08/02/2022

KEBUDAYAAN DAN SALAH KAPRAH KITA

Salah satu hal yang mengganggu kehadiran lembaga agama adalah kebudayaan. Institusi agama selalu melihat praktik-praktik kebudayaan masyarakat setempat sebagai takhayul lalu memvonisnya sebagai suatu hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

Ada satu hal yang selalu diabaikan atau dilupakan oleh lembaga agama yaitu memandang kehadiran agama sebagai satu-satu pedoman kehidupan penganut-penganutnya, Padahal sesungguhnya, agama merupakan salah satu unsur kebudayaan. Itu berarti  lembaga agama menjadi suatu bagian dari kebudayaan itu sendiri. Bukan sebaliknya. Karena itu, kompenen penting dalam institusi agama mesti melakukan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif sebelum melarang atau menjatuhkan vonis terhadap berbagai praktik ritual kebudayaan. 

Sebelum masyarakat mengenal agama, masyarakat dunia taat pada aturan adat yang menjadi pedoman hidup dan kebersamaan mereka di dalam sebuah wilayah atau suku. Aturan-aturan adat yang dihidupi itu menjadi penerang hidup mereka dan menuntun warga masyarakat untuk hidup secara beradab.

Banyak penyimpangan dan tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang beragama belakangan ini, menjadi bumerang bagi lembaga agama. Karena kehadiran lembaga agama tidak berhasil menobatkan penganut-penganutnya. 

Salah satu penyebabnya adalah larangan-larangan yang dikeluarkan oleh institusi agama bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat tradisional  dianggap sebagai takhayul tanpa suatu kajian ilmiah yang akurat.

Mengapa praktik-praktik ritual adat masih kental dijalankan meskipun berbagai larangan yang dikeluarkan oleh institusi agama selama ini? Karena bangsa-bangsa di dunia ini memiliki keyakinan bahwa relasi antara manusia dan alam, manusia dan leluhur/arwah serta relasi manusia dan Wujud Tertinggi harus terus dibina demi menciptakan keharmonisan dalam kehidupan ini.

Bahwa relasi yang dibangun itu tetap mempunyai intimitas yang sangat dalam. Karena itu, jika orang mengalami musibah dan lain-lain, selalu dikaitkan dengan adanya kerengganan relasi itu. Oleh sebab itu, masyarakat berbudaya memerlukan adanya ritual pemulihan relasi itu. 
Helketa di suku dawan, misalnya,  merupakan langkah pertama dalam proses perkawinan adat dawan ini dinilai penting karena nenek moyang pada zaman dahulu kala saling bertikai dan saling berperang. Seremoni Helketa dimaksudkan untuk memutuskan amarah dan dendam masa lampau yang barangkali masih terbawa hingga sekarang. Ritus adat Helketa dilakukan sebagai satu bentuk pemulihan relasi antara keluarga mempelai perempuan dan keluarga mempelai laki-laki. Upacara ini dibuat sebagai upaya meretas jalan baru bagi pasangan suami-isteri yang mau menikah agar kehidupan rumah tangga mereka ke depan tidak mengalami hambatan. (Warta Flobamora, Edisi April 2018, hal.18-19).

Berhadapan dengan praktik kebudayaan, lembaga agama mestinya lebih bijak untuk mempertimbangkan nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya, bukan sebaliknya melarang warga untuk menunaikan ritual adat istiadat mereka. Bukankah lembaga agama, sebaiknya turut melibatkan diri di dalam ritual adat-istiadat warga tersebut?

Kebudayaan berasal dari bahasa Latin dari kata colere yang berarti merawat, memelihara, menjaga. Institusi agama, khususnya Gereja Katolik, melalui beberapa ensiklik dari Paus, meminta agar gereja perlu melindungi manusia dan perkembangan kebudayaannya. Jika dari Vatikan sudah mengatakan demikian, mengapa kita bertindak di luar pedoman dan arah dasar Gereja?

Mari kita menghilangkan salah kaprah kita dengan membiarkan diri ditobatkan oleh budaya setempat. Bukan sebaliknya, menghilangkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sudah mentradisi dan kini menjadi kebudayaan mereka. Praktik adat-istiadat yang dijalankan warga masyarakat merupakan bagian dari pelestarian nilai-nilai luhur yang membentuk peradaban daerah, bangsa dan dunia.
(Batas Kota Atb, 07 Februari 2022)

Penulis Br.Jhon Tanouf, SVD 
Foto, Warta Flobamora, (April 2018) hal. 18-19.

Tidak ada komentar:

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...