Ada dua hal yang sangat berpengaruh dalam hidup setiap orang, kedua hal ini sudah ada sejak seorang anak manusia di lahirkan kedunia ini, kedua hal tersebut yakni yang pertama adalah " Belajar ". Proses belajar dimulai saat seorang bayi mulai berinteraksi dengan ibunya ketika mulai menyusu, disini terjadi respon pada bayi ketika ibunya memberi ASI pada anaknya, ini merupakan proses pase awal seorang anak manusia mulai belajar.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku seseorang sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang didasari dengan interaksi dan respons dalam diri seseorang untuk menunjukkan perubahan perilaku dalam dirinya.
Yang kedua yakni proses " Pembelajaran ". ini mengacu pada segala kegiatan yang direncanakan untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perilaku pada diri seseorang dari masa bayi yang didampingi oleh orang tua hingga seseorang itu beranjak dewasa dan mandiri. Pada tahap pertumbuhan fisik dari bayi hingga dewasa seseorang mengalami prose belajar seiring dengan pertumbuhan fisiknya, ia belajar dan terus belajar beradaptasi dengan lingkungan dimana ia berada untuk dapat mengetahui jati dirinya.
Belajar dan Pembelajaran, dua kata yang berbeda namun tujuannya sama yakni mengacu pada proses untuk meraih keberhasilan. Dengan belajar kita dapat mengerti, memahami dan mengetahui berbagai hal, dapat membedakan yang baik dan buruk.
Para pembaca yang budiman di era sebelum adanya kemajuan dan perkembangan teknologi, proses belajar dan Pembelajaran itu sudah terjadi dan sudah dilaksanakan oleh generasi di waktu itu meskipun masih primitif, namun proses belajar itu sudah berlangsung. dan hingga kini di generasi kita ini pun proses Belajar dan Pembelajaran masih tetap berlangsung.
Di era sebelumnya kebanyakan orang sering menganggap belajar itu hanya membuang-buang waktu saja, oleh karena mereka berpikir bahwa di Republik ini sudah ada yang memimpin yakni mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati,Camat, Kepala Desa, hingga kepala dusun.
Kita tidak bisa persalahkan mereka oleh karena pola pikir masyarakat di era saat itu masih sangat primitif dan juga karena kurang adanya interaksi dan pergaulan, apa lagi di jaman itu mereka masih mempertahankan budaya hidup berkelompok dan berpinda-pindah dari tempat satu ketempat lain.
Kebiasaan ini mengakibatkan generasi di jaman itu tidak dapat berkembang, baik dalam pergaulan, pola pikir, pendidikan dan lain sebagainya oleh karena ruang lingkup mereka terbatas. Sehingga di era jaman itu kebanyakan orang tua tidak menyekolahkan anak-anaknya, oleh karena kurangnya pengetahuan bahkan bila sekolah pun, setelah tamat di Sekolah Dasar orang tua langsung menikahkan anak-anaknya.
Para pembaca yang budiman ini realita dan kita tidak bisa persalahkan mereka oleh karena hidup mereka berpindah-pindah dan tidak menetap, di jaman itu juga mereka belum mengerti dan memahami adanya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.
Kini seiring berjalannya waktu dalam peradaban kemajuan jaman dan perkembangan teknologi yang pesat apakah kita sebagai generasi milenial masih tetap diam dan membisu melihat realita ini ?
Mari kita bersama bersatu hati dalam kebhinekaan dari Sabang sampai Merauke meruba pola pikir kita dalam kesadaran diri akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup, mematangkan keterampilan dan memperlancar dalam membangun komunikasi dengan dunia sosial, mari belajar dan terus belajar oleh karena satu-satunya senjata yang mampu mengubah dunia adalah " BELAJAR, BELAJAR, BELAJAR dan terus BELAJAR. Ingat Jangan pernah lelah untuk belajar dan teruslah menuntut ilmu.
Semoga bermanfaat.
Hengki Mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar