31/08/2021

JIKA INGIN BERUBAH MAKA HARUS MENJADI DIRI SENDIRI.

Perubahan adalah sesuatu yang memang terkadang menakutkan, membuat kita tidak nyaman, bingung, dan sulit untuk beradaptasi. Akan tetapi perubahan perlu dilakukan bila kita ingin berkembang menjadi pribadi yang baik, matang, dan dewasa. Perubahan dalam diri setiap kita tergantung pada lingkungan dimana kita berada yakni di dalam lingkungan masyarakat dan yang paling utama di dalam lingkungan keluarga.

Tanpa kita sadari perubahan ini menjadi faktor utama dalam menjalani kehidupan ini mengapa, karena proses perubahan yang terjadi dalam diri setiap kita berbeda-beda, proses ini terjadi dari waktu ke waktu seirama dengan perkembangan jaman oleh karena lingkungan dimana kita berada seringkali menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut.

Kebanyakan orang sering mengalami perubahan dalam dirinya baik dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, perubahan dalam bidang  ekonomi, perubahan dalam karier dan masih banyak lagi perubahan yang terjadi dalam diri kita, namun ada juga perubahan yang menyakitkan, yang menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah oleh karena tidak mau menerima kenyataan yang ada dalam proses perubahan itu.

Tindakan tidak mau menerima perubahan dalam diri akan berdampak pada ketidak stabilan daya berpikir pada orang yang mengalaminya, oleh karena yang bersangkutan tidak mau menerima diri apa adanya, bila tindakan tidak menerima perubahan dalam diri ini terus berlanjut akan sangat membahayakan pada diri orang yang mengalaminya oleh karena dalam melakukan segala sesuatu pasti selalu dalam keragu-raguan, dan akan membuat seseorang tidak percaya diri dalam merai suatu kesuksesan.

Para pembaca yang budiman keragu-raguan adalah musuh utama dari kesuksesan oleh karena itu jangan jadikan keragu-raguan itu sebagai batasan untuk mengembangkan diri dan mengukir prestasi dalam kehidupan. Selalu berpikir positif dan laksanakan tindakan yang ada dalam pikiran apapun hasilnya. Kembangkan sikap untuk selalu menjadi lebih baik.

Sekecil apapun perubahan yang kita lakukan asalkan ke arah yang lebih baik akan membantu hidup kita menjadi lebih baik dan dengan melakukan perubahan secara rutin dan dengan usaha yang tulus akan membuat sebuah perubahan yang besar dalam kehidupan kita. Ingat sekecil apapun tindakan kita membuat suatu perubahan dalam diri kita akan membuat kehidupan kita semakin berkembang dan akan membawa dampak yang besar di masa depan.

Para pembaca yang budiman jika ingin ada perubahan dalam diri jangan terlalu mendengarkan perkataan orang lain
dan jangan biarkan opini-opininya menjatuhkan dan menenggelamkan suara dari dalam diri kita, oleh karena apa yang disampaikannya itu belum tentu benar dan bisa juga melalui opini-opininya itu ia ingin menunjukan kepada semua orang bahwa dia bisa berbicara di depan umum, namun ternyata dibalik semua itu ia hanya ingin menutup diri oleh karena kemampuannya terbatas.

Para pembaca yang budiman sudah banyak di antara kita yang menjadi korban, tidak dapat berkembang dalam berbagai hal oleh karena percaya opini-opini sesat dari oknum-oknum tertentu, jika hal ini terjadi terus maka  kita tidak dapat berubah dan mungkin diantara kita sering mengalami hal tersebut diatas maka saran saya sebagai penulis artikel ini mengajak kita untuk sadar dan sadarlah  oleh karena untuk berubah itu  bukan dari orang-orang yang selalu beropini di hadapan kita tetapi diri kita sendirilah yang akan merubah diri.

Para pembaca yang baik percaya atau tidak, jikalau ingin ada perubahan dan merai suatu keberhasilan dalam diri, maka " Jadikanlah diri sendiri ". Orang yang pandai berbicara belum tentu memiliki banyak ilmu dan juga orang yang selalu diam belum tentu miskin ilmu, ibarat filosofi padi, makin berisi makin merunduk.  

Semoga bermanfaat

Hengki Mau


28/08/2021

BERPIKIRLAH POSITIF MESKI DALAM MENGHADAPI PERSOALAN

Sebagai manusia yang menjalani kehidupan ini tentunya tidak akan terlepas dari berbagai macam persoalan, dan semua persoalan itu tidak bisa kita prediksi, terkadang masalah itu datang dalam berbagai macam bentuk yang senantiasa membuat hidup kita semakin sulit baik secara fisik maupun mental. 

Menjalani kehidupan itu bagaikan roda  yang terus berputar, yang dipacu oleh mesin di dalam sebuah kendaraan, bila sang pengemudi menginjak pedal gas maka roda itu akan melaju cepat begitupun sebaliknya bila pengemudi mengangkat kaki dari pedal gas tersebut maka roda berputar mengikuti irama injakan pedal gas sang pengemudi tersebut, begitu juga dengan perjalanan hidup kita terkadang  masalah yang kita hadapi terus sili berganti dan amat sangat berat, membuat kita berpikir bahwa masalah tersebut tidak akan berlalu dari dalam diri kita, dan juga terkadang kita merasa enjoi terhadap beban persoalan yang kita hadapi oleh karena dapat teratasi dengan baik.

Para pembaca yang budiman sebagai manusia yang mempunyai akal budi, kita tidak perlu larut dalam permasalahan yang kita hadapi, mencobalah untuk berpikir positif agar kita dapat keluar dari masalah atau persoalan yang kita hadapi dan jadikanlah itu menjadi pedoman untuk bangkit kembali dari keterpurukan kita karena dibelenggu oleh berbagai macam persoalan. 

Para pembaca yang baik, memang sulit bagi kita untuk berpikir positif ketika sedang tertimpa masalah, namun perlu kita ingat bahwa dengan berpikir positif kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari masalah yang sedang kita alami, dengan berpikir positif juga kita bisa tetap tenang dalam menghadapi berbagai masalah dan persoalan untuk mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikannya.

Disampaing kita selalu berpikir positif juga hargailah keberadaan orang-orang terdekat yang kita miliki seperti orang tua, saudari dan saudara, sahabat-sahabat kita dan berilah perhatian selagi masih bisa, oleh karena tanpa dukungan dan kehadiran mereka hidup kita mungkin akan menjadi hampa dan tidak berarti.

Para pembaca yang budiman, untuk keluar dari persoalan atau masalah yang kita hadapi, meskipun dalam situasi sesulit apapun sempatkan diri untuk berdoa, memohon kepada Tuhan untuk terbebas dari persoalan yang dihadapi, ceritakan dan sampaikan persoalan yang kita hadapi kepada orang dekat kita, yakni orang tua, saudari dan saudara, orang - orang yang kita percaya, mungkin melalui mereka persoalan yang kita hadapi dapat terselesaikan, dan teruslah berpikir positif meskipun kita dalam menghadapi masalah ataupun persoalan dan menjauhkan diri dari pikiran - pikiran yang negatif, dan juga bisa mencari kesibukan berolah raga atau ke perpustakaan untuk membaca berbagai kutipan inspiratif yang berasal dari pengalaman para tokoh-tokoh dunia yang ditulis kembali oleh para penulis ternama maupun orang - orang yang kita kenal, oleh karena dengan cara seperti ini bisa membantu memberikan motivasi dalam kehidupan kita, membuka cara dan pola pikir kita dalam memandang masalah kehidupan kita secara positif untuk dapat membantu meningkatkan motivasi hidup dan mengarahkan cara pikir kita ke arah yang lebih baik. 

Para pembaca yang budiman terkadang tantangan dalam hidup kita bisa dibilang “biasa - biasa saja” bila dibandingkan dengan tantangan yang dialami oleh orang lain yang dalam hidupnya terus berusaha untuk keluar dan terbebas dari berbagai masalah yang lebih berat, namun mereka tidak pernah menyerah untuk menghadapinya.
Para pembaca yang baik inilah tantangan dan ujian bagi kita dalam menjalani kehidupan ini, meskipun selalu menghadapi berbagai masalah dan cobaan, tetaplah bersyukur dan hargailah kehidupan itu oleh karena  kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk menikmati hidup ini.

Semoga bermanfaat.

Hengki Mau.

24/08/2021

SETIAP PAGI SUBUH, SAYA SUDAH BERADA DI KEBUN SAYUR

Realita hidup,

Dia duduk di atas sebuah kursi yang terbuat dari semen,matanya menatap sejauh pandangan melihat ke arah alun-alun lapangan umum cabang lima Atambua.

Dalam lamunannya sesekali ia menarik nafas seirama dengan angin sepoi-sepoi yang sedang beradu dengan dedaunan pohon disekitarnya, mungkinkah dia kecapaian karena duduk atau kah kecapaian oleh karena bekerja berjalan seharian, tidak bisa ditanyakan padanya hanya dirinyalah yang tahu apa yang ada didalam benaknya. 

Dari jauh saya hanya melihat dia duduk termenung, disampingnya terletak lalepak yang digunakannya saat berjualan sayur ataupun lainnya, saya berlari menelusuri lorong-lorong setapak  taman kota mengelilingi lapangan umum Atambua hingga tidak dapat  dihitung lagi sudah berapa kali putaran saya berlari oleh karena melihat sosok seorang paru baya sedang duduk sendirian di atas kursi yang terbuat dari semen itu .

Dalam lamunanku melihat sang bapak paru baya itu membuatku hampir terjatuh terjun bebas ke arah deker yang membatasi jalan umum dengan lapangan, secepat kilat saya tersadar oh ternyata terantuk, masih dalam lamunan tentang sosok paru baya itu dan ketika melihatnya dari dekat terasa berat kaki ini  hendak melangka, namun karena bapak paruh baya itu terlanjur melihat dan merasakan kehadiran saya, maka dengan hati-hati saya mencoba mendekatinya meskipun belum mengenal sosok paruh baya itu.

Saya mencoba memberanikan diri untuk menemuinya dan menanyakan akan keberadaannya ditempat itu, dari tempat berdiri saya mencoba untuk berlangkah, dengan hati-hati menghampirinya " selamat sore bapak apakah saya bisa duduk dekatmu " dengan jawaban yang bersahabat diiringi senyuman hangat dia menjawab silakan ".  Sayapun dengan senang hati duduk disampingnya dan mencoba membuka pembicaraan dan menanyakan tentang keberadaannya ditempat itu, " maaf, bapak dari mana, tanya saya kepadanya, saya dari Lalosuk, baru selesai jualan sayur, tadinya saya hendak pulang namun karena tersa cape saya duduk di tempat ini, jawabnya.

Kursi semen yang kami duduk  menjadi saksi bisu atas perbincangan kami, di tempat itu kami menceritakan banyak hal terkait dengan masa-masa kejayaannya kala masih di Timor Leste dan masa-masa terpuruk yang dihadapinya saat terjadi pergolakan di sana dan pengalaman hidup yang di alami bapak ini bersama keluarganya di Atambua.

Dalam pembicaraan kami sepintas saya melihat kondisi bapak paru baya itu, rupanya ia baru selesai melakukan perjalanan jauh oleh karena alas kaki yang digunakannya penuh dengan debuh. Agara tidak dicurigai oleh bapak ini ketika saya melihatnya saya membuka pembicaraan, " Bapak  tadi jualan apa tanya saya kepadanya, " saya jualan sayur " jawab bapak itu, sayuran apa saja yang bapak jual,_ tanya saya lagi kepadanya, " sayur yang saya jual bermacam-macam, mulai dari sayur putih,sayur kangkung,sayur bayam, buah terong, kacang panjang, dan kalau musim bawang saya jualan bawang" jawab sang bapak itu. Sangat luar biasa perjuangan bapak ini untuk menafkahi isteri dan anak-anaknya dalam hati saya berujar.


Saya kembali bertanya asal bapak paru baya itu, dirinya mengatakan bahwa mereka berasal dari Timor Leste, saat pergolakan mengungsi ke Atambua, dan dengan senyum dirinya mulai menceritakan bahwa dia datang dari Timor Leste waktu pergolakan tahun 1999 dan menetap di Lalosuk, pekerjaan sehari-harinya berjualan sayur yang dibelinya dari orang lain di pasar dengan modal dasar Rp. 100.000 rupiah, kemudian  jual kembali dengan berjalan kaki keliling kota masuk dari lorong-lorong dan gang-gang pemukiman penduduk di seputaran kota Atambua.

Bapak paru baya itu menceritakan bahwa dari rumah dengan berat hati  dia meninggalkan isteri dan lima orang anaknya pergi berjalan kaki untuk berjualan sayur menelusuri pemukiman penduduk berjuang mencari nafka bagi keluarganya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah bagi ke lima orang anaknya.

Diceritakannya bahwa ketika senja ataupun malam hari sekembali dari jualan sayur  anak-anaknya menyampaikan keinginannya, " bapak pergi jualan kalau sudah mendapatkan uang jangan lupa belikan sepatu baru", anak yang lainnya juga meminta bapaknya untuk belikan kue dan yang lain meminta untuk belikan seragam sekolah dan masih banyak lagi permintaan lainnya.

Ketika mendengar shering dari bapak paru baya ini dalam hati saya berucap lagi sungguh berat beban yang dipikulnya, dengan bercucuran keringat ia harus berjualan sayur keliling untuk mendapatkan uang demi memenuhi semua kebutuhan dalam rumah tangganya dan membelikan semua permintaan dari anak-anaknya.

Ya inilah realita hidup sekeras apapun hidup ini, kalau sudah menjadi orang tua, ayah dari anak-anak dan suami dari seorang isteri harus bekerja keras untuk mencari nafka demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Dalam lamunanku tiba-tiba bapak paru baya ini membuka pembicaraan lagi, " Saya sudah datang ke Atambua ini bersama isteri dan anak-anak  sejak tahun 1999 saat pergolakan dan menetap di Lalosuk, ketika masih di Timor - timur saat ini Timor Leste saya mempunyai usaha kios dengan penghasilan yang lumayan besar, perhari itu barang jualan yang laku sekitar Rp. Lima sampai enam ratus ribu bahkan dihari -hari tertentu pemasukannya hingga Rp. Satu sampai dua juta rupiah",  ungkap bapak paru baya ini dengan nada sedih,

Awal -awal tahun 2000 saya sempat buka usaha jualan kios di Lalosuk dengan sisa uang yang ada namun dalam perjalanan, usaha kios macet karena di jarah oleh orang tidak dikenal, barang jualan saya dibawah kabur, kerugian mencapai 20 jutaan, paginya saya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian namun karena tidak kenal pelaku, prosesnya hanya disitu saja",

Dengan hati sedih bapak paru baya ini menceritakan semua yang ia alami terkait dengan laporannya ke pihak kepolisian. Lanjutnya " Saya sempat patah semangat dan hendak merantau ke Kalimantan, ataupun Malaysia namun hati saya berat oleh karena uang tidak cukup untuk pergi merantau, sehingga saya putuskan untuk berjualan sayur, waktu itu modalnya seratus ribu rupiah, dengan uang itu saya mulai berjualan sayur, sedikit demi sedikit saya kumpulkan dan yang saya pikirkan yang penting isteri dan anak-anak bisa makan dan bisa pake pakaian ", Ujar bapak paru baya ini.

Saya duduk disampingnya sambil mendengar semua cerita pengalaman hidup keluarganya, tanpa disadari saya terbawa dalam cerita bapak itu membuat lamunanku seolah menjadi salah satu pelaku dalam perjalanan pengalaman hidup sang bapak paru baya ini.

Sepertinya bapak paru baya ini ingin menyampaikan semua pengalaman hidup yang dialaminya, mungkin selama ini ia hendak menceritakan semua itu  tetapi kepada siapa ia harus menceritakan semua hal yang ia dan keluarganya alami. Saya hanya mendengar dan terus mendengar apa yang disheringkannya, oleh karena bagi saya mendengar orang lain itu adalah menghargai orang yang berbicara dan apa yang dibicarakan orang itu menjadi pengalaman dalam merubah pola pikir kita untuk berusaha dan terus berusaha.

Tidak terasa sudah sekitar satu setengah jam kami duduk diatas kursi semen, bapak paru baya ini terus menceritakan apa yang dialaminya, Ia lanjut menceritakan pengalam menjual sayur, bahwa di hari baik dagangan sayurnya laku terjual namun hari-hari tertentu dagangan sayurnya tidak laku mungkin karena layu tersengat teriknya matahari membuat para pembeli tidak berminat.

" Adik biasanya sebelum matahari terbit sekitar jam 04.00 sampai jam 04.30 pagi saya sudah berada di kebun sayur untuk membeli sayur, setelah beli, dari kebun sayur itu saya mulai berjalan melewati pemukiman penduduk di seputaran Fatubenao, pasar lama, tenukiik, tenubot kuneru, nekafehan kemudian lanjut ke Toro bahkan sampai Umanen, dari sana kalau sayur belum habis terjual saya masih berjalan pulang menuju arah  tulamalae, dan seputaran PLN, tatekiren, hingga kembali ke Lalosuk dengan berjalan kaki, kalau merasa cape saya sering duduk di tempat ini dan selama ini saya sendirian tidak perna ada yang datang seperti adik ini duduk dengan saya, bercerita dan mendengarkan saya, saya senang karena adik baik peduli dengan saya, adik inilah kami orang kecil mau mengadu kepada siapa, saat ini saya hanya berpikir saya harus terus bekerja demi isteri dan anak-anak  untuk memenuhi permintaan mereka. Ceritanya lagi.

Hemmm......Ungkapan hati dan keterbukaan bapak paru baya ini membuat hati saya sedih, dan ingin sekali menanggung bersama beban berat yang ia jalani saat ini, namun saya juga hanya bisa membantu sebatas kemampuan saya yakni memberi semangat agar bapak ini tidak putus asa jalani saja. Mungkin saat pergolakan di Timor Leste bapak paru baya ini mengungsi ke Belu untuk menyelamatkan keluarganya dan mendapat perhatian dan perlindungan dari pemerintah, namun yang dialami bersama isteri dan anak-anaknya sungguh sangat memperihatinkan.

Tanpa disadari hari sudah senjah matahari sudah mulai terbenam melintasi bukit lidak, bapak paru baya ini masih semangat bercerita, tidak ingin melukai hatinya saya membuka pembicaraan menanyakan namanya " minta maaf bapak nama siapa" tanya saya, o... saya nama Jose jawabnya, saya Hengki sepintas perkenalan dengan bapak paru baya itu, waktu itu juga bapak Jose berpamitan " Adik saya pulang dulu ke Lalosuk soalnya isteri dan anak-anak menunggu di rumah", bapak Jose pamit sambil mengambil lalepaknya pergi meninggalkan tempat di mana kami duduk bercerita, saya hanya melihat dan terus melihat kepergian bapak paru baya ini menghilang dalam pandanganku, ingin rasanya terus mendengar apa yang diceritakan olehnya namun karena isteri dan anak-anaknya menunggu di rumah ia harus beranjak pergi, ingin mengantar kerumahnya namun dari rumah sore tadi saya tidak membawa kendaraan oleh karena ke alun - alun lapangan umum ini saya hendak berolahraga. Selamat jalan bapak Jose sampai ketemu di lain waktu.

Para pembaca yang budiman, ini realita hidup, jadikanlah pengalaman Bapak Jose ini menjadi pelajaran bagi kita dalam menafkahi keluarga, sekeras apapun perjalanan hidup jalanilah dengan hati yang penuh syukur oleh karena Tuhan tidak akan mencobai ciptaannya melebihi batas kemampuannya.

Semoga bermanfaat. 

Hengki Mau 

19/08/2021

COVID 19 DAN REALITA HIDUP MASYARAKAT KABUPATEN BELU.

Diawal tahun 2019 seluruh belahan dunia di guncang dengan munculnya virus baru yakni virus Covid 19, Virus ini muncul di Wuhan (Tiongkok). Kemunculan virus ini menciptakan ketakutan global yang sungguh mecekam oleh karena daya membunuhnya sangat kejam.

Kekejaman virus ini mengakibatkan terjadinya banyak kematian, tidak saja masyarakat biasa, Pejabat maupun  Kepala Negaranya sendiripun terinveksi dan terpapar bahkan ada yang meninggal dunia oleh karena ganasnya virus Covid 19 ini.

Di Negeri kita Indonesia juga tidak luput dari serangan virus ini oleh karena keluar masuknya warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang mengenyam pendidikan maupun merantau di luar negeri yang dengan tidak sengaja masuk ke wilayah Kesatuan Repulik Indonesia membawa virus ini sehingga banyak masyarakat kitapun terinfeksi hingga ada yang terpapar akibat ganasnya  virus ini oleh karena cepat sekali penyebarannya ke seluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia, dengan kasus penyebaran virus Covid 19 yang sangat tinggi ini mengakibatkan jutaan masyarakat Indonesia meninggal dunia.

Melihat situasi ini Pemerintah tidak tinggal diam, melalui kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menghimbau kepada masyarakat Republik Indonesia untuk mentaati peraturan yang dikeluarkan Pemerintah yakni mentaati protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M yakni, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Membatasi mobilitas.

Himbauan yang dikeluarkan oleh kementerian Kesehatan ini berlaku bagi semua warga masyarakat Republik Indonesia baik di Pusat, Provinsi,maupun di Kabupaten untuk mencegah terjadinya lonjakan penyebaran virus Covid 19 lebih luas lagi.

Dalam menghentikan dan mencegah terjadinya penyebaran virus Covid 19 parah ahli virus dibelahan dunia bahkan di Indonesia berusaha keras dengan berbagai cara untuk menemukan Vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Covid 19 yang sangat mencekam ini.

Usaha para ahli virus dibelahan dunia termasuk Indonesia berhasil menemukan Vaksin yang dapat digunakan untuk memberi vaksinasi kepada setiap warga Negara dan anggota masyarakat agar daya tahan tubuh kebal terhadap virus Covid 19 ini, penemuan vaksin ini pun diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization).


Untuk mencegah penyebaran virus Covid 19, Kementerian Kesehatan, melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/9860/2020, telah menetapkan 6 jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia. Keenam vaksin itu di produksi oleh PT Bio Farma yakni :  AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc.  BioNTech, dan Sinovac Biotech.

Ke 6 vaksin tersebut diatas masih di ujicoba di laboratorium dan dinyatakan aman dan ampuh serta mendapatkan izin edar atau dapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Vaksinasi untuk warga masyarakat Republik Indonesia dapat dilaksanakan.

Di kabupaten Belu berbagai cara dan usaha telah dilakukan oleh Pemerintah, memberi informasi terkait vaksin dan virus Covid 19 lewat media, baik media cetak,media online, media elektronik, maupun informasi lewat pengeras suara yang di fasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Belu, masuk keluar dari satu kelurahan ke kelurahan lain, mungkin juga dari desa ke desa, meminta kepada seluruh masyarakat kabupaten Belu untuk mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker apabila bepergian, menjaga jarak, menghindari kerumunan membatasi mobilitas dan mencuci tangan menggunakan air bersih guna mencegah penyebaran virus Covid 19.

Namun dalam realita, masih banyak anggota masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi peraturan pemerintah untuk melaksanakan Protokol kesehatan. Di kabupaten Belu  masih sekitar 30 sampai 35 persen tidak menggunakan masker hal ini terlihat di warung-warung makan, pasar - pasar tradisional, kegiatan-kegiatan adat  yang menghadirkan banyak anggota suku, ada juga pengendara-pengendara sepeda motor dan mobil yang sering kita jumpai tidak menggunakan masker. Di lihat dari realita ini masyarakat belum sepenuhnya mengerti dan memahami tentang protokol kesehatan.

Maka dapat dikatakan bahwa kesadaran sebagian masyarakat kabupaten Belu untuk mematuhi protokol kesehatan masih sangat minim dan belum mengerti dan memahami dampak dari penyebaran virus Covid 19, ada juga masyarakat yang menganggap virus Corona itu tidak ada, dalam pantauan penulis  ketika berbelanja ke pasar tradisional untuk belanja, ataupun kewarung-warung makan dan kegiatan adat yang menghadirkan banyak orang, sering kali berdiskusi menanyakan tentang covid 19,  ada sebagian yang mengatakan bahwa Covid 19 tidak ada _ " kami tidak percaya dengan namanya Covid 19 "_ kalimat ini yang mereka utarakan ketika kita berdiskusi dengan mereka_,.. mengapa demikian_,.. jawaban mereka singkat ! " Kami lihat dari peredara uang " ya... Kalau dilihat dari peredaran uang di tangan masyarakat, uang beredar setiap hari dari tangan satu ke tangan lain  kalau memang ada covid, yang jelas dengan beredarnya uang dari tangan satu ke tangan lain akan berdampak pada melonjaknya penyebaran virus Covid 19 )"_  Kata seorang pedagang di pasar tradisional Atambua ketika penulis berdiskusi dengannya.

Ya ini realita yang terjadi ditengah masyarakat kabupaten Belu, pertanyaannya siapa yang mau disalahkan, Pemerintah, atau Masyarakat... kita tidak bisa jawab hanya waktu yang akan menjawabnya.

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

18/08/2021

TERADISI BUDAYA ADAT ORANG BELU

Sudah menjadi tradisi setiap tamu yang datang di Kabupaten Belu, baik pejabat dari Ibu kota Negara, Ibu kota Provinsi  maupun dari kecamatan bahkan dari Luar Negeripun selalu di dahului dengan sapaan adat ketika menginjakan kaki di Rai Belu Dalam momen resmi.

Sebagai tamu ataupun sebagai pengunjung yang hanya datang untuk menikmati keindahan panorama alam ataupun melihat situs -situs bersejarah yang ada di Rai Belu pasti akan mengalami sapaan adat oleh masyarakat Belu yang memiliki empat etnis Suku yakni Etnis Suku Bunaq, Etnis Suku Kemaq, Etnis Suku Tetun dan Etnis Suku Dawan. Kempat etnis ini dengan cara dan bahasa adat yang berbeda-beda sering menyapa tamu dengan tutur bahasa adatnya masing-masing.

Salah satu Etnis yang sering penulis saksikan yakni sapaan adat dalam bahasa bunaq dengan istila Gase, Gawaka, Galok, Galama, Garomi. 

Dari urutan sapaan adat diatas yakni  Gase, Gawaka, Galok, Galama dan Garomi mempunyai arti dan makna  tersendiri yang di ungkapkan oleh seorang makoan yang mempunyai talenta ataupun kharisma dalam  bertutur kata bahasa adat ( bahasa leluhur ) dalam penyambutan seseorang atau rombongan tamu. Ya inilah tradisi orang Belu berbeda-beda dalam suku, tutur kata,bahasa namun satu dalam keberagaman dibawa Motto " Husar Binan Rai Belu, Tetuk no Nesan, Diak no Kmanek ". 

Belun ( Belu ) artinya Sahabat, saudara, yang adalah sapaan Khas orang Belu bagi siapa saja. Sapaan ini sudah sejak lama telah diwariskan oleh para leluhur Rai Belu bagi anak cucunya  hingga kini sudah mendarah daging dalam tubuh dan pikiran masyarakat kabupaten Belu dan hingga kini masih tetap dilestarikan bahkan sapaan ini sering di gunakan ketika ada hajatan ataupun kunjungan kepala wilayah ke daerah tertentu yang ada di wilayah kabupaten Belu. 

Tidak hanya di kabupaten Belu, sapaan adat ini juga sering dilakukan oleh masyarakat tetangga yakni  di wilayah Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, bahkan negara tetangga Timor Leste pun sapaan adatnya masih sama dengan orang NTT terutama orang Belu. Menurut  sejarah peradaban pulau Timor diyakini orang - orang yang mendiami pulau Timor baik Timor Lorosae ( Negara Timor-Leste ) dan Timor Loro monu ( Timor Barat Indonesia ) merupakan keturunan Melanesia, sehingga ada kesamaan budaya dan tradisi, terutama dalam tradisi sapaan adat. 

Sapaan adat tradisi orang Belu ini  membuat saya sebagai penulis artikel ini  mengenang kembali kisa setahun silam yang saya alami sendiri bersama  beberapa sahabat  yang selama ini berjalan bersama dalam berbagi kasih kepada sesama korban dampak Covid 19, meskipun sederhana namun padat maknannya bagi kami. Oleh karena apa yang di perbuat oleh saudara dan saudari  terhadap kami memberikan suatu penghormatan yang sangat luar biasa dan  tak terhingga. Ketika menerima kain selendang dan memakainya saya teringat akan Leluhur kami yang selalu saleh dalam menerima tamu bertutur kata dalam bahasa adat yakini Gase, Gawaka, Galok, Galama, Garomi. Mengingat akan kebaikan dan penghargaan yang datang dari lubuk hati mereke menerima kami sebagai bagian dari keluarganya, saya sujud bersembah kepada anda kalian oleh karena pada hari itu anda kalian telah memberikan suatu penghargaan yang sangat luar biasa kepada kami terutama pada diri saya, ternyata saya dan teman - teman masih di hargai di tempat ini, meskipun kedatangan kami secara tiba-tiba. Saya sangat  berterimakasih dan bersujut kepada anda kalian oleh karena saya  masih di hargai di tempat ini. ( Ternyata masih ada saudara - Saudari yang masih peduli dengan tradisi Leluhur, yakni menyapa - menerima - memberikan penghormatan dan menyuguhkan ).
Suatu tradisi leluhur yang masih di lestarikan oleh generasi di zaman ini di Rai Belu " Pengalungan tanda menerima kehadiran kami, suguhan siri pinang tanda menerima keberadaan kami sebagai tamu dan keluarga, perjamuan makan bersama tanda kami diterima sebagai bagian dari keluarga "  Terimakasih untukmu yang sudah menerima kami sebagai bagian dari keluargamu. 

Tulisan diatas  adalah contoh kecil yang penulis alami sendiri bersama rekan - rekan yang peduli dengan sesama akibat bencana Covid 19 yang melanda negeri ini. Tulisan ini juga  tidak terlepas dari sapaan adat tradisi orang Belu, Lou sudur  Tabe Rai Belu. 

Semoga bermanfaat.
 

13/08/2021

SIAPA PARA PELAKU DI BALIK KEBERHASILAN KITA.

Sadar atau tidak dalam kehidupan kita sehari-hari semua aktifitas dan gerak gerik setiap kita dari bangun tidur hingga kembali tidur selalu berjalan seirama dengan sang waktu yang terus berputar. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai mahluk sosial yang setara dengan gambaran dan rupa Allah kita juga seperti " waktu " terus berputar yang  selalu menjadi media bagi sesama kita untuk menjadi diri sendiri dalam mengarungi dan menjalani kehidupan.   

Dalam menjalani kehidupan sosial, kita sebagai anggota masyarakat sering kita jumpai dan alami berbagai problem dan persoalan, baik dalam hidup bermasyarakat, berkeluarga, berumah tangga, antara Suami dan isteri, antara orang tua dan anak, antara sahabat dan kenalan, " Pacar " bagi kaum muda dan anak remaja entah dia Cewek ataupun Cowok, semua kita saling ketergantungan oleh karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Oleh karena kita seperti sang waktu yang tidak henti berputar yang adalah pelaku menjalani perjalanan hidup itu sendiri wajib mengetahui siapa saja yang berperan dalam keberhasilan kita selain orang tua dan Saudara-saudaru kita, mereka adalah para " Pencinta Tanpa Nama" yang tidak perna kita kenal namun selalu ada dibelakang layar kehidupan kita.
Para pembaca yang budiman, Pencinta Tanpa Nama adalah mereka yang dengan secara tidak langsung telah membantu, membimbing kita dengan caranya sendiri terutama dalam lingkungan sekolah yakni Bapak, Ibu guru dan teman-teman, dalam lingkungan masyarakat tetangga kita dan orang - orang yang  kita jumpai, juga sahabat kenalan kita yang selalu ada saat kita mengalami suatu kesulitan dalam menjalani kehidupan itu sendiri. 

Mereka orang-orang yang telah ditentukan oleh sang Ilahi, untuk membantu kita dalam menghadapi berbagai persoalan dalam menjalani perjalanan hidup ini. Kita tidak pernah tahu kehadiran mereka ditengah - tengah kita oleh karena mereka adalah para Pencinta Tanpa Nama yang secara misterius bergerak dibelakang layar kehidupan kita.

Ada dua tipe para Pencinta Tanpa Nama yang selalu berperan dalam keberhasilan kita, kedua tipe orang ini sering berlomba untuk menarik perhatian kita bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu perhatian kepada kita meskipun pergerakan mereka tanpa diketahui oleh kita. Tipe pencinta tanpa nama  yang pertama, mereka selalu baik dengan kita, masuk dalam kehidupan kita berbaur bersama dalam suka maupun duka, dilihat dari aura yang terpancar dari dalam dirinya menunjukan bahwa mereka adalah bagian dari kita  berjalan bersama dalam menjalani kehidupan itu sendiri dan berusaha agar kita juga berhasil seperti mereka. Tipe pencinta tanpa nama yang kedua, mereka adalah orang-orang yang hadir ditengah-tengah kita namun mereka tidak seperti pencinta Tanpa Nama lainnya yang selau ada bersama kita dalam suka maupun duka, Tipe yang satu ini ada saat kita mempunyai sesuatu namun ketika kita kekurangan dalam berbagai aspek mereka menghindar dan terus menghindar bahkan menghilang dalam pergaulan kita. 

Dari mereka kita dapat belajar tentang bagaiman kita peduli terhadap sesama dalam menjalani kehidupan bersama, " jadilah orang baik apabila kita mau menjadi yang terbaik "  mereka telah memberi pelajaran berharga bagi kita dalam menjalani perjalanan hidup kita ditengah masyarakat. 

Para Pencinta Tanpa Nama yang kita ulas di atas, mereka adalah  tipe orang - orang yang  memberikan makna suatu kehidupan kepada kita, bagaimana kita harus belajar menghadapi orang-orang yang tidak kita kenal namun selalu ada dibelakang layar keberhasilan kita dan membuat kita untuk selalu kuat dalam menghadapi kerikil-kerikil tajam yang bertebaran sepanjang perjalanan hidup kita menuju suatu kehidupan yang lebih matang.

Bagi kita peribadi yang menjalani kehidupan itu sendiri mempunyai suatu pertanyaan " siapakah mereka  yang telah melakukan kebaikan kepada kita di balik keberhasilan kita yang menjadikan diri kita sendiri hingga titik ini " 

Mereka  adalah para pencinta tanpa nama yang sangat peduli terhadap kita, apapun kelakuannya terhadap kita entah itu tipe pencinta Tanpa Nama yang baik atau tidak,  Itulah cara Tuhan datang melalui mereka para Pencinta Tanpa Nama yang dengan caranya masing-masing telah  membantu kita untuk dapat mengetahui dan mengerti makna dari kehidupan itu yang telah membebaskan kita dari belenggu perbudakan oleh karena keegoisan kita. 

Para pembaca yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari  begitu banyak kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita namun kita tidak menyadari akan kesempatan itu oleh karena keserakahan dan ke egoisan membuat kita lupa diri akan kebaikan Tuhan, sehingga atas ulah dan perbuatan kita banyak orang menjadi korban dan menderita, hingga menjauh dari kita.

Semoga bermanfaat

Hengki Mau 

Bahan untuk refleksi 

Janganlah engkau dikuasai oleh  keegoisanmu membuat orang lain menjadi korban.  Jadilah bagian dari Pencinta Tanpa Nama yang selalu ada untuk sesama. 

12/08/2021

MAKNA IKATAN PERNIKAHAN

Pernikahan adalah upacara  janji nikah sehidup semati yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan sesuai norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku, agama, budaya, maupun kelas sosial. 

Dalam pelaksanaan acara pernikahan, penggunaan adat atau aturan  kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum adat dan hukum agama tertentu yang terdapat dalam aturan di daerah atau wilayah tersebut.

Pengesahan pernikahan secara hukum biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani oleh kedua belah pihak antara si pengantin laki-laki dan perempuan yang disaksikan oleh pihak perwakilan keagamaan, pemerintah maupun pihak keluarga. 

Upacara pernikahan sendiri merupakan acara yang dilangsungkan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan juga kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga, sahabat dan kenalan. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah selesai upacara pernikahan kedua pengantin akan dinamakan sebagai suami dan istri dalam ikatan perkawinan.

Para pembaca yang budiman pernikahan itu adalah sebuah moment yang sangat  indah, oleh karena dua perbedaan yang dijadikan satu dalam ucapan sumpah setia sehidup semati dan  janji suci dihadapan Tuhan, yang disaksikan oleh Imam Tuhan, orang tua, sanak keluarga, sahabat kenalan dan umat Allah yang hadir yang turut merestui pernikahan itu.

Dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya sang waktu pengalaman hidup berkeluarga pun turut berjalan mengikuti irama sang waktu menapaki kerikil - kerikil hidup dalam membina bahtera rumah  tangga  baik dalam suka maupun duka. 

Dalam hidup bersama antara suami dan isteri sering terjadi persoalan - persoalan yang adalah duri - duri tajam, muncul dari masing-masing pasangan suami istri, ada kesalah pahaman, ada ketidak puasan karena hal sepele, ada  ketidak nyamanan, oleh karena masing-masing orang mempertahankan egonya. 

Para pembaca yang baik mengapa hal tersebut diatas sering terjadi dalam hidup bersama ?... Itu semua terjadi karena Tuhan sedang menguji kesabaran dan kesetiaan terhadap pasangan kita yang telah dipersatukan di hadapan Tuhan untuk saling melengkapi, sehidup semati hidup bersama, juga menantang  bagaimana kita mempertahankan pernikahan itu.

Sering juga ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan yang ada dalam rumah tangga seseorang, sehingga dengan berbagai cara mereka berusaha untuk merusak rumah tangga orang, ada juga yang berusaha menghadirkan orang ketiga yang akan menjadi biang percecokan dalam  rumah tangga yang selama ini berjalan dengan baik dan sangat harmonis. 

Para pembaca yang budiman untuk menghindari, menghalau dan menghardik kejadian-kejadian baik dari dalam diri maupun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kuncinya hanya satu yakni " saling terbuka dan saling percaya antara suami dan isteri "  Dengan adanya keterbukaan disitu ada keterlibatan Tuhan untuk mempererat hubungan antara suami isteri, maka dengan sendirinya munculah suatu keindahan yang suci dalam  hidup berumah tangga. Yang suci itu bukan dua orang yang mengikat janji Pernikahan, bukan juga Imam Tuhan yang memberkati Pernikahan itu, tetapi Tuhan yang terlibat didalamnya dan sekaligus Perancang Pernikahan itu sendiri. 

Ada pernikahan yang bertahan lama hingga maut yang memisahkan, tetapi ada juga Pernikahan yang relatif singkat (1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, dst) dan berakhir dengan perceraian. Apakah Tuhan yang harus disalahkan " tidak " karena Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah salah, Tuhan maha sempurna. Manusialah penyebab dari semua kesalahan itu oleh karena keegoisan melampaui keinginannya.

Para pembaca yang budiman sebagai suami istri harus ada saling menghargai antar satu dengan lainnya oleh karena sudah dipersatukan dihadapan Tuhan, ( hai Isteri tunduklah kepada suamimu dan hai suami kasihlah isterimu ). Mengapa isteri harus tunduk kepada suami ? Pengertian tunduk disini punya makna rohani yang kuat dan mendalam yang artinya  tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Jadi sikap tunduk disini bukan seperti bawahan kepada atasan, tetapi karena itu memang kemauan Tuhan, maka dengan taat dan sukacita yang tulus  menghormati suami seperti menghormati Tuhan. Karena suami merupakan hadia pemberian Tuhan yang terbaik kepada isteri, maka isteri harus menghormati suaminya.

Menghormati atau Menghargai  itulah wujud dari Isteri  menghormati dan menghargai Tuhan dan memberi tempat untuk menjaga martabat atau wibawa sang suami kalau bukan isteri  siapa lagi yang mau menghormati suami.

Suami juga harus mengasihi Isteri,  Pengertian mengasihi disini tidak sepihak, tetapi suami yang mengasihi Tuhan sadar  bahwa inilah pemberian Tuhan yang terbaik baginya oleh  karena itu suami harus mengasihi isteri sebagaimana isteri mengasihi Tuhan, Jadi mengasihi isteri adalah gambaran mengasihi Tuhan.

Para pembaca yang budiman Dalam menjalani pernikahan mengapa masih ada yang merasa sulit menjalani perkawinan dan menyerah, Siapa yang harus disalahkan dan bagaimana tanggapan atas peristiwa ini? Untuk itu  saya mengajak kita semua mari mendalami apa yang menjadi makna perkawinan itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Semoga bermanfaat

Hengki Mau.

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...