07/12/2022

MASA SULITMU SUDAH USAI

Waktu itu hari Sabtu 19 November 2022, hari yang sangat istimewa dalam sejarah hidupku oleh karena sudah kesekian kalinya menyapa diriku. 

Yang sangat Istimewa dan spesial bagiku adalah kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai" yang di lontarkan oleh seorang Imam SVD yang perna betugas di Paroki kami, paroki St. Grardus Nualain. Beliau adalah seorang Imam misionaris Serikat Sabda Allah yang hingga saat ini masih menjadi teladan bagi kami dalam menjalani panggilan hidup.

" Masa Sulitmu Sudah Usai " ungkap Pater Vikjen Keuskupan Atambua Pater Vinsensius Wun, SVD. saat saya menghampirinya untuk bersalaman di celah-celah Kegiatan yang digagas oleh para Suster SSpS Provinsi Timor (Indonesia) dan para Suster SSpS Timor Leste yang berkolaborasi dengan JPIC SVD Timor ( Indonesia) -JPIC SVD Timor Leste dan Pemerintah Kabupaten Belu Dalam Aksi penanaman 1.200 Anakan Mangrove, 40 Cendana, 500 Oliander dan 150 Tanaman Hias disepanjang Pantai Motaain Indonesia - Timor Leste. 

Ungkap ini sangat mendalam bagi saya dan keluarga dan mungkin juga bagi para pembaca.  " Masa Sulitmu sudah Usai " sebuah kalimat yang tidak biasa di ungkapkan oleh siapapun selain seorang Imam ataupun orang tertentu yang mempunyai penglihatan dan anugrah Karismatik untuk dapat melihat, menerawang dan menilai pada diri seseorang. 

Awalnya ungkapan Pater Vikjen ini  saya anggap biasa, namun setelah kembali dari lokasi kegiatan, saya mencoba merenung dan merefleksikan apa yang di ungkapkan oleh Pater Vikjen itu ternyata maknanya sangat mendalam bagi diri saya. 

Ya karena beliau sangat kenal dengan keluarga kami terutama diri saya yang perna menjadi anak rohaninya sejak masa Sekolah Dasar hingga menjadi salah satu anggota tarekat SVD kala itu. 
Pater Vinsen adalah sosok seorang Imam misionaris yang luar biasa, beliau adalah seorang tokoh Misionaris Sang Sabda yang menjadi panutan bagi umat paroki St.Grardus Nualain, dan mungkin juga di paroki lain yang perna beliau bertugas, Ia dikenal sebagai Imam yang peduli terhadap kaum miskin, kaum terbuang, kaum hina dina dan kaum yang terpinggirkan. 

Para pembaca yang Budiman sosok Pater Vinsensius Wun, SVD adalah satu dari sekian Imam Tuhan yang sangat peduli dengan umatnya, beliau adalah pendengar yang setia sekaligus penasehat yang selalu memberikan solusi dalam menghadapi kerikil-krikil duri dalam menjalani panggilan hidup ini. 

Banyak orang sering datang kepadanya untuk berkonsultasi bagaimana menjalani dan menghadapi  orang-orang yang menganggap kita tidak berarti di dalam masyarakat dan beliau pasti akan memberikan solusi untuk menghadapi orang-orang tersebut. 

Para pembaca yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sering ada orang yang menilai dan menstikma orang lain bahwa orang-orang itu akan mengalami kesusahan yang tiada akhir, dan masih banyak lagi pembicaraan dan ocehan dari orang-orang yang menganggap dirinya sudah berhasil tanpa mengingat bahwa keberhasilan mereka itu berkat dukungan dari orang-orang yang saat itu mereka anggap tidak berarti.  

Para pembaca yang baik tanpa kita sadari hal tersebut di atas sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, namun melalui tulisan ini saya mengajak para pembaca untuk kembali kepada diri, mengoreksi dan merefleksikan akan pengalaman hidup yang pernah kita alami baik itu pengalaman hidup yang menyakitkan maupun yang membahagiakan dan apakah kita dapat menghadapi semua itu dengan setulus hati atau ada pergolakan dalam batin untuk melawannya ataukah kita diam menerima semua itu ?. 

Para pembaca yang Budiman kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai " merupakan suatu rangkaian kata yang sangat meneguhkan dan memberi kekuatan bagi kita semua yang mungkin pernah mengalami masa-masa sulit dalam menjalani kehidupan itu. 

Para pembaca yang baik ketika dalam diam,merefleksikan kalimat yang diucapkan oleh Pater Vikjen, " Masa Sulitmu Sudah Usai "  saya kembali mengingat akan masa lalu yang penuh dengan tantangan dan cobaan. kala itu hari - hariku penuh dengan berbagai persoalan dan sangat menyakitkan bila di ungkapkan namun ada baiknya bila saya mengulasnya secara singkat untuk dapat diketahui oleh para pembaca bahwa untuk keluar dari suatu keterpurukan kita harus menyelam dan mengalaminya agar kalimat " masa sulitmu sudah usai dapat di genapi. 

" Kami dalam keluarga ada 7 bersaudara namun kakak kedua berpulang Kembali kepangkuan Ilahi, bersama ayah dan ibu kami ada 8 orang, pekerjaan orang tua ayah  Petani ladang, dan ibu sebagai Ibu rumah tangga. Dalam kesederhanaan dan penuh kasih sayang kami di bimbing dan di besarkan oleh kedua orang tua kami, masa kecil kami berenam berjalan seperti biasa ada canda ada tawa ria bersama kedua orang tua kami.

Banyak orang di sekitar kami tidak pernah tahu bahwa kami mengalami kesusahan oleh karena kedua orang tua kami tidak perna menampakan kesusahan kami kepada orang lain. Dalam kesusahan kami tetap bersama, ada beberapa orang tetangga yang selalu menganggap kami paling miskin diantara saudara yang lain, tanpa mereka sadari keberhasilan mereka itu juga berkat bantuan dari kedua orang tua kami. 

Para pembaca yang budiman diatas merupakan sebuah ringkasan akan masa lalu yang mungkin bukan saja kami, namun di antara para pembaca juga mengalaminya. Dan yang menjadi kekuatan bagi kami dalam menjalani panggilan hidup adalah " apapun yang ada kami tetap bersyukur oleh karena kami tahu Tuhan tidak akan menguji kita melebihi kemampuan kita ". 

Para pembaca yang Budiman dengan berjalannya waktu dalam proses pertumbuhan di sertai dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seseorang dapat berubah karena sudah mengerti dan memahami arti sebuah perjuangan dalam menjalani kehidupan itu dan untuk keluar  dari keterpurukan itu kita harus menerima diri apa adanya dan berjalan mengikuti perputaran waktu. 

Para pembaca yang baik setelah merefleksikan ungkapan kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai" yang di sampaikan oleh Pater Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vinsensius Wun,SVD. semua yang terjadi dalam diri kita  ternyata ada waktunya tersendiri, ada waktu di mana kita mengalami kesusahan yang tiada bandingnya, ada waktu di mana kita mengalami suatu kebahagiaan yang membuat kita lupa diri bahwa waktu ini akan terus berputar, ada waktu untuk kita bangkit dari keterpurukan maka genaplah apa yang disampaikan oleh Pater Vikjen " Masa Sulitmu Sudah Usai ".

Terimakasih Pater Vinsensius Wun, SVD atas hadia terindah di saat ulang tahunku yang berkenaan dengan kegiatan penanaman anakan pohon yang digagas oleh para Suster SSpS Provinsi Timor (Indonesia) dan para Suster SSpS Timor Leste yang berkolaborasi dengan JPIC SVD Timor ( Indonesia) -JPIC SVD Timor Leste dan Pemerintah Kabupaten Belu Dalam Aksi penanaman 1.200 anakan pohon disepanjang Pantai Motaain Indonesia - Timor Leste. sebua ungkapan kalimat yang sangat menguatkan yakni " MASA SULITMU SUDAH USAI ".

01/11/2022

SI ANAK JALANAN DAN BIDADARI TAK BERNAMA

Tanganku mengeletar ketika kumulai menulis untukmu, Hatiku memaksaku untuk menulis di atas selembar kertas putih ini, banyak yang kurasa tetapi setelah kupegang penaku aku kehilangan akal dari mana harus memulainya. Kucurahkan kepedihanku kepadamu lewat sebuah tulisan di atas sepucuk kertas putih polos yang melambangkan kepolosan hatiku kepadamu, kan ku rangkai kata demi kata di atas kertas putih nan polos ini, aku tak tegah ketika hendak mengotori kertas putih ini namun karena terpaksa aku harus mengotorinya supaya engkau ketahui bahwa aku jatu hati kepadamu. 

Ketika pada pandangan pertama aku melihat dirimu matamu penuh dengan kejujuran, membuatku yakin engkau tidak akan mengecewakan hati ini. Sudihkan engkau mau menjadi sahabatku wahai bidadari tak bernama, aku menyadari kehidupanku hanya di jalanan, hari-hariku kuhabiskan bersama anak-anak yang senasib denganku, aku bergaul dengan kehidupan yang amat sangat keras yang selalu menantang diriku untuk terjun ke dunia gelandangan. 

Kebanyakan orang menyebut diriku anak brandal, bajingan dan masih banyak lagi gelar yang aku peroleh dari masyarakat di seputaran kompleks di mana kami selalu nongkrong, mereka tahu karakterku mereka tahu seluk beluk tentang kepribadianku, keluargaku, orang tuaku yang sudah sekian tahun berpisah oleh karena cinta mereka tidak direstui oleh kedua kakek dan nenek di kampung halaman ibuku. 

Ibuku di kenal sebagai bunga desa kala di jamannya, parasnya cantik,lembut dan baik hati bila ada orang yang berjumpah dengannya akan merasa aman dan nyaman oleh karena keramahtamahan dan kelembutan tutur kata, bahasa, sopan santun, rendah hati dan suka menghormati siapa saja yang menyapanya. Ia juga dijuluki sebagai Bidadari tak bersayap oleh karena kebaikan dan ketulusan hatinya yang selalu peka terhadap keadaan di sekitarnya. 

Ia tidak memamerkan pendidikannya yang adalah seorang sarjana yang bekerja di Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) ternama di kota namun ia memilih untuk tinggal di kampung, jika ada kegiatan ibuku akan ke kota, ia rendah hati dan suka menerima saran dan kritikan dari siapa saja apabila itu untuk suatu kebaikan, itulah sosok ibuku.

Ayahku di kenal sebagai peribadi yang ulet, pekerja keras, ia selalu menyelesaikan pekerjaan apa saja yang ia kerjakan tanpa mengenal lelah, sayangnya kedua kakek dan Nenek orang tua dari ibuku tidak menginginkan kehadiran ayahku dalam keluarga itu oleh karena pekerjaan ayahku hanyalah buru bangunan dan pekerja serabutan. 

Ayahku pergi meninggalkan ibuku bukan atas keinginan pribadinya tetapi oleh karena desakan kakek dan neneku yang mengusirnya untuk pergi meninggalkan Ibuku yang adalah isteri sahnya.

Perpisahan itu membuat ibuku mengalami depresi, apa lagi saat itu umurku baru masuk setengah tahun. Selang beberapa bulan berlalu ibuku jatu sakit oleh karena banyak pikiran, ayahku sudah pergi tanpa membawa apa-apa, hanya pakaian dibadanlah yang menemani langkah kakiknya meninggalkan kediaman kedua kakek dan nenekku, entah kemana rimbahnya ibu dan aku tidak mengetahuinya. 

Perpisahan kedua orang tuaku itu membuat ibuku sakit dan tidak terusus, sehingga aku di besarkan oleh saudara sepupu dari ayahku. Oleh karena kehadiran diriku di tengah-tengah kedua kakek dan nenekku banyak mendapat stikma dari para tetangga bahwa aku adalah anak haram sehingga kedua orang tua itu menyerahkan aku kepada saudara dari ayahku yang tinggal di kota. 

Di kota itu Aku tinggal dan dibesarkan oleh sepupu dari ayahku, kehidupanku terlantar oleh karena saudara sepupu dari ayahku ini bekerja sebagai pedangang kaki lima yang berangkat pagi menjajahkan jualannya keliling kota dan pulangnya larut malam itupun apa bila dagangannya habis terjual kalau tidak mereka akan menginap di pasar-pasar. Dirumah aku dan sepupuku yang tiga tahun lebuh tua diatas usiaku, ia penyanyang, disiplin dan bertanggung jawab, jika aku meninggalkan rumah satu atau dua jam sepupuku itu langsung mencariku kemana-mana, ia tidak mau kalau aku di sakiti oleh orang lain karena dirinya tahu kehidupanku yang dari umur setengah tahun di terlantarkan oleh kedua orang tua dan kedua kakek dan nenekku di Desa. 

Semakin hari aku semaki besar dan tumbuh menjadi peribadi yang dewasa, sepupuku sudah melanjutkan studinya di kota lain, aku tinggal sendirian saat saudara dari ayahku bersama isterinya pergi jualan, hari-hariku kuhabiskan di jalanan, jika merasa bosan aku kembali ke rumah namun tidak ada yang menunggu di sana, yang ku jumpai hanyalah rumah kosong tampa penghuni, dalam diam aku mencoba masuk dan memasak apa saja yang di tinggalkan oleh saudara dari ayahku, setelah makan aku kembali kejalanan, hiruk pikuk keramain kota menemani hari-hariku yang tidak terarah, sering aku mengikuti tauran antara geng yang masing-masing menguasai gangnya, seringkali aku bersama teman-temanku memalak orang-orang yang lewat di gang kami, meminta uang kalau tidak di berikan maka dengan serta merta aku melambungkan kepak pukulanku ke dada ataupun wajah orang yang aku palak itu, ya inilah diriku dan kehidupan sehari-hariku. 

Aku tidak pernah mengenyam pendidikan dan tidak perna mengenal yang namanya guru aku hanya tahu hidup di jalanan yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Hidupku begitu keras karena di jalanan, tidak ada perhatian dari kedua orang tuaku oleh karena sejak umurku setegah tahun ibu dan ayahaku berpisah, aku hidup tanpa kasih sayang orang tua, aku bagaikan sebatang pohon yang tumbuh tak bertuan. 

Hari-hariku terus berlalu semakin hari aku semakin dewasa, kini umurku sudah dua puluh dua tahun beranjak ke dua puluh tiga tahun, di masa-masa perkembangan dan pertumbuhan menjadi seorang peribadi yang dewasa aku tidak  bisa terlepas dari kehidupan di jalanan oleh karena tidak ada seorang pun yang mendampingiku untuk menasehati, mengarahkan dan menjadi teladan serta menjadi  tumpuanku, dan mendengarkan segala kelu kesahku. 

Perasaan  hati yang selalu bergejolak ini menjadi tantangan bagiku seorang anak remaja yang masih dalam proses pertumbuhan ini, namun di dalam perasaan yang berkecamuk ini keinginanku hanya satu yakni bertemu dengan kedua orang tuaku. 

Sudah puluhan tahun aku tidak pernah mengetahui keadaan ibu dan ayahku, apakah ibuku masih sakit ataukah sudah sembuh dan di manakah ayahku berada hanya waktulah yang akan mempertemukan kami kembali. 

Meskipun aku hidup di jalanan dan tidak pernah mengeyam pendidikan, namun aku banyak belajar tentang hal baik dan buruk. Semua ini terjadi saat aku berjumpah dengan seorang gadis yang berparas cantik, kulitnya sawo matang, idungnya mancung, tubuhnya sama tinggi dengan diriku, ia sorang gadis kota yang sangat pintar dan cerdas, kemungkinan berpendidikan tinggi dan anak orang berada. 

Ia sering menyapa kami apabila melewati gang di mana kami selalu nongkrong, dengan kehadiran sosok seorang gadis yang selalu perhatian kepada kami membuat diriku menyadari bahwa masih ada orang yang mau peduli dan memperhatikan kami yang adalah para berandal yang sering meresahkan dan mengganggu ketenagan dan ketentraman masyarakat.  

Suatu hari saat kami nongkrong di persimpangan jalan, di tengah keramaian kota yang hiruk pikuk, dalam pandangan kosong tiba-tiba terlintas dalam anganku sang gadis cantik yang selalu menyapa kami kala melewati gang itu, aku tersentak dan kaget dan tidak percaya saat bersamaan sang gadis ini berdiri di hadapanku “ hai apa kabar “ dengan hati yang tidak percaya dan terasa seperti mimpi aku kepalangan dan kagum melihat seorang gadis yang rupawan yang selama ini selalu perhatian kepada kami. “ hai kabar baik “ sambil melambaikan tanganku kepada sang gadis manis itu, “ bolehka saya duduk bersamamu “ pinta si gadis manis itu “ oh ya boleh “ mempersilakan untuknya duduk diatas beberapa lembar kayu kulit yang kami jadikan tempat duduk untuk nongkrong. 

Senjah hari itu kami banyak berdiskusi, saling memberi nasehat tentang menjalani kehidupan yang sangat menantang di era perkembangan jaman dan kemajuan teknologi ini, banyak yang kami ceritakan tentang pengalaman hidup yang selama ini kami jalani kami saling berbagi cerita, saya menceritkan apa yang saya alami dari kecil hingga dewasa yang hidupnya selalu di jalanan, begitupun sebaliknya ia menceritakan pengalaman hidupnya. Dalam kebersamaan kami di senjah hari itu aku merasakan ada aura positif yang keluar dari dalam diri si gadis cantik ini, sepertinya ia membawa suatu kedamaian bagiku untuk meninggalkan kehidupan di jalanan ini. 

Dalam lamunan aku sendiri menatap ke kedalam diriku dan berujar Ah…. gadis manis mengapa engkau datang kedalam kehidupanku yang sangat keras ini, tidakkah engkau tahu tentang kehidupanku? pada hal selama ini engkau melihat tingkah lakuku namun mengapa engkau selalu hadir saat aku dalam kebimbangan menentukan jalan hidupku, apakah engkau utusan sang ilahi bagi diriku yang hidup sebatang kara yang hingga kini masih dalam bayangan mimpiku untuk bertemu dengan kedua orang tuaku, ah gadis manis jangan sampai engkau tergoda dengan si brandal ini. 

Hei…. kakak mengapa bengong tidak kah engkau tahu aku duduk di sampingmu ? suatu ucapan halus yang membuatku kaget dan tanpa kusadari tanganku memegang tangan gadis manis itu, maafkan diruku yang larut dalam lamunan.

Ohhh ….tidak apa-apa, dengan rayut wajah yang ceria gadis manis itu pamit untuk kembali ke rumahnya “ kakak aku pamit ya soalnya saya harus tiba di rumah tepat waktu, ia berbalik badan dan melangkakan kakinya meninggalkan diriku. 
Ketika kakinya melangkah meninggalkan tempat itu aku hanya menatapnya seirama dengan hayalanku tentang dirinya yang adalah titisan sang ilahi bagi diriku untuk mengubah kehidupanku yang sangat keras ini.

Oh Tuhan terimakasih atas perjumpaan ini, melalui gadis ini Engkau telah menyadarkanku untuk kembali ke jalan yang benar, semoga jadikanlah dirinya berkat bagi kami anak jalanan yang hidup dalam ketidak pastian ini. 

Hari-hari telah berlalu, persahabatan kami kian hari kian akrab namun kehidupanku masih seperti dulu, tidak perna ada perubahan dalam diriku, gadis manis yang selalu menghampiri kami saat kami berada di tempat ongkrong kini jarang muncul, mungkinkah ia lagi sakit ataukah ia sudah pergi jauh, ataukah bosan dengan keadaan kami yang tidak perna berubah ini. Dengan tidak munculnya gadis itu aku merasa kehilangan, mungkinkah aku telah jatu hati padanya, oh Tuhan semoga hal itu tidak terjadi pada diriku oleh karena aku ini orang pinggiran, orang yang tak punya. 

Satu hari, dua hari, tiga hari berikutnya aku hanya diam terpaku, tidak ada semangat dalam diriku, banyak teman-temanku yang mengolokku oleh karena banyak perubahan dalam diriku membuat mereka heran dan tidak percaya. Ada apa gerangan orang ini sehingga dirinya berubah total ungkap salah satu sahabatku yang adalah mantan preman di ibu kota yang baru bergabung dengan kami setahun lalu, saat dirinya berkata demikian aku hanya diam terpaku tak ingin meresponnya oleh karena jikalau ada respon balik maka akan ada persoalan baru, oleh karena itu aku hanya diam dan terus diam.  

Sudah seminggu lamanya aku tidak bergabung bersama teman-temanku di tempat kami sering nongkrong, ada yang datang mengunjungiku di rumah pamanku, ada juga yang menanyakan keadaanku oleh karena tidak perna muncul lagi dalam kelompok itu.

Banyak tetanggaku yang kaget ketika ada perubahan dalam diriku, ada yang mengejekku “ si brandal itu sudah sadar ya atau sudah mampos, kata seorang tetanggaku, ada juga yang mengatakan “ bajingan itu sudah mampus ya tidak muncul lagi di jalanan ini, ada juga yang mengatakan “ biarkan ia mampus sekalian supaya tidak ada yang memalak kita lagi. Yang lain lagi berkata dasar anak jalanan tidak tahu rimbahnya biarkan ia mampus di telan bumi ini. 

Mendengar cerita-cerita itu hati ini seperti tersayat sembilu, aku menyadari apa yang dikatakan itu benar adanya “ ya… saya brandal, bajingan, anak jalanan, rimbahku memang tidak banyak orang yang tahu oleh karena aku hidup sebatang kara hanya menumpang tinggal di rumah pamanku di kota ini, keadaanku seperti ini oleh karena tidak ada yang mendampinggiku dalam perkembangan dan pertumbuhanku dari masa bayi,anak-anak, remaja hingga aku menjadi dewasa seperti ini, ya inilah diriku dan keadaanku, inilah hidupku dan inilah aku sang preman brandal yang sering mendapat stikma dari masyarakat “ manusia jalanan, manusia biadap, manusia berhati serigala yang hidupnya di persimpangan-persimpangan jalan, demi menyambung hidupnya di jalanan dengan memalak orang-orang di sekitarnya.  

Namun kini dengan komitmen yang kuat dan keteguhan hati menyatakan aku akan berubah, memulai hidup baru, kankutinggalkan kehidupan lamaku dan melangkah dengan pasti menjalani hidup baru, aku tidak peduli apa kata orang terhadapku, aku tidak peduli stikma apa yang diberikan kepadaku, yang ada dalam pikiranku saat ini yakni memulai hidup baru, apapun yang akan aku kerjakan dalam kehidupan ini akan aku lalui dan seberat apapun akan aku jalaninya. 

Sudah sebulan aku tidak berada di jalanan banyak teman-temanku yang mencari keberadaanku, ya aku dengan sengaja tidak menampakan diri di tengah masyarakat dan teman-temanku oleh karena ingin menyendiri untuk merefleksikan kembali kehidupan yang selama ini aku jalani. 

Aku berterimakasi kepada sang gadis manis yang perna aku jumpai yang hingga saat ini belum kukenal siapa dirinya, namun aku percaya suatu saat akan bertemu dengan dirinya seperti yang aku dambahkan ingin betemu denga kedua orang tuaku yang sudah puluhan tahun tidak berjumpah.
 
Sudah sekian lama kita berpisah tak ada kabar darimu. Diriku hanya merenung dan terus merenung akan kah suatu saat kita berjumpah dan melihat dirimu seperti dulu yang perna aku kenal ? hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahunpun terus berganti dan waktu terus berlalu tak ada kabar darimu. 

Aku ingin melayangkan surat untukmu namun diriku tak tahu dimana alamat dan keberadaanmu. Dalam hayalanku hati ini sangat tersiksa dan tersayat oleh getaran cinta yang membara namun bara – bara cinta itu termakan dan hanyut dengan gelapnya malam yang diriringi hembusan  angin sepoi membuat diriku larut dalam hayalan mengenang kembali akan kenangan indah di kala engkau duduk di sampingku saat itu yang membuat diriku tidak menyadari ternyata sudah larut dalam hayalan yang tak akan menjadi nyata. 

Oh gadis manis besar harapanku untuk berjumpah kembali denganmu oleh karena sentuhan harapan yang engkau berikan untuk merubah kehidupanku di jalanan namun cita – cita itu tak akan terwujut oleh karena dirimu tak perna muncul lagi, mungkinkah engkau anggap aku adalah barang  bekas yang terbuang sehingga engkau pergi menjauh tanpa ada kabar darimu namun harapanku itu akan terus berada dalam mimpiku meskipun engkau hilang tanpa ada kabar.
 
Aku menyesal akan semua perbuatan yang telah aku lakukan di kala itu dan betapa terkejutnya diriku ketika mendengar engkau mengalami kecelakaan yang membuat dirimu tak berdaya, aku berlari dan terus berlari menelusuri keramain kota dan lorong – lorong pertokoan, aku tidak menghiraukan dan tak peduli siapapun yang ada dihadapanku, yang aku pikirkan hanya dirimu oh gadis manis sang bidadari tak bernama jangan engkau tinggalkan diriku yang hendak berubah ini. 

Ku temui dirimu Terbaring lemah dan tak berdaya di atas tempat tidur, engkau di rawat oleh para perawat dan dokter. Aku hanya terpaku melihat dirimu dan tak kuasa menahan air mataku hingga membasahi pipiku, aku menghampiri dirimu memegang jemarimu dan berkata dalam hati maafkan aku sang bidadari tak bernama, aku telah membiarkanmu pergi dan kini aku menemuimu dalam keadaan seperti ini bangunlah kita akan bercerita saling berbagi pengalaman hidup. 

Oh bidadari tak bernama engkau telah menyadarkanku, memberikan aku semangat untuk merubah kehidupanku di jalanan tetapi mengapa saat aku hendak berlangkah untuk memulai kehidupan baru itu engkau  pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Oh gadis manis sang bidadari tak bernama pergilah dengan doaku dan harapanku semoga dalam kehidupan berikutnya kita akan berjumpah lagi. 

By. Hengki Mau

03/10/2022

LUKA TAK BERDARAH.

Adalah sebuah ungkapan kata yang selalu menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang yang selalu mencari suatu kebenaran dalam mengartikan sebuah ungkapan kata dalam kalimat itu.  

Yang menjadi pertanyaan mengapa harus ada " luka tidak berdarah " pada hal dalam pengalaman hidup sehari-hari yang sering di alami oleh kebanyakan orang jika ada luka identiknya jelas pasti akan ada darah dan ini akan membuat orang dilema untuk menjawab dan mengartikan ungkapan kalimat ini. 

Para pembaca yang Budiman dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami suatu  kebahagiaan, mungkin karena berhasil dalam usaha, mendapat hadia dari orang yang sangat kita sayangi, atau memperoleh gelar menjadi seorang sarjana, atau mungkin juga mendapat suatu jabatan dan lain sebagainya. 

Ada juga persoalan dan tantangan dalam hidup yang sering kita alami, misalkan kita di marahi oleh orang tua, saudara oleh karena suatu kesalahan yang mungkin tidak dengan sengaja kita lakukan mereka menganggap itu suatu kesalahan yang sangat fatal sehingga kita di marahi, ada juga dari orang lain yang mungkin tidak terima atas suatu kesalahan yang kita lakukan yang mengganggu mereka sehingga mereka dengan sadar memarahi dan mencaci maki kita. 

Ada juga orang yang tanpa alasan memarahi oleh karena kita dianggap membebani kehidupan mereka atau mungkin tidak mau menerima kehadiran kita ditengah-tengah mereka, ada juga orang yang tidak mau hidup kita sama seperti mereka sehingga dengan berbagai cara ingin mengucilkan bahkan selalu menghindar dari kita yang adalah bagian dari anggota masyarakat tersebut. 

Para pembaca yang baik dua hal di atas sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan masih ada banyak pengalaman hidup dan kejadian-kejadian dalam kehidupan bermasyarakat kita yang belum kita sadari membuat banyak orang merasa tidak diterima, merasa terhina dan akan membuat mereka mengalami luka batin dan sulit untuk di sembuhkan, Luka batin adalah semacam trauma yang dirasa amat sangat menyakitkan yang terjadi dari suatu peristiwa tidak menyenangkan yang dialami pada diri seseorang yang membetuk kerpibadiannya menjadi minder dan tidak percaya diri. 

Ini sering terjadi pada diri orang dewasa dan biasanya terjadi karena masalah asmara, cinta tak terbalas, putus cinta, dikhianati pasangan, kegagalan, tekanan kehidupan, kehilangan pekerjaan, kematian pasangan hidup dan masih banyak lagi hal-hal yang sering kita alami yang membuat seseorang itu mengalami luka batin. 

Para pembaca yang Budiman Luka batin biasanya terjadi akibat tekanan sikologis yang berlangsung secara terus menerus pada diri seseorang yang menimbulkan emosi negatif mendalam dan membekas yang tidak dapat di ungkapkan sehingga terjadilah luka batin pada diri orang tersebut. Untuk menyembuhkan luka batin ini harus ada pihak yang menangani seperti Konselor yang akan membantu untuk menyembuhkan luka batin tersebut. 

Para pembaca yang Budiman Luka batin merupakan luka yang tidak berdarah oleh karena tidak nampak, namun dapat terlihat pada diri peribadi seseorang melalui raut wajah, penampilan yang tidak percaya diri,tingkah laku yang serba hati-hati, suka menyendiri, jarang berinteraksi dengan orang lain, susah tidur karen banyak pikiran, mudah merasakan sakit hati, walau sudah memaafkan namun belum sepenuhnya merasa lega, mudah melakukan hal negatif yang pernah dilakukan orang lain, Hampir tidak ada keinginan tulus untuk melakukan kebaikan dan masih banyak lagi yang ada dalam diri seseorang yang mengalami luka batin.

Para pembaca yang Budiman mungkinkah diantara kita ada yang seperti tertulis di atas, kalau ada sebaiknya konsultasikan ini kepada konselor atau kepada orang yang kita percaya untuk dapat menyembuhkan luka batin alias Luka tak berdarah agar terbebas dari belenggu penderitaan Luka Tak Berdarah itu. 

Semoga bermanfaat

Hengki mau. .

27/08/2022

HARTA,KEKAYAAN DAN KUALITAS DIRI.

Berbicara tentang harta berarti berkaitan dengan kekayaan yang merupakan segala sesuatu yang berwujud maupun tidak dan itu dapat di lihat dan dihitung dalam nilai mata uang untuk menentukan besaran dari nilai harta tersebut.

Saudari dan saudar para pembaca yang baik dalam kehidupan sehari-hari rumah tempat kita tinggal merupakan harta yang memiliki nilai dan bisa dihitung dalam satuan nilai mata uang dan nilainya dapat diuangkan sesuai dengan harga dari harta tersebut, harta juga bisa berasal dari transaksi jual beli yang memberikan manfaat bagi setia orang yang memilikinya.

Para pembaca yang budiman dalam menjalani kehidupan ini memiliki harta dan tidak memiliki harta adalah sebuah persoalan, karena yang memiliki harta belum tentu ada kedamaian dalam dirinya  karena selalu memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan hartanya, takut hilang di curi atau di rampok oleh orang lain dan ini membuatnya tidak tenang, selalu cemas saat tidak berada di rumah.

Dan yang tidak memiliki harta juga sama seperti yang memiliki harta, ia harus berpikir dan berusaha untuk bekerja keras agar mendapatkan segala sesuatu yang akan menjadi bagian dalam hidupnya untuk  dapat membiayai kehidupannya sehari-hari.

Para pembaca yang baik secara umum, kita berpendapat bahwa kekayaan itu adalah berapa jumlah harta yang dimiliki oleh seseorang secara keseluruhannya, namun menurut para pembaca apa si hakikat kaya itu. 

Menurut saya sebagai penulis artikel ini hakikat kaya bukan dari banyaknya harta, tetapi kedamaian yang ada dalam diri kita yang berpengaruh pada ketenangan batin dan jiwa kita. 

Para pembaca yang baik perjalanan kita dalam meniti tangga kehidupan memang tidaklah mudah, ada banyak persoalan dan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan kita dan itu bukan hanya tentang bagaimana cara kita bertahan hidup, namun juga menikmati kehidupan yang kita jalani.

Ada banyak  aneka tawaran kenikmatan duniawi dengan berbagai porsi yang menggiurkan dan memanjakan kita contohnya Jabatan, pangkat, uang, dan harta kekayaan, yang membuat kita lupa diri dan berhadapan dengan pilihan dilematis, para pembaca, untuk berjalan melewati lika-liku kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan, kita  memerlukan suatu kebijaksanaan sebagai panduan kebaikan dalam diri kita oleh karena  kebijaksanaan itu sangat berharga yang nilainya melebihi jabatan,pangkat, kekuasaan, dan lainnya. 

Para pembaca yang baik untuk menyingkirkan kelekatan pikiran yang terlalu terikat dengan harta benda, uang dan kekuasaan perlu adanya kebijaksanaan dalam diri kita, oleh karena keterikatan pada kekayaan dan kemuliaan diri, kadangkala mengikat pribadi kita, sehingga dengan sadar, kita mengabaikan dimensi diri dalam  relasi intim dengan suara hati kita sebagai dasar pijakan untuk menikmati kebahagiaan dan kedamaian dalam diri kita. 

Para pembaca perbuatan baik yang kita lakukan setia hari tidaklah cukup membuat kita memperoleh kedamaian batin, tindakan baik harus didorong oleh kemauan yang kuat dan usaha yang konkret untuk menjadikan kita bijaksana, Sebagai abdi negara ataupun pekerja menjadi kuli bangunan dan lainnya, kita ditantang bagaimana kebijaksaanan kita dalam mengelola kepercayaan yang diberikan lewat pangkat, kedudukan, anggaran dan sebagainya? Apakah kita sudah benar-benar mengelola kepercayaan itu secara bijak, jujur dan bertanggung jawab?

Atau, apakah kita seperti orang yang mempunyai segalanya yang selalu mengabaikan kebijaksanaan demi sebuah "status quo" dengan cara mempertahankan pendapat sendiri bahkan dengan sikap yang enggan melepaskan barang milik umum ? 

Sebagai pimpinan, apakah kita sudah berlaku bijaksana terhadap bawahan? barangkali kita terlalu legalistik, kaku, tanpa memberikan ruang kosong pada fleksibilitas demi menciptakan romantisme persaudaraan antar kita di dalam lembaga atau perusahaan tempat kita bekerja. 

Oleh karena itu, para pembaca yang Budiman sebagai manusia yang merupakan pekerja dan untuk menampilkan kualitas diri dan kualitas hidup mari kita lebih banyak membuka hati mengikuti suara batin yang memberdayakan kita, memberi diri dan waktu bagi hal-hal yang baik, hendaknya kita mampu dan mau membuang jauh-jauh sikap iri hati dan dengki, korupsi, kolusi, primordialisme, fanatisme suku dan agama, sikap congkak, sombong, dan sebagainya. Sebab jika kita tidak mampu melepaskan pengaruh itu, maka tubuh dan jiwa kita dikuasai oleh kejahatan dan dosa dan akhirnya, kita sulit menerima diri dan sesama kita. 

Semoga bermanfaat

Hengki mau. 

29/07/2022

PIKIRAN DAN REALITA HIDUP MANUSIA.

Sebagai manusia yang mempunyai akal dan budi, dalam dirinya selalu ada ide,gagasan untuk melakukan segala sesuatu, baik itu hal yang baik maupun hal yang buruk, itu semua terjadi karena adanya niat yang terbentuk dalam pikirannya sendiri. 

Para pembaca yang baik pikiran manusia begitu kompleks yang terbentuk abstrak dan buah dari pikiran itu sendiri yakni perkataan dan perbuatannya. Menurut ilmu psikologi, pikiran memberikan suatu kekuatan untuk membentuk perkataan, buah dari perkataan ini akan melahirkan suatu tindakan dan tindakan tersebut akan menjadi suatu kebiasaan, selanjutnya kebiasaan ini yang akan menjadi ciri dari karakteristik orang tersebut. 

Para pembaca dari pemahaman ini tentunya peran pikiran kita sangatlah penting, karena menjadi dasar pembentukan karakter kita yang di mulai dari dalam diri kita sendiri, dalam pergaulan sehari-hari ada juga berbagai faktor yang mempengaruhi pikiran kita seperti lingkungan masyarakat sekitar, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan dimana seseorang bekerja dan juga ada faktor kebudayaan yang dapat mempengaruhi peribadi seseorang dalam pembentukan karakter dan jati dirinya. 

Pembentukan pemikiran seseorang didasari oleh beberapa komponen yakni, sudut pandang, keyakinan dan nilai. Ketiga komponen ini akan saling ketergantungan dimana sudut pandang membentuk suatu cara pandang seseorang dalam berbagai hal dan keyakinan merupakan dasar dari perilaku seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan sepenuh hatinya, dan nilai merupakan nilai dari kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemikiran manusia sendiri merupakan sesuatu yang tidak nyata, bersifat sementara, dan rapuh, dari dasar tersebutlah seseorang akan meredam keinginan, hasrat, atau instingnya sendiri. Keinginan, harapan, fantasi, atau perasaan dapat direpresentasikan dalam pikiran sebagai pemikiran, bayangan, dan ingatan yang akan menjadi masalah dalam dirinya yang kemudian menumbuhkan ekspresi menjadikan suatu masalah muncul dalam dirinya dan orang disekitarnya. 
Para pembaca yang baik buah pikiran itu dapat dipecahkan dengan cara melakukan observasi tersendiri, yaitu dengan melakukan pengamatan dalam pikiran kita secara seksama dan untuk dapat mengamati perubahan pikiran dari satu kejadian ke kejadian lain, kita dapat melihat dari ekspresi bagaimana emosi, perasaan, dan pikiran kita terbentuk, Ini merupakan dasar kebenaran bahwa buah dari pemikiran kita merupakan suatu hal yang tidak nyata, sementara, dan rapuh dari sinilah rasionalitas pikiran kita akan terbentuk.

Semoga bermanfaat

Hengki mau. 

26/07/2022

MANUSIA DALAM REALITA HIDUPNYA.

Manusia merupakan makhluk dominan yang ada di permukaan muka bumi ini, juga merupakan makhluk sempurna yang memiliki kemampuan untuk dapat membuahkan suatu karya yang tidak bisa dilakukan oleh makhluk hidup lainnya. 

Pemikiran dan perasaan yang dimiliki manusia mampu menumbuhkan suatu karya,peralatan, budaya, serta bahasa yang rumit dari pikirannya yang komplek. Buah karya manusia telah mengubah wajah dunia, semua menjadi mungkin dengan kemampuan pikiran dan bekerja sama pada suatu prinsip yang rasional. 

Dari filsafat dan ilmu pengetahuan dapat kita pahami bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki akal dan budi maka dengan demikian dapat di katakan bahwa manusia dapat bekerja sama, serta mewujudkan keinginan dalam hidupnya menjadi nyata.

Di samping memiliki akal budi, manusia juga dibekali dengan perasaan yang melekat dalam dirinya yakni " emosional "  yang dapat memampukan untuk menciptakan perasaan kepada sesama dan makhluk hidup lainnya juga terhadap benda mati yang ada disekitarnya. 

Dalam menjalani hidupnya manusia juga memiliki begitu banyak penderitaan yang begitu kompleks,diantaranya dikarenakan oleh faktor - faktor yakni, faktor ekonomi, kesehatan, hubungan sosial, juga hubungan privasi seseorang terhadap yang lainnya baik pria maupun wanita.

Dalam menjalani hidupnya seorang manusia mengalami berbagai persoalan dan tantangan. Dalam penelitian banyak ahli baik dari ahli spiritual kerohanian dan ahli-ahli di bidang pengetahuan lainnya menyebutkan bahwa penderitaan yang dialami manusia berakar pada buah pikirannya sendiri.
Para pembaca yang Budiman dari sini dapat kita pahami bahwa, keistimewaan yang dimiliki manusia dalam bentuk pikiran dan perasaannya merupakan faktor utama dari penentu kebahagiaan ataupun penderitaan dalam kehidupan manusia itu sendiri.

 Oleh karena itu tentunya perlu memiliki daya atau pengetahuan untuk dapat mengerti, memahami dan menyadari akan hal-hal yang sering dilihat dialami dan di jumpai sehingga kita dapat menyikapi dengan baik dari setiap proses dan perjalanan kita sebagai manusia-manusia yang mendiami dan menguasai bumi ini. 

Para pembaca yang Budiman melihat realita yang ada saat ini dari pola perilaku generasi zaman ini terlalu menginginkan keterlihatan “eksistensi” di berbagai ruang sosial, orang-orang  selalu mengupdate kehidupannya di media sosial seperti Facebook, YouTube,Twitter, IG dan masih banyak lagi media yang digunakan untuk menampilkan eksistensinya juga bukan saja di media sosial, tetapi Juga ditampilkan dalam lingkungan pergaulannya sehari - hari. 

Para pembaca yang baik dengan adanya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi saat ini, banyak orang berlomba-lomba untuk menampilkan eksistensinya, ada juga orang yang dapat dikatakan ketinggalan zaman karena ketidak mampuannya dalam mengekspresikan dirinya oleh karena kehidupan ekonominya sangat terbatas. Efek dari ketidakmampuan mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi ini menjadikan sikap seorang individu merasa malu, tidak percaya diri, takut, khawatir, ataupun gelisah.

Para pembaca yang Budiman, Jika dilihat dari kacamata ilmu sosiologi, efek tersebut timbul pada kalangan kelas sosial menengah bahwa ia ingin mencoba meniru apa yang dilakukan oleh kalangan kelas sosial yang lebih tinggi darinya. 

Para pembaca yang baik tentunya keinginan tersebut tidak dapat disalahkan oleh karena manusia dalam pengertian “Makhluk Individu” pada dasarnya memiliki suatu sikap alamiah yang ingin menunjukan suatu keterlihatan, pencapaian, dan lainnya di dalam diri seorang individu tersebut. Ketidaksadaran akan hal tersebut menjadikan seorang manusia mengalami penderitaan, yang tanpa disadari telah merasuk kedalam diri manusia menjadikan sikap yang buruk bahkan dapat membuahkan suatu bentuk kriminalitas, rasa benci dan lain sebagainya. 
Para pembaca yang Budiman buah pikiran manusia sangatlah kompleks, abstrak, serta banyak dipengaruhi oleh keadaan dari dalam diri maupun dari luar diri seorang individu. Kesalahan berpikir terjadi karena ketidakmampuan kita untuk berpikir objektif dari situasi yang sedang kita alami, sering tanpa kita sadari, pikiran kita mencoba mencari suatu pembenaran dari situasi yang sedang melanda kita.

Dengan proses pencarian data yang tidak objektif ini menjadikan buah pikiran kita menjadi semakin tidak tepat dan kemungkinan untuk menyalahkan diri sendiri semakin tinggi, sehingga kita akan semakin terpuruk dan tidak berdaya atau kebalikannya kita sangat merasa benar dan tidak mau mendengarkan sudut pandang orang lain.

Menurut saya hal penting dalam tulisan ini adalah tentang bagaimana cara kita berpikir, bagaimana kita mencoba untuk mencari, mengobservasi, serta mengevaluasi apa yang telah kita pikirkan dan kemungkinan-kemungkinan buruk serta penderitaan-penderitaan lain yang dialami di dunia ini dapat ditelaah lebih dalam dengan kemampuan ilahi yang dimiliki oleh kita sebagai manusia yang mempunyai akal, pikiran dan Budi untuk menganalisa pengalaman,pencarian ilmu pengetahuan yang tak pernah henti dan tidak pernah merasa puas,dan yang pasti kita pasti akan dipertemukan dengan kesadaran untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kita dalam menyikapi berbagai situasi yang terjadi di muka bumi ini.

Semoga bermanfaat

Hengki mau. 

20/07/2022

MENGHADAPI DURI DAN KRIKIL DALAM HIDUP BERUMAH TANGGA.

Sangat indah apabilah hidup pernikahan itu dimaknai dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena ada banyak perbedaan dalam diri dua insan yang berbeda yakni Pria dan wanita menjadi satu dalam ikatan pernikahan. 

Para pembaca yang Budiman pernikahan itu adalah sebuah moment yang sangat  indah, oleh karena dua perbedaan yang dijadikan satu dalam ucapan janji suci dan sumpah setia dihadapan Tuhan,Orang tua,sanak keluarga, dan sahabat kenalan. 

Dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya sang waktu kehidupan kita juga turut berjalan bersama waktu itu dalam menapaki kerikil - kerikil hidup berumah tangga untuk saling mengenal antara suami dan isteri baik dalam suka maupun duka. 

Dalam membina rumah tangga sering kita alami persoalan - persoalan yang adalah duri - duri tajam yang muncul dari masing-masing kita pasangan suami istri, ada kesalah pahaman, ada ketidak puasan karena hal sepele, ada  ketidak nyamanan antara kita oleh karena masing-masing kita mempertahankan ego.

Para pembaca yang baik semua kejadian di atas bukan semata-mata keinginan suami atau isteri akan tetapi semua itu adalah ujian dari yang maha tahu,maha bijaksana, Ia menguji kesabaran dan kesetiaan Suami dan isteri dalam membina rumah tangga, terimalah itu sebagai proses pematangan setiap kita dalam membina bahtera rumah tangga. 

Para pembaca yang baik sering juga ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan yang ada dalam rumah tangga kita sehingga mereka dengan berbagai cara berusaha untuk merusak rumah tangga kita, ada juga yang berusaha menghadirkan orang ketiga yang akan menjadi biang percecokan dalam  rumah tangga yang selama ini sangat harmonis. 

Sebagai suami isteri yang menjalani dan membina bahtera rumah tangga perlu  adanya saling memahami, saling terbuka dan saling percaya antara satu sama lain. Dengan adanya keterbukaan antara suami isteri di situ ada keterlibatan Tuhan untuk mempererat hubungan pernikahan itu maka munculah suatu keindahan yang sangat  suci di dalam lindungan Tuhan.

Yang suci itu bukan dua orang yang mengikat janji Pernikahan, bukan juga Imam Tuhan yang memberkati Pernikahan itu, tetapi Tuhan yang terlibat didalamnya dan sekaligus Perancang Pernikahan itu sendiri. Ada Pernikahan yang bertahan lama sampai maut yang memisahkan mereka, tetapi ada juga Pernikahan yang relatif singkat (1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, dst) dan berakhir dengan perceraian atau saling meninggalkan. 

Apakah Tuhan yang harus disalahkan " tidak " karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah salah. Manusialah “biang kerok” kesalahan itu, manusialah penyebab dari semua kesalahan itu.

Mengapa isteri harus tunduk kepada suami ? Pengertian tunduk disini punya makna rohani yang kuat dan mendalam yang artinya  tunduk kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Jadi sikap tunduk disini bukan seperti bawahan kepada atasan, tetapi itu merupakan kemauan Tuhan maka kita taat dengan sukacita dan tulus menghormati Tuhan, oleh karena suami adalah pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri, maka isteri harus menghormati suaminya.

Menghormati atau Menghargai  itulah wujud dari Isteri  menghormati dan menghargai Tuhan dan memberi tempat untuk menjaga martabat atau wibawa sang suami kalau bukan isteri  siapa lagi yang mau menghormati suami.

Suami juga harus mengasihi Isteri,  Pengertian mengasihi disini tidak sepihak, tetapi suami yang mengasihi Tuhan sadar persis bahwa inilah pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri Oleh  karena itu suami harus mengasihi isteri sebagaimana isteri mengasihi Tuhan dan diri sendiri. Jadi mengasihi isteri adalah gambaran mengasihi Tuhan.

Semoga bermanfaat

Hengki mau. 

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...