01/03/2022

TEKA-TEKI KEHIDUPAN

Perjalanan hidup seseorang dimulai dari titik nol, yakni pada saat sel telur dari seorang ibu dan sel sperma dari seorang ayah bertemu. Pada masa ini proses perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim sang ibu penuh dengan misteri oleh karena tidak satu orangpun yang tahu bagaimana proses terbentuknya seorang anak manusia.

Para pembaca yang budiman, tanpa disadari dalam perkembangan dan pertumbuhan, selama sembilan bulan, sepuluh hari sang anak manusia terbentuk dalam kesunyian, hanya ibunya yang mengetahui perkembangan dan pertumbuhan sang buah hatinya, oleh karena antara ibu dan janin yang ada dalam rahimnya merupakan satu kesatuan dalam jiwa dan raga.

Para pembaca yang budiman dari waktu ke waktu seorang anak manusia bertumbuh dan berkembang dalam rahim sang ibu hingga ia terlahir menjadi seorang bayi mungil. Dalam dekapan dan kasih sayang sang ibu,di dampingi oleh sang ayah, ia mulai bertumbuh dan berkembang menjadi peribadi yang unik terutama dalam pembentukan jati diri dan karakternya. 

Para pembaca yang budiman, pada masa perkembangan dan pertumbuhan seorang anak ketika sudah berada dan hadir bersama keluarga, dari hari ke hari terjadi perubahan dalam dirinya, ia dapat mengenal dan beradaptasi dengan lingkungannya, ia terbentuk sesuai dengan keadaan dimana ia berada baik dengan orang tua, saudara dan saudari maupun sesama  disekitarnya yang ada di lingkungan sekitarnya. 

Para pembaca yang budiman, ketika kita sudah berbaur dan tinggal disekitar lingkungan dimana kita berada, tanpa disadari bahwa kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan yang akan menentukan siapa kita, jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. Tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang menerawang jauh lebih dalam dibalik kehidupan yang fana ini.

Para pembaca yang budiman hidup ini hanya sebuah untaian perjalanan yang penuh dengan teka teki yang akan lenyap dimakan oleh sang waktu mulai dari awal lahir ke dunia hingga mati dimakan usia, kita patut bersyukur karena terlahir sebagai manusia, oleh karena dapat merasakan, menikmati dan menguasai dunia. 

Hidup ini adalah sebuah teka-teki tidak ada hal yang dapat menjawab teka-teki itu dan untaian itu terus berjalan dari waktu ke waktu hingga lanjut usia, namun teka- teki kehidupan ini tidak pernah berkesudahan tidak ada satupun jawaban yang pasti. 

Semoga bermanfaat.

Hengki Mau

17/02/2022

KEBEBASAN ITU ADALAH PILIHAN.

Kehidupan kita adalah jumlah 
dari semua pilihan yg kita buat,
baik secara sadar maupun tidak, dalam kehidupan kita sehari-hari jika kita dapat mengendalikan proses dalam suatu pilihan, maka kita dapat mengendalikan seluruh aspek kehidupan,sehingga dengan sendirinya kita akan  menemukan kebebasan itu dalam diri.

Para pembaca yang budiman kebebasan itu sendiri datang dari dalam diri yakni tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, oleh karena nilai dari sebuah kebebasan yang ada dalam diri kita terletak pada sebuah tanggung jawab.

Para pembaca seorang manusia yang tidak dapat bertanggung jawab atas diri dan masa depannya sendiri, akan sulit baginya untuk bertanggung jawab atas diri dan masa depan orang lain dan seseorang itu juga bisa menjadi bijaksana bukan karena masa lalunya, tetapi karena  tanggung jawab terhadap masa depannya yang berangkat dari perjalanan pengalaman hidup sehari-harinya dalam lingkungan masyarakat. 

Para pembaca yang budiman kebebasan itu sendiri adalah kemampuan untuk melakukan apa yang diinginkan, atau hak dengan anugerah dan kelebihan yang dimiliki,kebebasan juga dapat diartikan memiliki kemampuan untuk bertindak atau berubah tanpa batasan.

Segala sesuatu itu  "bebas"  jika dapat berubah dengan mudah dan tidak dibatasi dalam keadaan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari karena apa yang kita jalani hari ini, besok dan seterusnya adalah sebuah pilihan

Kehidupan yang kita jalani merupakan satu rentang proses panjang yang terjadi oleh karena terjadi proses pertumbuhan,perkembangan dan kemajuan segenap potensi yang ada, baik fisik maupun psikis, menuju satu tahap tertentu yang dapat dikatakan sebagai proses manusia dalam mencapai keutuhan eksistensinya, sehingga apapun pilihannya, kita harus siap untuk menghadapi, baik atau buruk, kita sendirilah yang menentukan, hal inilah yang kita sebut dengan tujuan hidup.

Para pembaca yang baik kehidupan yang kita jalani sehari-hari cenderung bergerak dan terus berkembang dan bebas oleh karena kehidupan yang kita jalani sehari-hari baik yang di jalani oleh diri sendiri maupun kelompok  adalah sebuah pilihan. 

Para pembaca yang baik, semua kita yang mendiami pelanet bumi ini sudah memiliki kebebasan sejak lahir, maka lakukanlah apa yang baik bagimu dan bagi sesama yang ada disekitar kita dan apa yang kita lakukan terhadap diri dan sesama entah itu perbuatan baik ataupun tidak, bermanfaat ataupun tidak, menyinggung perasaan ataupun tidak dan bagaiman kita menyikapinya dalam kehidupan kita sehari-hari ? itu adalah pilihan. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.  

10/02/2022

ULASAN SINGKAT TERJADINYA, KESI WATAN LELEK / HEL KETAK

Pelestarian Adat dan Pembentukan Lembaga Adat,adalah kebiasaan yang sudah turun-temurun di wariskan oleh para leluhur kepada generasinya dan ini sudah menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu daerah tertentu yang ada di wilayah Nusantara ini.

Adat istiadat merupakan nilai atau norma, kaidah, dan keyakinan sosial yang berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat di daerah tertentu, dan nilai atau norma ini masih sangat dihayati dan di lestarikan hingga saat ini  dan masih terwujud dalam berbagai pola perilaku yang merupakan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat setempat.

Sudah menjadi sebuah tradisi dan sering dilakukan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur pada khususnya di wilaya Timor Tengah Utara dan Belu, apabila ada pasangan mudah - mudi yang hendak melangsungkan pernikahan terutama bagi suku Bunaq dan sebagian suku Dawan selalu melakukan ritual adat " Hel Ketak " atau dalam bahasa Bunak " Kesi Watan Lelek.

Ritual adat " Hel Ketak atau Kesi Watan Lelek " dalam bahasa Bunaq merupakan proses rekonsiliasi antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang yang merupakan suatu tradisi untuk memperbaiki hubungan persaudaraan antara leluhur orang Bunaq dan leluhur sebagian orang Dawan yang sebelumnya telah terjadi peperangan oleh karena di adu domba oleh penjajah pada masa itu, siasat adu domba ini dilakukan oleh penjajah untuk menguasai wilayah leluhur kita.

Fakta mendikotomi orang Bunaq dan melus merupakan politik dari pemerintah sesudah datangnya penjajah kolonial yang mengakibatkan terjadinya pertikaian antara sesama saudara orang Bunaq dan orang Melus yang adalah orang Dawan itu sendiri.

Dalam perjalanan dengan adanya pihak ketiga yakni penjajah, leluhur kita bertikai bahkan terjadi permusuhan, hingga terjadi peperangan antara saudara yang mengakibatkan pertumpahan darah. Kondisi ini digunakan oleh penjajah waktu itu untuk merebut wilayah atau daerah kita untuk di jadikan salah satu wilayah kekuasaan mereka. 

Dan pada akhirnya dalam Proses perdamaian politik yang di dominasi oleh penjajah kolonial maka perdamaian antara orang Bunaq dan orang Melus yang dulunya hidup berdampingan secara kekeluargaan dibatasi oleh penjajah, namun beberapa meo (pemberani) baik dari pihak orang Bunaq maupun orang Melus tanpa sepengetahuan dari penjajah membuat suatu kesepakatan untuk putus hubungan persaudaraan dengan perjanjian untuk tidak saling berkomunikasi atau berhubungan dalam berbagai hal termasuk perkawinan antara kedua turunan dari suku Bunaq dan Melus, maka disepakatilah suatu perjanjian yang dibatasi oleh " Kesi Watan" dalam bahasa Bunaq  " Kesi Watan artinya  pagar yang ditanam di ikat berhimpitan yang tidak dapat dilewati oleh siapapun, pagar ini dibuat berdasarkan sumpah janji antara kedua saudara ini, yang dalam bahasa Dawan dinamakan " Hel Ketak". 

Sumpah dan perjanjian antara kedua suku ini dari generasi ke generasi masih di junjung tinggi hingga saat ini, sehingga bila ada seorang pemuda dari suku Bunaq di Belu dan pemudi dari Dawan dan sebaliknya hendak melangsungkan pernikahan harus di awali dengan acara adat Kesi Watan Lelek dalam bahasa Bunaq dan Hel Ketak dalam bahasa Dawan. 

Biasanya acara adat Kesi Watan Lelek atau dalam bahasa Dawan Hel Ketak ini dilakukan di sungai atau kali yang terdapat air yang mengalir yang dengan perantaraan para tua adat dengan terlebih dahulu menelusuri jejak para leluhur kedua pasangan ini. 

Melalui air mengalir dan menyembelih se ekor hewan yakni ayam ataupun babi sesuai kesepakatan kedua belah pihak untuk menyembelih, selanjutnya dilakukan acara adat Kesi Watan Lelek atau Hel Ketak yang di pandu oleh Makoan 
( orang yang mempunyai talenta bertutur kata dalam bahasa adat dalam menelusuri sejarah leluhur) untuk membuka kembali sumpah janji leluhur orang Bunaq dan orang Melus yang dulunya putus hubungan akibat peperangan yang di disimbolkan dengan  kayu bercabang yang di tancap ditengah-tengah sungai yang airnya mengalir.

Kayu bercabang ini di potong dan selanjutnya menyembelih hewan yang sudah disediakan, darah yang mengalir mengikuti air membawa Kayu bercabang yang sudah dipotong oleh Makoan menandakan dibukanya kembali sumpah janji para leluhur orang Bunaq dan leluhur orang Melus. 

Dengan selesainya acara adat Kesi Watan Lelek atau dalam bahasa Dawan Hel Ketak, kedua pasangan muda-mudi keturunan suku Bunaq dan Melus ini dapat melangsungkan pernikahan, Acara adat ini juga dipercaya oleh genarasi suku Bunaq bahwa akan berdampak baik bagi kelanjutan hidup rumah tangga keluarga baru dan kedua belah pihak rumpun keluarga besar agar terhindar dari bencana, sakit penyakit, kutukan dan malapetaka.

Para pembaca yang budiman Kesi Watan Lelek atau dalam bahasa Dawan Hel Ketak adalah sebuah tradisi yang di wariskan dan sudah turun temurun telah dilakukan oleh leluhur kita demi menghindari kutukan dari para leluhur kita yang saat itu bertikai. 

Para pembaca yang baik berdasarkan ulasan singkat diatas terkait dengan Kesi Watan Lelek atau dalam bahasa Dawan Hel Ketak yang saat ini menjadi perbincangan hangat di media sosial oleh karena adanya pro dan kontra, saya sebagai penulis sekaligus salah satu putra suku Bunaq merasa terpanggil untuk membuka kembali memori saya untuk mengejawantakan kembali apa yang saya dengar dari para tua - tua adat yang ada di Lamaknen pada khususnya di Kampung saya yakni  Taebere Holsa atau yang dikenal sebagai Duarato yang menyimpan banyak rahasia sejarah suku Bunaq dan mungkin juga masih ada kaitannya dengan orang Melus, dengan bukti yang otentik saat ini masih berdiri kokoh rumah adat Suku Sobawai Oe Leu "  ( Oe Leu adalah bahasa Dawan ) " yang dalam tatanan adat kenaian Sele o Mo Gomo Duarato sebagai Fetor dan sebagai Raja Suku Purbelis 
 " ( Purbelis adalah bahasa Bunaq yang artinya beringin putih dalam bahasa Indonesia dan Hali Mutin dalam bahasa Tentun) ". 

Para pembaca yang baik banyak kisah sejarah terkait dengan kehidupan masa lalu leluhur bila kita gali kembali maka dapat berdampak positif bagi kita generasi di zaman ini untuk dapat mengetahui sejarah,asal usul,dan garis keturunan setiap kita orang Timor yang mendiami pulau Timor ini. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

09/02/2022

SITUASI KEBUDAYAAN PADA ZAMAN INI.

Pola-pola hidup yang baru (54)

Ditinjau dari sudut sosial dan budaya kondisi-kondisi hidup manusia modern telah berubah secara mendalam sedemikian rupa, sehingga orang dapat berbicara tentang zaman baru sejarah manusia. 

Maka untuk mengembangkan dan menyebarluaskan kebudayaan terbukalah cara-cara baru. Cara baru itu tersedia berkat perkembangan luar biasa ilmu pengetahuan alam dan manusia, dan ilmu-ilmu sosial, perkembangan teknologi, kemajuan dalam pengembangan serta penataan penggunaan upaya-upaya komunikasi antar manusia.

Karena itulah kebudayaan modern ditandai dengan ciri-ciri khas ilmu-ilmu yang disebut "eksakta" sangat mengembangkan penilaian kritis, penelitian-penelitian di bidang psikologi akhir-akhir ini memberi penjelasan lebih mendalam tentang kegiatan manusiawi, ilmu-ilmu sejarah besar jasanya untuk menelaah kenyataan-kenyataan dari segi perubahan serta perkembangannya, kebiasaan hidup serta adat-istiadat menjadi semakin seragam,  industrialisasi, urbanisasi, dan sebab-sebab lainnya, yang meningkatkan kebersamaan hidup, menciptakan pola-pola budaya baru ("mass culture", "kebudayaan massa"), yang menimbulkan cara-cara baru menyangkut perasaan, tindakan dan penggunaan waktu terluang, serta merta meningkatnya pertukaran antara pelbagai bangsa dan golongan masyarakat semakin lebar membuka khazanah pelbagai bentuk kebudayaan bagi setiap orang, dan dengan demikian lambat-laun disiapkan pola kebudayaan yang lebih umum, lagi pula semakin mempererat dan mengungkapkan kesatuan umat manusia, bila makin dihormati ciri khas pelbagai kebudayaan.

Manusia pencipta kebudayaan (55)

Semakin besarlah jumlah pria maupun wanita dari golongan bangsa mana pun juga, yang menyadari bahwa merekalah ahli-ahli serta pencipta-pencipta kebudayaan masyarakat mereka.

Di seluruh dunia semakin meningkatlah kesadaran akan otonomi dan tanggung jawab,dan itu sangat penting  bagi kemasakan rohani maupun moril umat manusia dan ini semakin jelas, bila kita sadari proses menyatunya dunia serta tugas panggilan kita, untuk membangun dunia yang lebih baik dalam kebenaran dan keadilan. 

Maka demikianlah kita menjadi saksi lahirnya humanisme baru,di situlah manusia pertama-tama ditandai oleh tanggung jawabnya atas sesamanya maupun sejarahnya.

Kesukaran-kesukaran dan tugas-tugas (56)

Dalam situasi itu tidak mengherankanlah, bahwa manusia, yang menyadari tanggung jawabnya atas kemajuan kebudayaan, memupuk harapan yang lebih luhur, tetapi dengan hati yang cemas pula menyaksikan adanya banyak pertentangan-pertentangan yang masih barus diatasinya.

Apakah yang perlu diusahakan supaya pertukaran kebudayaan yang lebih intensif, yang sebenarnya harus mendorong pelbagai golongan dan bangsa ke arah dialog yang sejati dan subur, jangan justru mengacaukan kehidupan masyarakat, atau menumbangkan kebijaksanaan para leluhur, atau membahayakan watak-perangai bangsa bangsa yang khas.

Bagaimanakah dinamisme dan meluas-ratanya kebudayaan baru harus didukung, tanpa menyebabkan musnahnya kesetiaan yang hidup terhadap pusaka tradisi-tradisi, Hal itu secara khas terasa mendesak, bila kebudayaan yang lahir dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu dipadukan dengan kebudayaan, yang pengembangannya bertumpu pada studi klasik menurut pelbagai tradisi.

Bagaimana penyebaran ilmu-ilmu khusus, yang begitu cepat dan terus meningkat, dapat diserasikan dengan keharusan mewujudkan sin tesa atau perpaduannya, begitu pula dengan keharusan melestarikan pada manusia kemampuan untuk kontemplasi dan rasa kagum, yang mengantar kepada kebijaksanaan.

Apakah yang harus diusahakan, supaya semua orang ikut meman faatkan nilai-nilai budaya di dunia, sedangkan sekaligus kebudayaan mereka yang lebih ahli selalu menjadi makin unggul dan kompleks?

Akhirnya bagaimanakah harus dipandang wajar otonomi yang di "claim" oleh kebudayaan, tanpa merosot menjadi humanisme yang duniawi melulu, bahkan melawan agama sendiri.

Di tengah pertentangan-pertentangan itu kebudayaan zaman sekarang harus ditumbuhkan sedemikian rupa, sehingga mengembangkan pribadi manusia seutuhnya secara seimbang, dan membantunya dalam tugas-tugas yang pelaksanaannya merupakan panggilan semua orang terutama umat beriman Kristen, yang bersatu sebagai saudara-saudari dalam kesatuan keluarga manusia. 

Sumber tulisan.
Dokumen Konsili Vatikan II.

08/02/2022

KEBUDAYAAN DAN SALAH KAPRAH KITA

Salah satu hal yang mengganggu kehadiran lembaga agama adalah kebudayaan. Institusi agama selalu melihat praktik-praktik kebudayaan masyarakat setempat sebagai takhayul lalu memvonisnya sebagai suatu hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

Ada satu hal yang selalu diabaikan atau dilupakan oleh lembaga agama yaitu memandang kehadiran agama sebagai satu-satu pedoman kehidupan penganut-penganutnya, Padahal sesungguhnya, agama merupakan salah satu unsur kebudayaan. Itu berarti  lembaga agama menjadi suatu bagian dari kebudayaan itu sendiri. Bukan sebaliknya. Karena itu, kompenen penting dalam institusi agama mesti melakukan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif sebelum melarang atau menjatuhkan vonis terhadap berbagai praktik ritual kebudayaan. 

Sebelum masyarakat mengenal agama, masyarakat dunia taat pada aturan adat yang menjadi pedoman hidup dan kebersamaan mereka di dalam sebuah wilayah atau suku. Aturan-aturan adat yang dihidupi itu menjadi penerang hidup mereka dan menuntun warga masyarakat untuk hidup secara beradab.

Banyak penyimpangan dan tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang beragama belakangan ini, menjadi bumerang bagi lembaga agama. Karena kehadiran lembaga agama tidak berhasil menobatkan penganut-penganutnya. 

Salah satu penyebabnya adalah larangan-larangan yang dikeluarkan oleh institusi agama bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat tradisional  dianggap sebagai takhayul tanpa suatu kajian ilmiah yang akurat.

Mengapa praktik-praktik ritual adat masih kental dijalankan meskipun berbagai larangan yang dikeluarkan oleh institusi agama selama ini? Karena bangsa-bangsa di dunia ini memiliki keyakinan bahwa relasi antara manusia dan alam, manusia dan leluhur/arwah serta relasi manusia dan Wujud Tertinggi harus terus dibina demi menciptakan keharmonisan dalam kehidupan ini.

Bahwa relasi yang dibangun itu tetap mempunyai intimitas yang sangat dalam. Karena itu, jika orang mengalami musibah dan lain-lain, selalu dikaitkan dengan adanya kerengganan relasi itu. Oleh sebab itu, masyarakat berbudaya memerlukan adanya ritual pemulihan relasi itu. 
Helketa di suku dawan, misalnya,  merupakan langkah pertama dalam proses perkawinan adat dawan ini dinilai penting karena nenek moyang pada zaman dahulu kala saling bertikai dan saling berperang. Seremoni Helketa dimaksudkan untuk memutuskan amarah dan dendam masa lampau yang barangkali masih terbawa hingga sekarang. Ritus adat Helketa dilakukan sebagai satu bentuk pemulihan relasi antara keluarga mempelai perempuan dan keluarga mempelai laki-laki. Upacara ini dibuat sebagai upaya meretas jalan baru bagi pasangan suami-isteri yang mau menikah agar kehidupan rumah tangga mereka ke depan tidak mengalami hambatan. (Warta Flobamora, Edisi April 2018, hal.18-19).

Berhadapan dengan praktik kebudayaan, lembaga agama mestinya lebih bijak untuk mempertimbangkan nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya, bukan sebaliknya melarang warga untuk menunaikan ritual adat istiadat mereka. Bukankah lembaga agama, sebaiknya turut melibatkan diri di dalam ritual adat-istiadat warga tersebut?

Kebudayaan berasal dari bahasa Latin dari kata colere yang berarti merawat, memelihara, menjaga. Institusi agama, khususnya Gereja Katolik, melalui beberapa ensiklik dari Paus, meminta agar gereja perlu melindungi manusia dan perkembangan kebudayaannya. Jika dari Vatikan sudah mengatakan demikian, mengapa kita bertindak di luar pedoman dan arah dasar Gereja?

Mari kita menghilangkan salah kaprah kita dengan membiarkan diri ditobatkan oleh budaya setempat. Bukan sebaliknya, menghilangkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sudah mentradisi dan kini menjadi kebudayaan mereka. Praktik adat-istiadat yang dijalankan warga masyarakat merupakan bagian dari pelestarian nilai-nilai luhur yang membentuk peradaban daerah, bangsa dan dunia.
(Batas Kota Atb, 07 Februari 2022)

Penulis Br.Jhon Tanouf, SVD 
Foto, Warta Flobamora, (April 2018) hal. 18-19.

30/01/2022

APA YANG KITA TANAM ITU YANG KITA TUAI

Dalam menjalani kehidupan ini seringkali kita mengalami pergolakan batin oleh karena dicemooh, dihina, dicela, dan diremehkan oleh orang lain, apalagi yang melakukannya adalah keluarga, teman dekat, teman kerja yang sehari-hari selalu bersama dalam satu lembaga, atau organisasi tertentu.

Para pembaca yang budiman, cemoohan,hinaan, celaan,dan sering diremehkan oleh orang lain merupakan bagian dari perjalanan hidup. Karena, itu semua merupakan suatu proses pendewasaan diri kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini, dan apapun yang dikatakan orang lain tentang kita selagi itu bukan diri kita yang sebenarnya biarkanlah itu terjadi sesuai dengan keinginannya. 

Para pembaca yang budiman dalam kehidupan kita sehari-hari kebanyakan orang mengatakan bahwa lidah itu tidak bertulang dan tajam melebihi pedang, iya itu memang benar karena dengan lidah orang bisa membolak-balik fakta, yang benar menjadi salah begitu pun sebaliknya yang salah menjadi benar. 

Mengapa demikian, oleh karena lidah merupakan salah satu bagian dari tubuh yang berfungsi sebagai Indra perasa yang bergerak sesuai keinginan pikiran seseorang untuk mengutarakan sesuatu yang baik maupun tidak, sebagai contoh ungkapan kalimat yang merendahkan orang lain keluar dari mulut seseorang, dapat membuat orang tersinggung bahkan sakit hati yang berkepanjangan, contoh ini merupakan bagian dari fungsi lidah. 

Oleh karena itu para pembaca yang budiman dalam mengungkapkan segala sesuatu sebelum mengungkapkan hal-hal yang dapat menyinggung perasaan orang lain sebaiknya berpikir dulu dampaknya apakah yang di ucapkan ini dapat diterima oleh orang lain atau tidak.

Para pembaca yang budiman seringkali dalam kehidupan pergaulan kita sehari-hari dapat kita temukan, banyak orang menganggap dirinya lebih hebat, pintar, mengetahui berbagai hal dan bahkan menganggap orang lain tidak ada arti dimatanya hingga ia menceritakan hal-hal yang sebenarnya bukan yang dilakukan oleh orang itu, dirinya mempengaruhi orang lain agar ikut kemauannya untuk turut dalam permainannya agar orang-orang tersebut  menjauh dan tidak diperbolehkan untuk bergaul dengan orang itu. 

Para pembaca yang budiman ini adalah realita yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan hal ini terjadi dalam diri kita, jika  jadi salah satu pelaku yang menghina maka sadarlah bahwa apa yang kita lakukan kepada sesama kita yakni menghina, mencemooh, menceritakan kejelekan, meremehkan, menjatuhkan derajat dan martabat orang lain itu mencerminkan tabiat pelaku itu sendiri, maka waspadalah dan berhati-hati terhadap orang seperti ini karena apa yang dikatakannya belum tentu benar dan sesuai.

Para pembaca yang baik dan jikalau  kita adalah korban yang dihina maka tunjukkanlah kesabaran terhadap semua hinaan, cacian, makian dan sikap meremehkan diri kita itu oleh karena akan semakin bertambah nilai kebaikan kita, jangan pernah patah semangat, apalagi putus asa hanya karena cibiran dan hinaan itu.

Para pembaca yang budiman ketika seseorang menghina, mencemooh, meremehkan,merendakan bahkan mencaci kita itu adalah sebuah pujian karena selama ini mereka menghabiskan banyak waktunya untuk memikirkan kita disaat  kita tidak memikirkan mereka.

Para pembaca yang budiman bila hal tersebut diatas terjadi kepada diri kita maka katakanlah_" wahai kamu yang telah menghinaku, mencemoohku, menjatuhkanku, memperolok aku, meremehkanku, terimakasih karena setiap kata yang terucap dari mulutmu, adalah cambuk yang akan membuatku menjadi kuat dan semakin lebih maju daripada kamu. Dan aku yakin ada kesedihan dalam dirimu dibalik hinaan, cemoohan yang kamu ucapkan kepadaku.

Para pembaca yang baik hilangkanlah perasaan iri, dengki, dan lainnya dalam diri ubahlah dengan berbuat baik karena perbuatan baik akan menimbulkan kebahagiaan yang hakiki oleh karena segala perbuatan apapun yang kita perbuat pasti akan kembali kepada diri kita.

Para pembaca  yang baik marah ketika dihina mungkin manusiawi, tetapi akan jauh lebih luar biasa jika kita bersabar dan tidak mudah terpancing amarah dan tidak semua mestinya simpan di hati, dihina senyum, di cela tertawa,dibenci, direndahkan dan diremehkan jangan peduli, karena dia yang membencimu itu, sebenarnya orang yang paling iri pada kehidupanmu, dia ingin menjadi sepertimu namun dia tidak mampu oleh karena kemampuannya terbatas. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

24/01/2022

JADIKANLAH HIDUP ITU MENJADI BERKAT BAGI SESAMA.

Hidup hanya sekali namun kesempatan datang setiap hari oleh karena itu jalanilah dan dinikmati hidup itu dengan santai. 

Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat begitu banyak waktu dan kesempatan,namun saat waktu dan kesempatan itu terlewati maka kita tidak akan bisa mengembalikannya lagi, Karena itu pakailah waktu dan kesempatan itu dengan baik dan penuh tanggung jawab. 

Para pembaca yang budiman keberadaan kita di bumi ini adalah sebuah kesempatan maka banyaklah berbuat baik kepada sesama dan yang ditekankan disini adalah membebaskan kaum marginal, orang-orang pinggiran yakni Odgj, buta, tuli, tawanan, tertindas, mereka yang miskin, hidupnya terlantar dan melarat yang hanya menaruh belaskasihan dari orang lain. 

Para pembaca yang budiman, sudah menjadi kewajiban kita  untuk memperhatikan dan membantu mereka oleh karena kita telah diberi kemudahan dalam berbagai hal, dan mungkin suatu saat bukan melalui mereka yang kita bantu, tetapi kita juga akan di bantu oleh orang lain yang mungkin ada kelebihan dalam dirinya. 

Para pembaca yang budiman, jangan kita melihat orang dari penampilannya, mungkin saat ini dia atau mereka dalam kondisi susah oleh karena berbagai sebab dan alasan namun waktu ini terus akan berputar dan dengan berjalannya waktu mereka-mereka yang kita bantu itu suatu saat, pasti kehidupnya akan berubah. 

Para pembaca yang baik, gunakan  kesempatan yang ada untuk membantu dan melayani sesama kita, dan seberat apapun hidup ini jalani saja dengan hati yang tenang dan damai, dan apa yang ada pada kita, berikan dan sedekahkanlah kepada yang membutuhkan oleh karena semua itu akan diperhitungkan dikemudian hari. 

Para pembaca yang baik hidup kita bukan untuk sesuatu yang sia-sia dan tidak penting, pakailah semua yang kita miliki dalam hidup ini dengan maksimal dan dengan komitmen yang tinggi, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada kita

Para pembaca yang baik perlu kita sadari bahwa, keberadaan kita di bumi ini selain menguasai ciptaan lainnya, kita juga di wajibkan untuk merealisasikan rencana Tuhan,oleh karena itu gunakanlah kesempatan yang Ia berikan itu dengan penuh tanggung jawab dengan cara lakukanlah hal-hal yang baik dan jadikanlah hidup kita menjadi berkat bagi sesama.

Semoga bermanfaat

Hengki Mau. 

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...