17/01/2022

KEDAMAIAN ITU BERAWAL DARI DALAM DIRI

Dalam hidup ini kebanyakan orang mengartikan kedamaian itu ketika dalam menjalani kehidupannya tidak mengalami masalah,persoalan,tantangan dan percobaan serta beban hidupnya sudah tidak membebani dirinya, maka dapat dikatakan inilah bentuk kedamaian yang diimpikan oleh setiap orang yang menginginkan kedamaian itu.

Para pembaca yang budiman sesungguhnya arti sebuah kedamaian itu bukanlah tentang persoalan hidup yang kita hadapi, melainkan tentang bagaimana kita bertanggung jawab atas kehidupan yang kita jalani, menikmati dan mencintai pekerjaan serta tugas yang  kita emban dengan sepenuh hati akan memberikan  kedamaian tersendiri kepada kita yang menjalaninya.

Para pembaca yang budiman, untuk itu jangan menjadikan masalah yang kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai penghalang untuk memperoleh kedamaian, tetapi fokuslah dan cintailah tugas dan pekerjaan yang kita jalani dalam kehidupan kita sehari-hari dengan sepenuh hati  dan jika tugas dan pekerjaan yang kita kerjakan dapat berjalan dengan baik dan berhasil maka disitulah ada kegembiraan dan kedamaian terpancar dalam diri kita. 

Para pembaca yang baik kedamaian adalah konsep persahabatan dan keharmonisan sosial tanpa adanya perselisihan, kekerasan dan konflik, dan tidak melakukan suatu kekerasan dalam hidup bermasyarakat baik di dalam lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya. 

Para pembaca yang budiman untuk meraih suatu kedamaian dan kebahagiaan maka teruslah berbuat baik dan selalu mengatakan yang benar tentang segala sesuatu yang kita alami dan katakan YA jika benar dan katakan TIDAK bila salah, sebab tidak ada perbuatan baik yang berakhir buruk, dan tidak ada perkataan benar yang berakhir sia-sia. 

Para pembaca yang baik kedamaian itu muncul ketika kita  dalam kesabaran merai suatu keberhasilan baik dalam pekerjaan maupun dalam karir, maka dapat dikatakan bahwa kedamaian itu merupakan kemenangan mutlak di kedalaman hati kita. 

Para pembaca yang budiman kedamaian itu ada karena muncul dari dalam diri kita sendiri, bukan dari orang lain ataupun lingkungan dimana kita berada, kedamaian yang kita rai akan membawa kedamaian  bagi diri kita sendiri dan sesama kita, maka dari itu nikmatilah hidup ini dan jangan berpikir untuk saling menjatuhkan antara satu dengan lainnya. 

Para pembaca yang budiman jika ingin merai suatu kedamaian berusahalah untuk selalu dan senantiasa bersyukur atas semua berkat dan Rahmat Kehidupan yang kita peroleh karena kedamaian itu bukan dari orang lain melainkan dari dalam diri kita sendiri. 

Semoga bermanfaat.

Hengki Mau. 

14/01/2022

HIDUP INI MERUPAKAN RANGKAIAN YANG BERKELANJUTAN.

Sebagai manusia yang mendiami bumi dan menjalani kehidupan ini, kita patut bersyukur karena Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati berkat dan Rahmat Kehidupan yang Ia berikan. 

Kehidupan yang berjalan dan terus terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari merupakan suatu proses biologis dan fisik, yakni  terjadinya perkembangan biakan dan pertumbuhan baik manusia maupun mahluk hidup lainnya.

Para pembaca yang budiman salah satu makna kata " hidup "  adalah terus berkembang dan masih terus ada, dan adanya aktivitas yang dapat bergerak dengan kemampuannya sendiri yang dapat dijelaskan dalam konsep keberadaan, ikatan sosial, kesadaran, dan kebahagiaan, untuk itu perlu diketahui bagaimana cara kita mendapatkan makna hidup, mengidentifikasi nilai-nilai yang dimiliki, menumbuh kembangkan motivasi dan semangat, meningkatkan rasa memiliki
dan mengelola suasana batin demi tercapainya tujuan hidup.

Para pembaca yang baik, berdasarkan ulasan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah pengabdian dan pelayanan kepada Tuhan yang Maha Esa dan kepada sesama, karena Tuhan menciptakan manusia untuk suatu tujuan yang besar dan misi yang penting yakni percaya kepada_Nya dan menjauhi segala larangannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan hidup adalah segala sesuatu yang direncanakan oleh individu-induvidu untuk hidupnya dalam menjalani proses perjuangan menjalani kehidupan dimulai pada hari ini, besok, dan yang akan datang. Namun perlu kita ketahui bersama bahwa tujuan hidup ini tentu berbeda-beda pada setiap individunya oleh karena karakter dan kepribadian seseorang itu berbeda dengan yang lainnya.

Para pembaca yang budiman dalam perkembangan jaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, kebanyakan orang sudah menemukan tujuan hidupnya untuk mendapatkan kebahagiaan. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua orang yang sudah mengetahui tujuan hidupnya akan mudah dalam menggapai kebahagiaan itu, oleh karena masih saja ada orang yang tertekan dengan hidupnya sendiri karena ambisius, tidak menerima diri apa adanya. Keinginan hidupnya ingin lebih baik lagi dari orang lain namun karena keterbatasan dan ketidak mampuan daya intelektualnya membuat dirinya tertekan, bahkan yang bersangkutan akan melakukan berbagai hal untuk mencapai ambisinya itu. 

Para pembaca yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita jumpai ada banyak orang berramai-ramai mencari referensi untuk membaca kata-kata motivasi yang dianggap dapat membantu untuk menentukan tujuan hidupnya, terkadang kita juga bertanya-tanya tentang mengapa kita hidup di dunia ini, apa tujuan hidup kita dan apa yang seharusnya kita lakukan demi mencapai suatu kebahagiaan itu.
Para pembaca yang budiman dapat kita ambil satu contoh, misalnya saya memiliki tujuan hidup yaitu ingin menjadi orang yang sukses dan berkecukupan supaya dapat berbagi dan menolong serta membantu sesama yang membutuhkan, contoh ini merupakan salah satu tujuan hidup yang baik meskipun tidak menjamin hidup kita lebih bahagia namun setidaknya akan membuat kita menjadi lebih semangat bekerja untuk mencapai suatu kebahagiaan. 

Para pembaca yang baik perlu kita ingat bahwa tujuan hidup bukanlah alat yang bisa membuat kita selalu merasa bahagia, akan tetapi sesuatu hal yang bermanfaat, berguna, dan bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik oleh karena itu dapat  kita katakan bahwa tujuan hidup merupakan sesuatu yang sudah direncanakan oleh setiap individu menyangkut hari ini, esok dan seterusnya karena hal tersebut merupakan proses penetapan identitas diri seseorang maka penulis dapat katakan bahwa hidup ini sebagai rangkaian yang berkelanjutan. 

Semoga bermanfaat, 

Hengki Mau. 




11/01/2022

BAIK DAN BURUK MANUSIA DALAM MENJALANI KEHIDUPANNYA.

Sebagai manusia kita patut bersyukur karena yang empunya kehidupan masih memberi kesempatan untuk kita menikmati kehidupan ini. Dalam menjalani kehidupan ini apa pun yang kita lakukan kepada sesama kita hari ini, besok dan seterusnya, baik hal yang baik maupun hal yang buruk akan selalu ada dalam ingatan kita.

Maka jangan sekali - kali menganggap segala sesuatu yang kita lakukan kepada sesama kita entah itu hal baik atau pun tidak, berlalu pergi dan menghilang ditelan sang waktu, namun sadarilah dan kembalilah introspeksi diri untuk kembali kepada diri, mengoreksi dan merefleksikan apa saja yang telah kita perbuat kepada  sesama kita.

Para pembaca yang budiman dalam menjalani kehidupan ini sering kita jumpai berbagai tipe manusia dengan peribadi dan karakter yang berbeda-beda, ada orang yang baik yang selalu peka terhadap situasi yang terjadi disekitarnya namun hanya sebatas melihat dan menaru perhatian dan ternyata hanya sebatas itu saja oleh karena dirinya gengsi atas gelar dan kedudukannya oleh karena keinginannya hanya mau di hargai dan dihormati. 
Ada juga tipe orang yang sangat baik yang dalam kehidupan pergaulan sehari-harinya selalu memberi kedamaian dan kenyamanan kepada sesamanya, tipe ini bukan saja peka tetapi tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi disekitarnya bahkan ia rela berkorban demi sesamanya. 

Para pembaca yang baik, dalam kehidupan kita sehari-hari banyak yang terjadi dan sering kita alami dan realita yang ada, sahabat ataupun teman kerja di suatu instansi ataupun organisasi, ada orang yang dilihat dari segi penampilan, pergaulan, dan bertutur kata ia baik dan pintar namun di balik dari kebaikan yang ia lakukan hanya untuk menutup dirinya, ia tidak ingin orang tahu dirinya yang sebenarnya bahkan ia akan berusaha untuk mempengaruhi sahabat atau teman kerjanya untuk mengikuti keinginannya, ia akan mencari cara untuk menjatuhkan reputasi teman yang lain yang tidak ia sukai oleh karena keinginan dan kepentingan pribadi dan kelompoknya, kebaikan yang ia buat hanya digunakan sebagai topeng semata agar orang dapat menilai dirinya bahwa ia adalah orang baik dan pintar.

Para pembaca yang budiman tipe manusia ini kalau keinginannya tidak tercapai maka  tidak segan-segan bahkan dengan berbagai cara ia akan menjelekkan sesamanya yang tidak mau mendengar dan bergaul dengan dirinya, ia akan mendekat orang yang dekat dengan teman kerjanya itu bahkan keluarganya pun ia pengaruhi dan mengatakan kepada mereka bahwa dalam organisasi atau kantor tempat dimana mereka bekerja kebanyak tidak menyukainya dan ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari baik di lingkungan masyarakat maupun lingkungan dimana kita bekerja. 

Para pembaca yang baik jika bertemu dan bergaul dengan orang-orang seperti yang tertuang dalam uraian diatas, berhati-hatilah dengan apa yang diucapkannya dan jikalau para pembaca adalah orang yang berpendidikan dan belajar tentang tata Krama dan etika maka selidikilah dulu kebenaran dari apa yang disampaikannya, kalau memang apa yang disampaikan betul adanya barulah kita ambil kesimpulan oh ternyata betul adanya. 

Para pembaca yang budiman sadar atau tidak inilah realita hidup yang sering kita alami dan jalani, apabila hal tersebut terjadi dalam diri kita dan keluarga, kita berharap sadarlah oleh karena kehidupan di dunia ini hanya sementara dan perlu kita ketahui bersama bahwa kehidupan kita mulai dari Roh,Tubuh, Akal,Harta kekayaan,
Suami ataupun istri, orang tua dan 
Anak-anak ternyata hanyalah Titipan dan belaskasihan dari yang Maha Kuasa. 

Para pembaca yang budiman untuk itu apapun komentar orang lain tentang kita yang berusaha untuk menjatuhkan reputasi kita, biarlah mengalir seperti air disungai yang terus mengalir sampai tujuannya, mari merefleksikan segala sesuatu yang telah kita lakukan baik kepada diri maupun kepada sesama dan lupakanlah diri kita dengan jalan menaruh perhatian terhadap orang lain, lakukanlah perbuatan baik yang dapat membuat orang lain tersenyum dan bahagia. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

08/01/2022

MANUSIA DIAM ALAM YANG BERBICARA.

Manusia adalah makhluk yang berakal budi yang mampu menguasai semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, manusia memiliki lima proses perkembangan yakni saat masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, dewasa hingga lanjut usia.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, manusia membutuhkan bantuan orang lain karena diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Para pembaca yang budiman di dalam menjalani kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan alam semesta dan sesamanya, oleh karena telah dibekali akal dan pikiran oleh sang Maha Pencipta.

Para pembaca yang baik, manusia memiliki derajat yang berbeda di antara makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan, karena dapat memberikan perubahan terhadap peradaban kehidupan di dunia ini, namun manusia juga tidak bisa terlepas dari semesta ini oleh karena semesta ini menyimpan sebuah rahasia yang besar, yang tidak perna diketahui oleh kita sebagai manusia. 

Alam semesta merupakan ruang waktu yang berkesinambungan dimana tempat kita berada yang memiliki energi dan materi dalam mendukung keberlangsungan hidup kita sebagai manusia dan makhluk hidup lainnnya.

Para pembaca yang budiman, berbicara soal semesta alam, sebagai manusia kita dapat mengetahui bagaimana proses penciptaan alam dan isinya, proses ini kita ketahui lewat Alkitab perjanjian lama dan pengenapannya pada Kitab suci Perjanjian Baru bagi umat kristiani dan Al-Qur'an bagi umat muslim, dan masih banyak lagi kitab-kitab yang menulis tentang penciptaan itu. Tujuan penciptaan alam semesta ini pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah. 

Alam semesta adalah segala sesuatu yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini, yang merupakan ciptaan Allah yang diatur berdasarkan kehendak dan perhatian Allah, pada dasarnya selain kita umat manusia segala sesuatu yang berada di permukaan bumi ini dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya tidak satu orang pun tahu, manusia di beri kuasa atas semua mahluk hidup yang ada di bumi ini namun manusia tidak pernah tahu bagaimana proses pertumbuhan pada mahluk hidup itu sendiri, pertanyaannya mengapa demikian, jawabannya manusia diam alam yang berbicara. 

Para pembaca yang baik mengapa saya sebagai penulis katakan manusia diam alam yang berbicara ? Kita ambil contoh sebiji kacang hijau kita tanam di pelataran rumah, kemudian kita lepas begitu saja tanpa memperhatikan proses pertumbuhan biji kacang itu, pertanyaannya apakah kita pernah tahu bagaimana biji kacang hijau yang kita tanam itu tumbuh dan berkembang, dan proses pertumbuhannya seperti apa ? Jawabannya tanpa campur tangan kita sebagai manusia biji kacang itu tumbuh dalam diam, kesimpulannya bahwa dalam proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau itu alam semesta yang berperan dalam diam. 

Para pembaca yang baik itulah hukum alam, dan jangan tanya bagaimana semesta itu melakukannya tetapi mintalah sesuatu dari alam semesta itu, maka kau akan mendapatkannya, pikirkan keinginan terpendam dalam hidupmu di benak terdalam dan bersikaplah seolah keinginan itu sudah tercapai, maka semesta akan bersekutu dengan kita dan menyusun ulang dirinya untuk mewujutkan permintaan kita kepadanya. 

Para pembaca yang budiman kita harus yakini dan percaya bahwa alam ini merupakan bagian dari diri kita, maka bersikap dan berperilakulah baik terhadap alam semesta ini oleh karena sadar atau tidak keberadaan kita manusia dibumi ini hanya pelengkap, namun kita tetap yakin bahwa kita di ciptakan untuk menguasai atas isi alam semesta ini. 

Semoga bermanfaat.

Hengki Mau.

06/01/2022

Cerpen... AKU JATU HATI PADAMU MAUKA ENGKAU MEJADI PENDAMPING HIDUPKU.

Cerpen... AKU JATU HATI PADAMU MAUKA ENGKAU MEJADI PENDAMPING HIDUPKU. 

Disebuah desa terpencil hiduplah seorang gadis desa bersama kedua orang tuanya. Setelah lulus kuliah dan menjadi sarjana pada perguruan tinggi ternama di kota mereka ia berkeinginan pulang ke desa untuk membangun desanya.  Gadis desa itu bernama Bulan, parasnya cantik, ramah dan rendah hati, banyak pemuda di desanya maupun di desa tetangga menaru hati padanya oleh karena selain cantik, ramah, dan rendah hati ia juga anak seorang kepala kampung yang cukup terkenal dikalangan masyarakat kampung itu dan kampung tetangga lainnya. 

Desa itu sangat subur, dan rata-rata pencaharian masyarakat di desa itu petani dan peternak, kehidupan sosial kemasyarakatan mereka sangat rukun dan damai oleh karena dipimpin oleh seorang yang saleh dan bijaksana, dia adalah ayah dari sang gadis manis Bulan.  

Sawah yang membentang luas memberi kesejukan dan kedamaian tersendiri bagi yang mengunjungi desa ini oleh karena disamping daerahnya subur orang-orangnya pun sangat ramah dan sopan kepada siapa saja yang datang berkunjung ke kampung itu. 

Kebanyakan masyarakat di desa itu kehidupan ekonomi keluarganya dapat dikatakan sudah makmur oleh karena persaudaraannya sangat di junjung tinggi terutama dalam bekerja bergotong royong, dan apa bila ada persoalan maka kepala kampung akan memberi sangsi adat sesuai aturan hukum adat yang berlaku di kampung itu. 

Di suatu musim panas ada kegiatan pagelaran budaya di kampung itu, banyak undangan datang, baik dari desa tetangga maupun dari ibu kota, tidak ketinggalan para pemuda-pemuda datang untuk menyaksikan kegiatan pagelaran budaya itu sekaligus ingin melihat sang Bulan gadis manis anak dari kepala kampung itu, oleh karena banyak rumor yang berkembang bahwa anaknya kepala kampung itu selain parasnya cantik, ramah,rendah hati tetapi juga seorang sarjana pertanian. 

Pagelaran budaya itu berlangsung selama dua hari, banyak orang kagum akan tradisi budaya leluhur yang menceritakan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh anggota masyarakat yang ada di kampung itu. Yang menarik dalam pementasan itu adalah sosok seorang pemimpin yang saleh,baik dan ramah yang di perankan oleh pemuda pemudi di kampung itu, tidak ketinggalan Bulan sang gadis manis itu berperan sebagai Ratu dalam pementasan budaya leluhur itu, banyak mata memandangnya oleh karena parasnya cantik, ramah, dan rendah hati sesuai dengan karakternya. 

Dalam acara itu hadir juga seorang Pemuda namanya Bintang, ia datang dari ibu kota untuk menyaksikan pagelaran budaya di kampung itu. Bintang adalah seorang sarjana arsitektur, ia juga mencintai budaya lokal sehingga dimana ada acara pagelaran budaya jika ia tahu maka dengan sendirinya ia akan hadir. 

Pementasan sedang berlangsung Bintang sangat serius menyaksikan dan memaknai setiap frakmen yang di lakonkan oleh para tokoh dalam cerita budaya  itu, pada sesi pertunjukan yang di perankan oleh Bulan sebagai Ratu dalam cerita itu, mata Bintang tertuju menatap dan fokus pada sang Ratu, dalam keramaian ia berusaha untuk mendekati panggung pagelaran itu,untuk lebih dekat agar dapat dengan jelas melihat Sang Ratu anak dari kepala kampung itu. 

Bintang sangat penasaran melihat sang ratu, matanya tidak berkedip bahkan ia tidak menyadari ada yang mempersilahkannya untuk duduk di kursi yang ada, maaf kakak silakan duduk, seorang anggota panitia mempersilahkannya untuk duduk di kursi, Oya terimakasih jawabannya. Bintang pun duduk dan menempati kursi itu, dan pandangannya terus tertuju kepada tokoh sang ratu dalam pagelaran budaya itu, ia penasaran bahkan bertekad untuk bertemu sang gadis yang berperan sebagai ratu itu. 

Acara pementasan sudah berakhir, banyak penonton bertepuk tangan ria karena semua berjalan dengan baik hingga selesai dengan sukses, banyak tamu yang menghadiri acara itu memberi ucapan selamat kepada  para peserta yang turun dari panggung, tidak ketinggalan sang Bintang, ia berusaha untuk bertemu dengan Bulan sang gadis desa yang berperan sebagai ratu itu, permisi kakak apakah saya bisa bertemu dengan yang berperan jadi ratu itu, kata bintang kepada salah seorang peserta, oh ya bisa mari saya antar beliau ada di belakang panggung itu, ajak salah satu peserta yang adalah teman bulan sang gadis yang berperan sebagai ratu itu. 

Keduanya berjalan di kerumunan orang itu dan menghampiri Bulan, maaf kakak ada yang ingin bertemu dengan anda, Oya mari silakan jawab bulan kepada rekannya, silakan kakak ini Bulan yang tadi berperan sebagai ratu, iya terimakasih. Saya bintang sambil menyodorkan tangannya berkenalan dengan Bulan, Oya saya Bulan, keduanya saling bertatapan mata, Bintang yang tadinya ingin bertemu sang ratu dalam pagelaran itu kini jadi kenyataan, hatinya berbunga-bunga, rasanya seperti mimpi melihat kecantikan sang gadis manis Bulan yang adalah anak dari kepala kampung itu, dengan tersipu malu Bulang bersalaman dengan bintang, saya Bulan, keduanya saling menatap sembari Bintang berkata, selamat ya pertunjukan tadi sangat luar biasa, saya sangat kagum dengan anda karena dalam pagelaran tadi anda betul-betul menjiwai tokoh yang anda perankan. 

Terimakasih, kata Bulan sembari melepaskan tangan dari genggaman tangan Bintang. Oya apakan saya bisa mendapatkan naskahnya kata Bintang kepada Bulan,bisa sambil menyodorkan naska yang pada saat itu masih di pegang olenya. Begitu senangnya Bintang hingga berulang kali ia mengungkapkan terimakasih kepada Bulan, Oya kamu nginap di mana tanya Bulan kepada Bintang,
setelah ini saya langsung kembali ke kota ada urusan yang harus diselesaikan terangnya. Bulan yang tadinya semangat menanyakan soal dimana bintang nginap, ketika mendengar Bintang akan kembali ke kota tiba-tiba raut wajahnya berubah seolah ada yang kurang dalam dirinya, namun ia berusaha untuk tenang dan mengikuti irama pembicaraan mereka. 

Hari telah mulai senja, kebanyakan orang sudah pulang, lokasi tempat pagelaran budaya itu semakin sepi, namun pembicaraan antara Bulan dan Bintang belum juga berakhir, keduanya semakin akrab, mereka saling tukar Nomor handphone, dan nomor email, ya ini yang di tunggu oleh Bintang yang sejak awal ingin sekali bertemu dengan Bulan sang Ratu pada pagelaran budaya sore hari tadi. 

Senja itu menjadi saksi melihat kedua sejoli sang Bulan dan Bintang saling bertukar nomor handphone dan email, keduanya semakin akrab, entah keduanya saling menyukai atau tidak, masing-masing orang belum mengungkapkan isi hatinya. Hari sudah mulai malam Bintang berpamitan hendak kembali ke kota, Bulan pun bersama rekannya kembali kerumah. 

Satu Minggu telah berlalu, hubungan persahabatan antara Bulan dan Bintang berjalan dengan baik, mereka saling memberi ucapan selamat lewat WhatsApp, bahkan saling menanyakan kabar, namun keduanya belum saling mengungkapkan perasaan cinta mereka hanya berteman seperti biasanya. hari-hari telah berlalu waktu terus berjalan. 

Suatu hari Bulan bersama kedua orang tuanya berangkat ke kota, mereka hendak mengunjungi keluarganya, Ketika tiba di rumah keluarganya, Bulan di ajak sepupunya untuk jalan-jalan ke taman kota, jarak taman kota dari rumah keluarganya sangat dekat sekitar dua menit berjalan kaki, mereka begitu menikmati, hari itu cuaca agak mendung sehingga banyak orang betah berada di taman kota itu. Ketika berjalan menelusuri lorong-lorong setapak dalam taman kota itu tiba-tiba ada suara yang memanggil nama Bulan, ia pun mencari sumber suar itu dan ketika pandangannya melihat sosok pemuda yang jaraknya tidak jauh dari mereka, ia langsung mengenalnya, dia adalah Bintang sang pemuda yang hadir saat acara pagelaran budaya di kampungnya, Hai Bintang apa kabar, Bulan ditemani sepupunya berlangkah menemui Bintang. 

Dalam suasana persahabatan dan perjumpaan yang tidak di sengaja Bulan didampingi sepupunya bersama Bintang ketiganya mencari tempat yang agak sepi untuk duduk ngobrol, Bintang dan Bulan ngobrol soal pagelaran budaya yang di pentaskan di kampungnya, sedangkan sepupunya Bulan asik bermain smartphonenya.

Bulan dan Bintang semakin akrab, sepupunya Bulan mencoba meninggalkan mereka agar keduanya leluasa ngobrol, Bul saya ke toilet sebentar ya, ia jangan lama jawab Bulan, lima menit, sepuluh menit sepupunya Bulan tidak muncul, sekali -kali Bulan melihat ke arah toilet namun sepupunya tidak muncul, hem sudahlah saya tunggu saja, dalam hati Bulan berbisik. 

Bulan dan Bintang asik ngobrol tiba-tiba sepupunya datang mengajaknya untuk kembali ke rumah, Bul kita pulang ya takut di cari, oya boleh, Bintang yang sedari tadi mau mengungkapkan isi hatinya kepada Bulan tiba-tiba memilih untuk diam mengikuti irama sahabatnya dan sepupunya itu. Oya kakak Bintang mampir kerumah ya ajak Bulan, kalau tidak merepotkan boleh, sambil senyum Bintang mengiakan ajakan Bulan dan sepupunya itu. 

Sekitar satu setengah menit mereka berjalan keluar dari taman kota dan tiba di rumah saudara sepupunya Bulan. Tiba dirumah orang tua Bulan dan sepupunya sudah menunggu di depan teras rumah, mereka asik ngobrol, selamat sore Om, Tante, dengan gugup Bintang memberi ucapan selamat, ayo silakan duduk, sebelum duduk Bulan perkenalkan sahabatnya itu kepada keluarganya, ini sahabat saya namanya Bintang kami kenalan saat ada kegiatan pagelaran budaya di kampung kita, Oya silakan duduk kata orang tua Bulan yang saat itu duduk dekat kursi yang kosong. 

Mereka lama mengobrol, orang tua Bulan dan keluarganya itu senang dengan Bintang yang begitu ramah dan menghargai orang tua. Tante Om, saya permisi, Bintang berpamitan hendak kembali ke rumahnya, oya baik silakan, Bulan antar sahabatmu kata bapaknya Bulan, dengan senang ia menghantar sahabatnya itu hingga pintu gerbang, Bintang berlalu pergi dengan pengalaman indah bersama Bulan dan keluarganya. 

Bulan dengan hati berbunga-bunga melambaikan tangan kepada sahabatnya yang beranjak pergi meninggalkan kawasan itu dan iapun dengan senang hati kembali menghampiri keluarganya. Keesokan harinya orang tua Bulan kembali ke Kampung halamannya, sedangkan Bulan masih tinggal dirumah sepupunya. 

Persahabatan antara Bulan dan Bintang semakin hari semakin akrab bahkan mereka sering cat via WhatsApp, dan via email, entah apa yang mereka bahas yang tahu hanya mereka berdua. 

Suatu sore Bintang duduk termenung, tidak tahu apa yang ada di dalam benaknya, sesekali ia melihat ponselnya seolah menanti ada pesan yang masuk, ia penasaran oleh karena sudah dua hari tidak pernah ada kabar dari Bulan, ia mencoba membuka emailnya, hasilnya sama tidak ada satu pesan pun yang masuk, ia mulai pikiran jangan-jangan ada hal buruk terjadi kepada sahabatnya itu, dalam situasi seperti itu Bintang hanya diam dan membisu, ia mencoba untuk menulis sepucuk surat untuk Bulan yang sudah dua hari tidak ada kabar, ia ingin mengungkapkan isi hatinya bahwa ia jatu hati dengan Bulan.

Untukmu sahabatku Bulan, 

_ " Tanganku bergetar ketika mulai mengetik surat untukmu, huruf demi huruf jari jemariku menekannya, saat itu hatiku memaksaku untuk menulis, dalam hati banyak yang kurasa dan ingin sekali kutuangkan apa yang ada dalam pikiranku ini, namun setelah tangannku hendak mengetik pada tombol keyboard, saya  kehilangan akal tidak tahu dari mana harus dimulai, kucurahkan kepedihanku kepadamu dan menulis sepucuk surat ini tidak untuk dibalas, saya hanya berharap supaya engkau ketahui bahwa saya  jatu hati kepadamu, saya melihat matamu penuh dengan kejujuran dan  sangat yakin dirimu tidak akan mengecewakan hati ini.

Sudihkah  engkau mau menjadi sahabatku, saya menyadari bahwa  kehidupan saya hanya apa adanya, anak orang tak punya, tetapi engkau harus tahu bahwa  hati ini tulus untukmu seorang, sudah lama saya ingin mengungkapkan isi hati ketika berjumpa denganmu namun tidak bisa diungkapkan karena menyadari  bahwa saya orang tidak punya. 

Sudah sekian lama kita bersahabat dan hingga kutulis surat ini tidak ada kabar darimu. Diriku hanya merenung dan terus merenung akankah suatu saat kita akan berjumpah dan melihat dirimu seperti yang perna aku kenal ?

Dalam pandangan kosong, hayalan hati ini tersiksa dan tersayat oleh getaran cinta yang membara namun bara - bara cinta itu termakan dan hanyut dengan gelapnya malam. 

Dalam keheningan malam teriring hembusan angin sepoi-sepoi membuat diri ini larut dalam hayalan mengenang kembali akan kenangan indah yang kita rajut bersama. 

Oh sabatku aku tidak menyadari ternyata telah larut dalam hayalan yang tidak akan menjadi nyata. dimanakah engkau berada sudihkah egkau mau menjadi sahabat yang setia untuk selamanya.

Aku akan berterus terang dan jujur kepadamu bahwa aku jatu cinta kepadamu dan akan menanggung seluru cobaan yang akan menimpah kepadaku asalkan engkau sudi menjadi kekasih ku. 

Dari Bintang.

Setelah menulis sepucuk surat Bintang mengirim kepada Bulan via email. 

Sudah seminggu Bulan berada di rumah sepupunya di kota, kini ia akan kembali ke kampung halamannya, ia tidak mau merepotkan sepupunya sehingga ia berangkat sendirian. Di rumah orang tua sudah menunggu kedatangan anaknya, dengan suka cita kedua orang tuanya menerima kedatangan anaknya, selamat siang ayah, Ibu, saya sudah pulang, hari itu kedua orang tuanya senang Oleh karena putri mereka sudah berkumpul bersama. 

Hari - hari telah berlalu Bulan berada di kampung halamannya, sedang kan Bintang berada di Kota, keduanya sudah lama tidak saling kontak oleh karena kesibukan masing-masing. Suatu hari Bulan membuka emailnya melalui smartphonenya, disana ia lihat ada pesan masuk, pesan itu dari Bintang sahabatnya, ia memulai membuka keseluruhan pesan itu, ternyata pesan yang ia dapat dari sahabatnya itu berisikan sepucuk surat dari sahabatnya, ketika dibacanya iapun kaget dan tidak percaya, ternyata selama ini Bintang menaru hati padanya, hanya tidak bisa diungkapkan. 

Bulan merasa senang ternyata bukan saja hanya dia yang menaruh hati pada Bintang tetapi sebaliknya Bintang juga menaruh hati padanya, dengan hati senang dan bahagia Bulan pun membalas suratnya Bintang. Mengungkapkan isi hatinya bahwa dia juga jatuh hati padanya. 

Untuk mu sahabatku Bintang 

Terimakasih sahabatku, atas keterustengan hatimu, saya sangat menghargai apa yang telah engkau tuangkan dalam sepucuk suratmu via email ini, saat itu aku juga menyadari bahwa ada getaran cintah dibalik persahabatan kita ini,  kejujuranmu membuat hati ini bergejolak bahkan ingin berterus terang bahwa aku juga jatuh hati padamu, kini waktulah yang akan menentukan kapan kita akan berjumpah lagi, harapanku semoga tidak ada dusta diantara kita, 

Dari Bulan. 

Keduanya saling membalas surat via email, kadang kala cat melalui WhatsApp, bahkan saling menelpon, kini antara Bulan dan Bintang sudah menjadi pasangan kekasih oleh karena Bulan menerima Bintang sebagai kekasih hatinya. 

Hari-hari telah mereka lalui, orang tua Bulan juga sudah mengenal Bintang oleh karena dirinya sering berkunjung ke rumah, kedua sejoli ini saling mencintai dan mereka ingin agar hubungan keduanya di restui oleh orang tua mereka. Suatu hari Bintang mengatakan ingin melamar Bulan, dikatakannya bahwa ia telah memberitahu keluarganya untuk mengambil satu waktu untuk bertemu dengan orang tua Bulan, selang beberapa Minggu kedua rumpun keluarga itu bertemu di kediaman kepala kampung yang adalah orang tua Bulan, dari kota Bintang dan orang tua serta kerabatnya datang ke kampung halaman Bulan. 

Acara pinangan pun berjalan dengan lancar, bahkan untuk acara pernikahan juga telah ditentukan. Kedua rumpun keluarga sepakan acara pernikahan kedua anak mereka akan dilangsungkan pada musim panas nanti di karenakan saat ini kebanyakan masyarakat di kampung halamannya Bulan masih mempersiapkan lahan untuk bercocok tanam, baik yang petani ladang maupun petani yang mempunyai sawah. 

Musim panas tiba kedua rumpun keluarga Bulan dan Bintang kembali berkumpul untuk melaksanakan acara pernikahan. Perayaan pernikahan keduanya berlangsung meriah, banyak undangan yang menghadiri pernikahan itu, tidak ketinggalan pemuda-pemuda desa yang menaruh hati pada Bulan pun hadir ingin melihat dan menyaksikan acara pernikahan anak kepala kampung itu, banyak yang memuji akan ketampanan Bintang yang mendampingi Bulan di pelaminan itu. Sungguh amat meriah acara pernikahan itu, seluruh masyarakat yang ada di kampung itu turut ambil bagian dalam acara itu. 

Kini Bulan dan Bintang sudah menjadi suami Isteri yang sah, mereka hidup rukun dan bahagia dalam lindungan leluhur dan sang Pencipta. 

Cerita ini hanya fiktif belaka, di tulis  berdasarkan imajinasi sang Penulis. Semoga bermanfaat.

Hengki Mau. 




31/12/2021

REFLEKSI AKHIR TAHUN. " Hidup yang tidak direfleksikan tidaklah layak untuk di jalani "

Dengan penuh kesadaran diri, mari kita berdiam diri sejenak untuk merenung. Rasakan setiap tarikan dan hembusan napas kita, sadarlah bahwa kita masih diberi kesempatan untuk menikmati 
hidup ini. Mari dalam hening kita bersyukur atas rahmat kehidupan yang kita peroleh pada tahun 2021,
kita berdoa bagi saudara-saudari yang telah mendahului kita menuju rumah keabadian dalam doa kita hantar mereka. 

Sadarlah bahwa pada waktunya kita juga akan seperti mereka meninggalkan kehidupan ini dan menjalani kehidupan abadi, sesungguhnya kita manusia mengalami kehidupan yang layak namun kita harus menyadari bahwa kematian itu nyata bagi kita semua.

Kini kita dipenghujung akhir tahun  dalam hitungan kalender tahunan 2021, sisa beberapa jam lagi kita meninggalkannya dan memasuki tahun baru 2022. 12 bulan telah kita lalui 360 hari telah kita jalani, banyak kisah kehidupan sudah kita jalani bersama ada canda dan tawa, suka dan duka, susah dan senang semua kita lalui dengan baik, kita juga telah menulis di setiap lembaran kehidupan dengan beragam topik tentang kehidupan ini. 

Saya mengajak mari kita bersyukur atas setiap pengalaman hidup yang telah kita lalui dan jalani bersama di tahun 2021, kita menyadari bahwa sering kali kita lalai dalam menjalani panggilan hidup ini, aneka pengalaman dan warnawarni kehidupan membentuk kita untuk menjadi peribadi yang matang dan dewasa dalam bersikap, berpikir, berperilaku dan bertindak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengajak kita membuka kembali lembaran kehidupan kita sejak awal 1 Januari hingga 31 Desember 2021 ini, apa saja yang telah kita lakukan terhadap sesama saudara kita ? untuk itu sekali lagi saya mengajak kita di lembaran terakhir peziarahan kita di tahun 2021 ini untuk kembali merefleksikan pengalaman hidup yang telah kita jalani itu. 

kita sebagai manusia yang rapuh, penuh dengan salah dan dosa Kemabli kita menoreh kebelakang untuk melihat setiap anak tangga 
kehidupan yang sudah kita tapaki bersama di setiap harinya hingga di penghujung tahun ini, apapun yang telah terjadi biarlah itu menjadi kenangan dan pelajaran bagi kita untuk memulai menapaki anak tangga di tahun yang baru. 

Tiga tahun sudah kita ditimpa bencana global yakni dari awal tahun 2019 kita di guncang dengan munculnya virus baru yakni virus Covid 19, Virus ini muncul di Wuhan (Tiongkok). Kemunculan virus ini menciptakan ketakutan global yang sungguh mecekam oleh karena daya membunuhnya sangat kejam.

Kekejaman virus ini mengakibatkan terjadinya banyak kematian, tidak saja masyarakat biasa, Pejabat maupun  Kepala Negaranya sendiripun terinveksi dan terpapar bahkan ada yang meninggal dunia oleh karena ganasnya virus Covid 19 ini. 

Di Negeri kita Indonesia juga tidak luput dari serangan virus ini oleh karena keluar masuknya warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang mengenyam pendidikan maupun merantau di luar negeri yang dengan tidak sengaja masuk ke wilayah Kesatuan Repulik Indonesia membawa virus ini sehingga banyak masyarakat kitapun terinfeksi hingga ada yang terpapar akibat ganasnya  virus ini.

Penyebaran virus ini hingga  ke seluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia, dengan kasus penyebaran virus Covid 19 yang sangat tinggi mengakibatkan jutaan masyarakat Indonesia meninggal dunia.


Dalam situasi protokol kesehatan oleh karena Corona virus beberapa bulan yang lalu terjadi gunung meletus, gempa bumi, bencana banjir, dan kejadian-kejadian lainnya membuat kita larut dalam penderitaan, banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal oleh karena kemurkaan alam ini kepada kita umat manusia, atas kejadian ini siap yang bertanggung jawab, hanya waktulah yang dapat menentukan. 

Terhadap penderitaan ini, kadang kita menggugat Tuhan, oleh karena bencana yang bertubi-tubi datang dalam kehidupan kita, bahkan kita menghujat_Nya seolah Tuhan  tidak berbelaskasih. 

Perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya penderitaan yang menimpa kita adalah kesalahan 
manusia itu sendiri. Karena tidak pernah menyadari bahwa sebelum adanya manusia Tuhan mendahului menciptakan alam dan isinya, kita manusia hanya pelengkap untuk mengolah ciptaan yang ada. 

Sehingga dalam menghadapi penderitaan kita harus dengan kesadaran penuh menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan oleh karena Ia tidak akan mencobai melebihi batas kemampuan manusiawi kita. 

Untuk itu marilah di akhir tahun 2021 ini dengan segala kerendahan hati kita mengucap syukur dan berterima kasih oleh karena kita masih diberi kesempatan untuk menikmati tahun yang baru.

Allah yang maha baik, Engkaulah Gembala yang selalu menjaga, 
melindungi, dan menuntun kami dalam menjalani hidup ini. 

Engkau telah menjaga, melindungi dan mendampingi
kami dari awal hingga akhir tahun ini. Kami bersykur dan Memuji_Mu dengan 
sejuta kenangan sebab kami telah berpetualang menjelajahi rimba raya kebesaran_Mu sambil memahat sejarah hidup kami dalam prasasti waktu 
yang terus berputar. 

Hari ini kami sudah tiba di penghujung tahun 2021 
namun perjuangan kami belum selesai. Maka kami mohon berkatilah kami 
dan segala pekerjaan kami. Ampunilah segala dosa dan salah kami agar mampu 
mengayunkan langkah memasuki tahun baru dengan semangat yang baru. Namamu Ya Tuhan, Kami Puji kina dan sepanjang masa, AMIN.

Senja menjelang akhir tahun. 

Penulis, Ama Helan 
Editor, Hengki Mau.
 

30/12/2021

PENGABDIAN DAN TANGGUNG JAWAB.

Sebagai manusia dan makhluk ciptaanTuhan yang sempurna, juga sebagai makhluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat, sering kita dibebani dengan tanggung jawab, baik untuk keluarga, sahabat, kepada organisasi Pemerintahan dan Lembaga-lembaga sosial yang berhubungan erat dengan kepentingan masyarakat. Beban tanggung jawab yang kita emban adalah suatu kepercayaan dan penghargaan dari orang yang memberikan kepercayaan kepada kita dan sebagai penerima amanat kita harus menjalaninya dengan penuh tanggung jawab oleh karena itu bagian dari pengabdian kita kepada sesama. 

Para pembaca yang budiman berbicara soal pengabdian di era perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, untuk saat ini sudah sulit bagi kita menemui orang-orang yang mau mengabdi, bertanggung jawab dan loyal terhadap pekerjaan maupun kepada pimpinan. Bahkan Kini  yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari orang atau kelompok tertentu bukannya mendukung para pimpinan untuk mensukseskan program-program yang telah ditetapkan bersama tetapi malah berusaha untuk menjatuhkan dengan berbagai cara bahkan mencampuri urusan prevasi pimpinan hanya karena persoalan yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan baik. 

Para pembaca yang baik, tipe orang atau kelompok diatas adalah orang yang dapat dikategorikan sebagai manusia yang tidak memahami arti dari ilmu Etika, yang mengajarkan kita untuk saling menghormati antara satu sama lain, ya mereka dikuasai oleh keegoisan karena haus akan jabatan, kekuasaan dan kedudukan, pertanyaannya mengapa terjadi hal-hal seperti itu? apakah suatu kebiasaan yang sudah turun temurun terjadi dalam tubuh organisasi itu sendiri  ataukah memang ada yang sengaja melakukan hal itu? Kalau memang demikian kita turut perihatian dan sangat disayangkan oleh karena masih ada orang atau kelompok seperti mereka yang tidak menerima kelebihan orang lain. 

Para pembaca yang baik, jika masih ada orang-orang seperti diatas untuk membangun suatu Daerah, organisasi ataupun kelompok kerja tidak akan berjalan dengan baik karena menghadapi orang-orang tersebut harus dengan kerendahan hati, bijaksana, kalau tidak mereka akan berusaha untuk menggagalkan program-program kerja yang sudah disepakati bersama. 

Para pembaca yang baik dari tipe orang atau kelompok yang sering bersebrangan ada juga orang yang sangat mengerti dan memahami etika terutama etika birokrasi sehingga apapun yang terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi baik itu hal baik maupun hal yang buruk sekalipun dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menyerang prevasi orang lain. 
Tipe orang-orang ini sangat mengerti dan mengetahui tentang etika, mereka juga mencintai pekerjaan dan loyal terhadap pimpinan, semua pekerjaan dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti dengan pengorbanan. 

Para pembaca yang budiman kadang kebanyakan orang salah artikan tentang pengabdian itu, mereka beranggapan pengabdian itu sebagai perbudakan, merasa senang dengan yang dilakukan oleh seseorang yang mengabdi kepadanya sebagai pimpinan atau atasan, sehingga membuat dia menjadi lupa diri memperlakukan orang yang mengabdi tersebut sebagai golongan perbudakan, dan pada kenyataannya pengabdian tersebut bukanlah perbudakan, sebab perbudakan selalu disertai dengan paksaan dan ketakutan, yang akhirnya menimbulkan pemberontakan, dan berakhir pada kehancuran.

Para pembaca yang budiman pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat dalam satu ikatan peraturan yang dilakukan dengan ikhlas, dan pada hakekatnya pengabdian itu adalah tanggung jawab. 

Para pembaca yang budiman dalam pengabdian seseorang harus memiliki sifat tanggung jawab, karena bagaimanapun kita harus menepati apa yang sudah di tetapkan, dengan konsekuensi yang ada, dan tidak mengelak,dan harus menerima dengan berbesar hati. Oleh karena tanggung jawab merupakan perwujudan kesadaran akan kewajiban,menanggung segala sesuatu untuk memberikan jawaban dan menanggung semua akibatnya. Maka dengan demikian jika sesuatu hal terjadi kepada seseorang yang dibebani tanggung jawab ia wajib menanggung segala sesuatu itu yang sudah menjadi kewajibannya untuk bertanggung jawab. 

Para pembaca yang baik, orang yang bertanggung jawab adalah mereka yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa apa yang di lakukannya baik adanya dan  tindakannya itu diterima baik adanya. Namun baik tidaknya menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain atas apa yang dikatakan baik menurut pendapat dirinya, oleh karena apa yang dilakukannya ditolak oleh orang lain.

Para pembaca yang baik tanggung jawab bersifat kodrati, artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, setiap orang akan memikul tanggung jawabnya sendiri dan  apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut.

Para pembaca yang budiman terkadang kita butuh waktu untuk menyendiri, supaya bisa berpikir jernih dan introspeksi diri oleh karena Introspeksi diri itu penting, bukan berarti kita saling mempersalahkan antara satu sama lain. Ya lebih baik introspeksi diri dari pada merendahkan orang lain dan  jangan juga menjadi hati yang menuduh tapi tidak bisa melihat dosanya sendiri.

Semoga bermanfaat 

Hengki Mau.

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...