Sangat indah apabilah hidup pernikahan itu dimaknai dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena ada banyak perbedaan dalam diri dua insan yang berbeda yakni Pria dan wanita menjadi satu dalam ikatan pernikahan.
Para pembaca yang Budiman pernikahan itu adalah sebuah moment yang sangat indah, oleh karena dua perbedaan yang dijadikan satu dalam ucapan janji suci dan sumpah setia dihadapan Tuhan,Orang tua,sanak keluarga, dan sahabat kenalan.
Dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya sang waktu kehidupan kita juga turut berjalan bersama waktu itu dalam menapaki kerikil - kerikil hidup berumah tangga untuk saling mengenal antara suami dan isteri baik dalam suka maupun duka.
Dalam membina rumah tangga sering kita alami persoalan - persoalan yang adalah duri - duri tajam yang muncul dari masing-masing kita pasangan suami istri, ada kesalah pahaman, ada ketidak puasan karena hal sepele, ada ketidak nyamanan antara kita oleh karena masing-masing kita mempertahankan ego.
Para pembaca yang baik semua kejadian di atas bukan semata-mata keinginan suami atau isteri akan tetapi semua itu adalah ujian dari yang maha tahu,maha bijaksana, Ia menguji kesabaran dan kesetiaan Suami dan isteri dalam membina rumah tangga, terimalah itu sebagai proses pematangan setiap kita dalam membina bahtera rumah tangga.
Para pembaca yang baik sering juga ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan yang ada dalam rumah tangga kita sehingga mereka dengan berbagai cara berusaha untuk merusak rumah tangga kita, ada juga yang berusaha menghadirkan orang ketiga yang akan menjadi biang percecokan dalam rumah tangga yang selama ini sangat harmonis.
Sebagai suami isteri yang menjalani dan membina bahtera rumah tangga perlu adanya saling memahami, saling terbuka dan saling percaya antara satu sama lain. Dengan adanya keterbukaan antara suami isteri di situ ada keterlibatan Tuhan untuk mempererat hubungan pernikahan itu maka munculah suatu keindahan yang sangat suci di dalam lindungan Tuhan.
Yang suci itu bukan dua orang yang mengikat janji Pernikahan, bukan juga Imam Tuhan yang memberkati Pernikahan itu, tetapi Tuhan yang terlibat didalamnya dan sekaligus Perancang Pernikahan itu sendiri. Ada Pernikahan yang bertahan lama sampai maut yang memisahkan mereka, tetapi ada juga Pernikahan yang relatif singkat (1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, dst) dan berakhir dengan perceraian atau saling meninggalkan.
Apakah Tuhan yang harus disalahkan " tidak " karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah salah. Manusialah “biang kerok” kesalahan itu, manusialah penyebab dari semua kesalahan itu.
Mengapa isteri harus tunduk kepada suami ? Pengertian tunduk disini punya makna rohani yang kuat dan mendalam yang artinya tunduk kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Jadi sikap tunduk disini bukan seperti bawahan kepada atasan, tetapi itu merupakan kemauan Tuhan maka kita taat dengan sukacita dan tulus menghormati Tuhan, oleh karena suami adalah pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri, maka isteri harus menghormati suaminya.
Menghormati atau Menghargai itulah wujud dari Isteri menghormati dan menghargai Tuhan dan memberi tempat untuk menjaga martabat atau wibawa sang suami kalau bukan isteri siapa lagi yang mau menghormati suami.
Suami juga harus mengasihi Isteri, Pengertian mengasihi disini tidak sepihak, tetapi suami yang mengasihi Tuhan sadar persis bahwa inilah pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri Oleh karena itu suami harus mengasihi isteri sebagaimana isteri mengasihi Tuhan dan diri sendiri. Jadi mengasihi isteri adalah gambaran mengasihi Tuhan.
Semoga bermanfaat
Hengki mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar