyak orang menjadi korban dan menderita, hingga menjauh dari kita.

Semoga bermanfaat

Hengki Mau 

Bahan untuk refleksi 

Janganlah engkau dikuasai oleh  keegoisanmu membuat orang lain menjadi korban.  Jadilah bagian dari Pencinta Tanpa Nama yang selalu ada untuk sesama. 

12/08/2021

MAKNA IKATAN PERNIKAHAN

Pernikahan adalah upacara  janji nikah sehidup semati yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan sesuai norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku, agama, budaya, maupun kelas sosial. 

Dalam pelaksanaan acara pernikahan, penggunaan adat atau aturan  kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum adat dan hukum agama tertentu yang terdapat dalam aturan di daerah atau wilayah tersebut.

Pengesahan pernikahan secara hukum biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani oleh kedua belah pihak antara si pengantin laki-laki dan perempuan yang disaksikan oleh pihak perwakilan keagamaan, pemerintah maupun pihak keluarga. 

Upacara pernikahan sendiri merupakan acara yang dilangsungkan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan juga kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga, sahabat dan kenalan. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah selesai upacara pernikahan kedua pengantin akan dinamakan sebagai suami dan istri dalam ikatan perkawinan.

Para pembaca yang budiman pernikahan itu adalah sebuah moment yang sangat  indah, oleh karena dua perbedaan yang dijadikan satu dalam ucapan sumpah setia sehidup semati dan  janji suci dihadapan Tuhan, yang disaksikan oleh Imam Tuhan, orang tua, sanak keluarga, sahabat kenalan dan umat Allah yang hadir yang turut merestui pernikahan itu.

Dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya sang waktu pengalaman hidup berkeluarga pun turut berjalan mengikuti irama sang waktu menapaki kerikil - kerikil hidup dalam membina bahtera rumah  tangga  baik dalam suka maupun duka. 

Dalam hidup bersama antara suami dan isteri sering terjadi persoalan - persoalan yang adalah duri - duri tajam, muncul dari masing-masing pasangan suami istri, ada kesalah pahaman, ada ketidak puasan karena hal sepele, ada  ketidak nyamanan, oleh karena masing-masing orang mempertahankan egonya. 

Para pembaca yang baik mengapa hal tersebut diatas sering terjadi dalam hidup bersama ?... Itu semua terjadi karena Tuhan sedang menguji kesabaran dan kesetiaan terhadap pasangan kita yang telah dipersatukan di hadapan Tuhan untuk saling melengkapi, sehidup semati hidup bersama, juga menantang  bagaimana kita mempertahankan pernikahan itu.

Sering juga ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan yang ada dalam rumah tangga seseorang, sehingga dengan berbagai cara mereka berusaha untuk merusak rumah tangga orang, ada juga yang berusaha menghadirkan orang ketiga yang akan menjadi biang percecokan dalam  rumah tangga yang selama ini berjalan dengan baik dan sangat harmonis. 

Para pembaca yang budiman untuk menghindari, menghalau dan menghardik kejadian-kejadian baik dari dalam diri maupun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kuncinya hanya satu yakni " saling terbuka dan saling percaya antara suami dan isteri "  Dengan adanya keterbukaan disitu ada keterlibatan Tuhan untuk mempererat hubungan antara suami isteri, maka dengan sendirinya munculah suatu keindahan yang suci dalam  hidup berumah tangga. Yang suci itu bukan dua orang yang mengikat janji Pernikahan, bukan juga Imam Tuhan yang memberkati Pernikahan itu, tetapi Tuhan yang terlibat didalamnya dan sekaligus Perancang Pernikahan itu sendiri. 

Ada pernikahan yang bertahan lama hingga maut yang memisahkan, tetapi ada juga Pernikahan yang relatif singkat (1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, dst) dan berakhir dengan perceraian. Apakah Tuhan yang harus disalahkan " tidak " karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah salah, Tuhan maha sempurna. Manusialah penyebab dari semua kesalahan itu oleh karena keegoisan melampaui keinginannya.

Para pembaca yang budiman sebagai suami istri harus ada saling menghargai antar satu dengan lainnya oleh karena sudah dipersatukan dihadapan Tuhan, ( hai Isteri tunduklah kepada suamimu dan hai suami kasihlah isterimu ). Mengapa isteri harus tunduk kepada suami ? Pengertian tunduk disini punya makna rohani yang kuat dan mendalam yang artinya  tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Jadi sikap tunduk disini bukan seperti bawahan kepada atasan, tetapi karena itu memang kemauan Tuhan, maka dengan taat dan sukacita yang tulus  menghormati suami seperti menghormati Tuhan. Karena suami merupakan hadia pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri, maka isteri harus menghormati suaminya.

Menghormati atau Menghargai  itulah wujud dari Isteri  menghormati dan menghargai Tuhan dan memberi tempat untuk menjaga martabat atau wibawa sang suami kalau bukan isteri  siapa lagi yang mau menghormati suami.

Suami juga harus mengasihi Isteri,  Pengertian mengasihi disini tidak sepihak, tetapi suami yang mengasihi Tuhan sadar  bahwa inilah pemberian Tuhan yang terbaik baginya oleh  karena itu suami harus mengasihi isteri sebagaimana isteri mengasihi Tuhan, Jadi mengasihi isteri adalah gambaran mengasihi Tuhan.

Para pembaca yang budiman Dalam menjalani pernikahan mengapa masih ada yang merasa sulit menjalani perkawinan dan menyerah, Siapa yang harus disalahkan dan bagaimana tanggapan atas peristiwa ini? Untuk itu  saya mengajak kita semua mari mendalami apa yang menjadi makna perkawinan itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

09/08/2021

ARTI AKHIR DARI SEBUAH KEHIDUPAN

Sebelum engkau memberi Definisi tentangAkhir Hidup - ternyata engkau sudah lebih dahulu mengalaminya, Engkau terbaring kaku hanya meninggalkan seuntai pesan yang penuh makna,

" Syukur kepada Tuhan Atas Hidup dan Panggilan " 

Bruder Benyamin Ade, SVD hanya pesan bermakna darimu yang menemani lelapmu terpampang diatas dinding - dinding sanubari kami alumni Rumah Induk Biara St. Kondradus Ende saat itu, ( kini Biara Bruder St. Kondradus Ende).

"Senyum jembatan terpendek" sebuah kalimat yang penuh makna yang selalu keluar dari sanubari terdalam yang bersinar terpancar dari ddalam dirimu yang menyapa hati kami, memberi semangat untuk berjuang  dalam menapaki jalan panggilan hidup kami.

Opa Bruder Benyamin Ade, SVD Kesetiaan, kesederhanaan dan keteladanmu memberi inspirasi bagi kami untuk menjalani panggilan hidup ini, saat bersama dikala engkau menjadi Rektor, Pemimpin Rumah Induk Biara Bruder St. Kondradus Ende banyak kisah yang kita rajut bersama terutama dalam proses pembentuk Iman,karakter dan peribadi kami sebagai calom misionaris Serikat Sabda Allah. 

Saat berjumpa, dengan senyuman khas kebapak anmu engkau selalu  memanggil kami dengan sapaan manismu .. " No ".., kepada setiap kami yang berjumpa denganmu membuat hati kecil ini menangis mendengar engkau telah pergi ke rumah keabadian, dengan hati yang merindi dan sedih dan membisu  mengenang kebersamaan kita kala itu, membuat hati ini terus menangis, ya...meskipun hanya setahun kami berada dan hidup bersama dalam komunitas BBK Ende kami merasa nyaman dan diterima. 

Bruder. Benya, SVD hanya keteladanan dalam menghayati kaul - kaul kebiaraan dan potretmu yang menjadi saksi bisu atas kepergianmu ke alam keabadian, kami tidak dapat menemani, duduk disampingmu oleh karena berbagai alasan yang setiap hari membuat penghuni bumi ini takut untuk bepergian. Sosokmu yang sederhana dan ceria membuat banyak orang mencarimu. 

Bruder. Benyamin Ade, SVD dari jauh kami hanya dapat mendoakan kepergianmu, Engkau toh sudah menikmati hidup ini selama berada bersama kami, banyak cerita dan peristiwa sudah engkau kisahkan dan engkau alami serta jalani bersama kami dan Kami tahu bagaimana kalau engkau mulai tampil dan berbicara saat mengajar kami kalah itu di ruangan Kuliah, kami  akan dengan penuh perhatian menunggu untaian kata-kata bijakmu yang mengalir dan meneduhkan hati, diawal perkuliahan engkau selalu mengungkapkan kata kunci " Senyum Jembatan terpendek " yang selalu kami kenang dalam hidup kami hingga saat ini. 

Kami sungguh yakin, Tuhan akan menyapa dirimu dengan penuh kasih. Kami tidak dapat berkata dan bertanya oleh karena semua telah engkau lakukan, Apa yang engkau buat, itusoal Kualitas hidupmu dan apa yang Kau miliki, itu kuantitas hidupmu. Saya kira, engkau adalah “manusia” yang bernas dan bermutu. Engkau dikenal sebagai Misionaris SVD yang saleh, rendah hati, ramah, sederhana, tanggap, setia dan peduli kepada sesama, engkau juga sangat ramah dan peduli dengan kami, banyak kisah tentangmu yang terukir dalam sanubari ini, oleh karena itu kami sangat mencintaimu. 

Kami sangat kehilangan sosok dirimu yang sangat luar biasa namun kini kami tidak akan lagi mendengar sapaanmu, yang penuh santun dan penuh penghargaan terhadap kami. Bruder Benyamin Ade, SVD engkau tentu sudah di alam Keabadian dengan sejuta kebahagiaan damai dan penuh sukacita". kini engkau sudah bahagia bersama para penghuni surga, doakan kami yang masih bersiarah di bumi ini. Semoga kami pun mampu berjuang untuk membuat hidup kami bermutu dan berguna bagi sesama kami di dunia ini. 

Dari Lubuk hati yang paling dalam bersama keluarga saya mengucapkan selamat jalan kerumah keabadian, Doa kami menyertaimu menuju Rumah Bapa di Surga Abadi. 

Selamat jalan kerumah keabadian Br. Benyamin Ade, SVD. 

Hengki Mau 

Alumni BBK Ende,  Postulan angkatan, 2004/2005.

05/08/2021

MENUNGGU KEPASTIAN DARI HARAPAN YANG TIDAK PASTI

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Menunggu berasal dari kata dasar tunggu. Menunggu adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Menunggu memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menunggu dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Sedangkan Harapan berdasarkan teori dapat dipahami bahwa sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan yang dapat menyebabkan seseorang mencapai kehidupan yang lebih baik. 

Setiap orang memiliki kemampuan untuk membentuk harapan karena mereka memiliki komponen dasar dalam kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan ide -ide atau pemikiran dalam pembentukan dan pemeliharaan kekuatan pribadi dalam konteks hubungan saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

Para pembaca yang budiman berdasarkan penjelasan diatas tentang kalimat " Menunggu dan Harapan ". Dapat penulis katakan bahwa kalimat tersebut diatas selalu ada dalam diri setiap kita yang menjalani kehidupan ini.

Dalam pengalaman perjalanan hidup sehari-hari sering kita mendengar  janji - janji entah dari keluarga,teman, sahabat, maupun dari para elite politik yang karena punya kepentingan membuat janji dengan masyarakat, ada yang menepati janjinya namun ada juga hanya tinggal janji setelah itu hilang bersama sang waktu, hingga yang menerima janji itu sendiri membawanya lelap dalam mimpi.

Maka dari itu janganlah kita memberikan janji atau harapan palsu kepada orang lain kalau janjinya tidak ditepati, dan suatu keputusan yang diambil  perlu memberikan harapan tentang keputusan itu, oleh karena  yang namanya menunggu itu sesuatu yang sangat melelahkan dan membosankan. 

Para pembaca yang budiman menunggu itu memang menyakitkan, tetapi berusahalah untuk tetap bertahan oleh karena menunggu itu juga sebenarnya indah, yang membuat sukar adalah ketidak sabaran dari kita dan ketidak pastian dari pemberi janji itu sendiri, oleh karena semua hal yang terjadi dan kita alami dalam kehidupan kita ini membutuhkan suatu kepastian entah itu untuk memulai,mempertahankan, ataupun melepaskan. 

Para pembaca yang budiman ada sebuah kisah yang akan menjadi pedoman dalam menjalani panggilan hidup kita, kisah ini berkaitan dengan kalimat "Menunggu dan harapan" dan kisah ini juga hanya fiktif belaka, semua ulasan dan tulisan didalamnya merupakan imajinasi sang penulis, apabila terdapat kesamaan kisah pengalaman hidup para pembaca  dalam tulisan dan cerita ini, maka jadikanlah itu bahan untuk refleksi Peribadi. 

Kutunggu  kepastian darimu.

Aku tidak memaksamu harus secepatnya berikan keputusan itu aku hanya menunggu sebuah kepastian sehingga sampai saat ini aku masih tetap bertahan meski dalam pergolakan batin yang selalu  tersiksa,  aku menyadari  akan keterbatasanku soal materi  namun engkau juga harus tahu materi bisa dapat diraih kalau ada saling percaya dan ada keterbukaan antara kita. Kini aku hanya ingin  sebuah kepastian darimu kapankah engkau memberi pernyataan keputusan itu ataukah aku haru terus menanti hingga umur terus bertambah dan kepada siapa hati ini harus dilabuhkan dan kepada siapa aku harus berjuang.

Aku tidak  memaksa agar engkau secepatnya memberikan pernyataan keputusan itu tetapi kamu juga harus tahu  jangan sampai kita larut dalam ketidak pastian membuat kita lupa kepada siapa hati ini harus di jaga. 

Aku mohon mengertilah dari hati yang menunggu sesuatu yang tak pasti, hingga lelah bertahan tanpa ada suatu kepastian darimu untuk memberikan pernyataan keputusanmu, oleh karena kamu  mengulur waktu demi memilih sesuatu yang tidak pasti antara rasa cinta dan rasa nyaman dan haruskah aku  terus-menerus bertahan ? Berapa banyak waktu yang kubuang percuma karena menanti keputusanmu. 

Tahukah kamu semakin berjalannya waktu membuat kita semakin berkurang hidup di dunia ini ? Lantas apakah akan kamu sia-siakan setiap detiknya karena ketidakpastianmu ?  Mungkin kalau  di perbolehkan aku hanya meminta agar kita berpindah posisi Kau yang meminta kepastian dan aku yang memberi harapan. Agar kau tahu bagaimana lelahnya berharap dengan sesuatu yang tak pasti bukan kuingin menyerah, tapi aku lelah menanti keputusan itu.

Engkau  boleh saja memberi harapan yang tak pasti, namun jangan salahkan ketika aku memutuskan untuk meninggalkan semua ini, tentang kebersamaan kita,semua kenangan indah yang terjadi diantara kita. 

Bukan aku ingin menghancurkan kebersamaan ini hanya saja aku tahu diri oleh karena aku perna menjadi bagian dalam kehidupmu dan keluargamu, semoga kelak kau temui cinta sejati, hingga tak ada orang yang tersakiti. 

Hengki Mau 

Semoga bermanfaat.

Bahan untuk refleksi. 

Jangan hanya memberi harapan tetapi tepatilah janji - janji kita kepada orang yang sementara menanti.  Dan tegakanlah  rasa tanggung jawab dalam mengambil keputusan Jika kita melakukan sesuatu kita harus menyelesaikannya dengan tuntas tanpa harus berlarut-larut.  

TAKDIR DAN JALAN HIDUP

Bolehkah aku menyerah kepada takdir ? 
Sebuah ungkapan yang di goreskan dalam sebuah tulisan sekaligus pertanyaan pada diri seseorang untuk tidak larut dalam suatu persoalan. 

Setiap mahluk hidup terutama kita manusia yang mendiami planet bumi ini tidak akan perna terlepas dari berbagai tantangan dan persoalan, oleh karena setiap kita sudah diberi tanggung jawab oleh sang Maha Pencipta untuk menjalani dan mengalami tantangan dan persoalan itu.  

Saudari dan saudara pembaca yang budiman setiap kita dalam menghadapi suatu masalah atau persoalan sering merasa tertekan, bahkan sampai ada yang frustasi dan depresi oleh karena persoalan atau masalah yang dihadapinya tidak perna berakhir, bahkan ada yang mencari jalan pintas ( alias mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ) oleh karena tekanan batin. kejadian seperti ini sering kali terjadi dalam lingkungan masyarakat kita.

Pertanyaannya mengapa hal demikian diatas  sering terjadi ? Yang pertama, karena tidak ada keterbukaan dalam diri kita kepada sesama untuk berdiskusi terkait dengan persoalan yang terjadi dalam diri kita. Yang kedua, tidak mau bergaul dengan sesama yang ada disekitar kita, dan yang ketiga, suka menyendiri dan selalu berfikir Negatif terhadap semua persoalan yang dialaminya.

Ketiga hal diatas bila ada dalam diri kita maka tekanan psikologis kita semakin hari semakin tertekan dan tidak dapat dikendalikan sehingga seseorang yang mengalaminya dapat mengalami stres, depresi bahkan berdampak kepada gangguan jiwa hingga kematian. 

Saudari dan saudara pembaca yang budiman, gangguan jiwa dan kematian pada diri seseorang yang mengalami tekanan batin apakah bisa dikatakan takdir ataukah itu merupakan jalan hidupnya ? Saya sebagai penulis artikel ini mengatakan " tidak " oleh karena segala sesuatu persoalan dapat diselesaikan apabila ada keterbukaan dalam diri kita.

Maka dari itu untuk mengatasi  persoalan-persoalan dan penyembuhan luka batin yang terjadi dalam diri kita, perlu adanya keterbukaan dalam diri, mencari orang yang dapat dipercaya dan siap mendengarkan keluhan kita, sherinng bersamanya membicarakan mengenai persoalan-persoalan yang kita hadapi, ungkapkan semua yang ada dalam diri kita kepada orang yang kita percaya untuk didengarkannya  dan bersamanya mencari suatu solusi yang baik. 

Para pembaca yang budiman keterbukaan dalam diri kita kepada orang-orang disekitar kita sangatlah penting, oleh karena segala sesuatu yang kita hadapi baik dalam suka maupun duka, susah maupun senang apabila di sheringkan kepada mereka seberat apapun persoalan yang kita hadapi akan menjadi ringan oleh karena partisipasi dan campur tangan mereka dalam persoalan kita.

(Berat sama di pikul Ringan sama dijinjing)

Semoga bermanfaat

Hengki Mau. 

02/08/2021

SANG PEMIMPIN BERHATI ORANG SAMARIA YANG MURAH HATI.

Dalam Kitab Suci Umat Kristen Katolik dan Protestan, terutama dalam Kitab Suci perjanjian baru tertulis kisah perumpamaan tentang " Orang Samaria yang murah hati ". Ini adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya yang ditulis kembali oleh St. Lukas yang tercantum dalam Injil Lukas 10:25-37.

Di sana diceritakan bahwa ada seorang yang tergeletak dan terkapar di atas tanah tidak berdaya karena di aniaya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ia menderita, menjerit kesakitan dan meminta pertolongan agar dikasihani. Namun apa yang terjadi ketika beberapa orang  Farisi berjalan melewati dirinya, mereka  melihat dan hanya mengucapkan " aduh kasihan betapa malangnya nasibmu "  dan berlalu pergi meninggalkan dirinya yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan mereka untuk dapat menolongnya oleh karena dirinya sudah tidak berdaya lagi. 

Ketika orang-orang Farisi itu meninggalkan sang korban penganiayaan orang-orang tidak bertanggung jawab datanglah  seorang Samaria yang hendak  melewati jalur dimana sang korban terkapar dengan kondisi yang lemah dan tidak berdaya, ketika melihatnya tanpa berpikir dari mana  orang itu, orang Samaria atau Orang Farisi atau penduduk di sekitar situ, apakah ia mengenalnya atau tidak. Namun dengan hati dan rasa  belaskasihan orang Samaria  itu menolongnya.

Dengan hati orang Samaria itu menolong dan membantunya menuntun membawanya ke penginapan untuk diberikan pertolongan, mengobatinya agar penderitaannya cepat berakhir, bahkan sebelum pulang ia masih berpesan kepada pemilik penginapan itu bahwa ia akan kembali untuk melunasi semua biaya obat dan penginapan selama penderita itu  dirawat di penginapan itu. 
    
Perumpamaan yang terdapat dalam kitab suci ini menggambarkan cinta kasih yang tanpa pamri dan tidak terbatas, oleh karena orang Samaria yang baik hati itu relah korban waktu, tenanga, pikiran dan uang  demi keselamatan nyawa sesamanya  yang pada saat itu  belum tentu ia kenal, namun hatinya tergerak oleh karena belaskasihan bahkan ia tidak memikirkan asal usulnya ia hanya berpikir " saya harus selamatkan orang ini sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi kepadanya. 

Sauadari dan saudaraku para pembaca yang budiman, beberapa hari yang sudah berlalu terjadi kecelakaan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Kecamatan Insana Tengah  sekitar wilayah Maubesi yang saat ini firal di media sosial bahwa ada sebuah mobil Avansa berwarna putih yang mengalami kecelakaan Tunggal sekitar pukul 22.00 Wita. dikabarkan bahwa pengendara mobil itu hilang kendali yang mengakibatkan ban mobil masuk ke dalam selokan, mendengar kejadian kecelakaan itu, warga di sekitar berlarian menuju lokasi kejadian, di sana warga berusaha menolong pengendara mobil itu namun sebatas membantunya keluar dari mobiln menyurunya untuk keluar dan berbaring ditepian jalan. 

Berdasarkan kejadian kecelakaan diatas kita tidak bisa mengatakan bahwa masyarakat yang ada di lokasi kejadian itu kita golongkan  dalam golongan orang Farisi ataupun golongan orang Samaria oleh karena kemungkinan besar ada yang membantu mungkin hanya tiga atau empat orang yang datang membantu mengangkat kendaraan dan menolong sang pengemudi itu dengan apa adanya oleh karena sudah larut malam.  Kemungkinan juga masyakarat yang datang hanya melihat atau menonton dan hanya mengucapkan kalimat " aduh kasihan ". ini realita yang sering terjadi. 

Dalam kegelapan malam banyak kendaraan yang berlalu lalang  melewati lokasi kejadian kecelakaan yang dikerumuni oleh masyarakat, mereka hanya melihat dan terus berlalu meninggalkan kerumunan orang itu seolah tidak mau terlibat atau berurusan dengan orang-orang itu. 

Hiruk pikuk masyarakat dilokasi kejadian kecelakaan  tiba - tiba muncul sebuah kendaraan melaju menghampiri dan mendekat lokasi kecelakaan dan belum tentu masyarakat yang ada di lokasi kejadian kecelakaan tersebut  mengenal sosok yang datang menghampiri mereka ini. Dengan sigap ia memerintahkan draivernya untuk menepi menghentikan kendaraannya dan  dirinya bergegas turun dari mobil dan langsung berjalan menuju pengendara mobil yang sedang terbaring lemas di tepi jalan, ia menghampiri pengendara tersebut dan coba berkomunikasi dan memberikan pertolongan, segera memeriksanya, memberikan obat dan sebotol air mineral  sembari memintanya untuk segera meminum obat tersebut. Setelah melihat kondisi dan keadaan si pengendara yang mengalami kecelakaan membaik sang penolong tersebut  melanjutkan perjalanannya meninggalkan keramaian di lokasi kejadian kecelakaan itu. 

Saat penolong misterius itu beraksi masyarakat yang berada di lokasi kejadian kecelakaan itu tercengang melihat tindakan yang dibuat oleh sang penolong memberi pertolongan, memeriksa sang korban kecelakaan bahkan memberinya obat untuk diminum,  mereka kaget sekaligus kagum atas tindakan penyelamatan dan pertolongan yang di lakukan oleh sosok yang tiba-tiba muncul dan tidak dikenal oleh mereka itu. 

Satu hari, dua hari, bahkan tiga hari ini hampir berlalu cerita  kejadian kecelakaan dan penolong misterius di wilayah Timor Tengah Utara itu tersebar luas, baik di lingkungan masyarakat Kabupaten TTU, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka, bahkan mungkin di Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh karena sudah banyak tersebar luas di media sosial baik di Pemberitaan media Online maupun group - group diskusi yang ada di Facebook. 
Setelah ditelusuri ternyata sang Penolong misterius yang tidak dikenal oleh masyarakat saat menolong korban kecelakaan di Maubesi, Kecamatan Insana Tengah Kabupaten TTU tersebut adalah seorang Pemimpin, orang nomor satu di Rai Belu, Beliau adalah Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KEGH, FANASIM, sosok yang di kagumi oleh masyarakat Kabupaten Belu yang pada perhelatan pilkada 2020 kemarin Beliau bersama Bapak Drs. Aloysius Haleserens, MM terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Belu.

Para pembaca yang budiman kejadian di atas merupakan realita yang terjadi ditengah-tengah kita. Saya sebagai penulis artikel ini sangat tersentuh dengan tindakan yang dilakukan oleh Bupati  Belu. Beliau bukan saja Bupati tetapi juga seorang dokter yang tahu profesi dan tugasnya  yang adalah seorang Dokter. Beliau menjalankan tugasnya melakukan perjalanan dinas ke ibu kota provinsi namun sebagai dokter beliau juga masih menyempatkan diri untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan. 

Pembaca yang budiman sang pemimpi orang nomor satu di Rai Belu ini merupakan gambaran sosok orang Samaria yang murah hati untuk masa kini yang rela menyita waktu untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan.  ya ini realita hidup dan sudah terjadi dan tertulis dalam Kitab Suci. Inilah sosok Sang Pemimpi yang berhati mulia (Pemimpin Berhati Orang Samaria Yang Murah Hati). 

Penulis (Hengki Mao)




Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...