08/05/2023

APA ITU PIKIRAN

  

Sebagai manusia yang mempunyai akal dan budi, dalam dirinya selalu ada ide atau gagasan untuk melakukan segala sesuatu, baik itu hal yang baik maupun hal yang buruk, semua itu terjadi karena adanya niat yang terbentuk dalam pikirannya sendiri.

Para pembaca yang baik pikiran merupakan hayalan atau imajinasi  yang terbentuk pada diri seseorang, hasil dari pikiran tersebut akan di tuangkan lewat  tulisan atau perkataan dan di lakukan lewat perbuatan. Pikiran akan memberikan suatu kekuatan untuk membentuk suatu perkataan yang akan melahirkan suatu tindakan menjadi suatu kebiasaan, dan ini akan menjadi ciri kas pada diri orang tersebut. 

Peran pikiran sangat penting karena menjadi dasar pembentukan karakter seseorang yang di mulai dari dalam dirinya sendiri.

Dalam pergaulan sehari-hari ada berbagai faktor yang mempengaruhi pikiran pada diri seseorang yakni faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, juga faktor kebudayaan yang dapat mempengaruhi peribadi seseorang dalam pembentukan karakter dan menyatakan jati dirinya.

Ada beberapa hal dalam pembentukan pikiran seseorang yakni Sudut pandang, Keyakinan dan Nilai. Ketiga hal ini tidak dapat di pisahkan dan akan terus saling melengkapi, dimana Sudut pandang membentuk suatu cara pandang seseorang dalam menganalisa berbagai hal, Keyakinan merupakan dasar dari perilaku seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan atau tindakan, dan Nilai merupakan sebuah hasil atau nilai dari kegiatan yang dilakukan atau dikerjakannya.

Para pembaca yang baik pemikiran dalam diri setiap orang merupakan sesuatu yang tidak nyata dan bersifat sementara karena apapun yang ada dalam pikirannya baik hal positif ataupun hal negatif, yang baik maupun tidak, apa bila tidak di lakukan maka dengan sendirinya akan terpendam dalam diri dan masuk kedalam alam bawa sadarnya dan suatu saat akan muncul secara tiba-tiba di saat yang bersangkutan mengalami atau melakukan sesuatu hal yang pernah di pikirkannya namun tidak sempat direspon di waktu yang sudah berlalu.

Para pembaca yang baik buah pikiran yang ada di dalam diri setiap orang dapat dipecahkan dengan cara melakukan pengamatan dalam pikiran itu secara seksama untuk mengamati perubahan pikiran dari satu kejadian ke kejadian lainnya yakni dengan melakukan kontemplasi dan  refleksi diri, karena dalam ketenangan batin, seseorang akan menemukan hal-hal baru, kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya, penemuan hal-hal baru ini akan menjadi satu pijakan pada diri orang tersebut untuk terus maju dan berkembang  menapaki jalan hidupnya.

Para pembaca yang budiman pikiran manusia tidak dapat dilihat dan banyak dipengaruhi oleh keadaan dalam peribadi itu sendiri, kesalahan berpikir terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk berpikir objektif dari situasi yang sedang dialaminya, sering tanpa sadar, pikiran itu mencoba mencari suatu pembenaran dari situasi yang sedang terjadi.

Para pembaca yang baik  hal penting yang menjadi pedoman adalah tentang bagaimana cara berpikir, dan mencoba untuk mengkaji dan mengevaluasi apa yang telah di pikirkan dan kemungkinan buruk serta penderitaan-penderitaan lain yang dialami dapat ditelaah lebih dalam dengan kemampuan ilahi yang dimiliki oleh orang tersebut dengan menggunakan akal, pikiran serta budi untuk menganalisa pengalaman hidup yang terus dijalani untuk dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir dalam menyikapi berbagai situasi yang terjadi dalam diri.

Semoga bermanfaat

Hengki mau.

05/05/2023

APA ITU PERASAAN

Perasaan dapat diartikan sebagai keadaan yang sedang terjadi dan dirasakan dalam diri setiap orang yang merupakan isi hati atau suara Roh yang berfungsi sebagai pengendali pikiran dan perasaan dalam mengambil suatu keputusan. Pada tulisan sebelumnya sudah di bahas tentang Pikiran dan kini akan di bahas tentang perasaan. Para pembaca yang baik Pikiran dan perasaan tidak dapat di pisahkan, keduanya selalu ada dan melebur dalam diri setiap kita, perasaan tersebut yakni kesal, marah, sedih, malu, cemburu benci takut, senang, gembira, bahagia, jatuh Cinta dan lain sebagainya. Dalam realita hidup sehari-hari sebagai manusia kita tidak pernah luput dari perasaan-perasaan di atas dimana perasaan tersebut selalu melekat dalam diri setiap insan manusia. Para pembaca yang baik, dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering kita mengalami perasaan marah, kesal, sedih, malu, benci, karena merasakan adanya sesuatu yang bergejolak dalam diri kita, juga perasaan senang, gembira, bahagia, jatuh cinta karena mengalami suatu keberhasilan dalam diri kita. Kejadian -kejadian perubahan yang terjadi dalam diri kita yang berkaitan dengan perasaan akan memberikan suatu Kekuatan bagi kita untuk menjadi diri sendiri dalam memaknai perasaan itu sendiri. Para pembaca yang baik menjadi pertanyaan bagi kita mengapa manusia memiliki perasaan dan seperti apa sih perasaan itu bagi kita sebagai manusia, Jawabannya karena manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara ciptaan lainnya, sehingga manusia dapat mengetahui mana hal yang baik dan mana yang tidak. Para pembaca, adanya perasaan, seperti seluruh keinginan atau aktivitas dalam diri setiap kita pasti ada satu di antara organ tubuh kita yang mengendalikannya, organ tersebut adalah otak kita yang merupakan sistem kontrol dalam diri setiap kita sebagai pusat pengendali perasaan dan pikiran kita. Dalam kehidupan sehari-hari perasaan yang kita rasakan adalah bentuk respons yang diolah oleh otak yang akan menjadi sebuah ide atau gagasan dan seterusnya akan menjadi sebuah aksi dalam diri setiap kita. Semoga bermanfaat Hengki Mau.

25/01/2023

PERCAYA PADA DIRI SENDIRI.

Menjadi diri sendiri merupakan satu hal yang sudah seharusnya dimiliki oleh semua orang, Namun dalam menjalani kehidupan ini terkadang masih ada orang yang belum mengetahui bagaiman cara untuk menjadi diri sendiri.

Para pembaca yang baik, Percaya pada diri sendiri adalah sesuatu yang dapat di katakan gampang- gampang susah oleh karena tidak semua orang dapat melakukannya oleh karena itu untuk mau menjadi diri sendiri kita juga harus percaya diri dalam berbagai hal, buanglah kebiasaan yang membandingkan diri dengan orang lain agar kita bisa menghargai dirimu sendiri karena dalam hidup ini kita sebagai manusia sudah ada masanya masing-masing. 

Para pembaca yang baik dalam pergaulan hidup sehari-hari sering terjadi ketidak cocokan antara sesama kita sebagai manusia oleh karena status sosial yang berbeda dan hal ini akan menjadi momok bagi kita untuk minder antara satu sama lain oleh karena itu jangan sekali-kali memikirkan Perkataan orang Lain. 

Kurangnya kepercayaan dalam diri untuk menjadi diri sendiri di karenakan kita terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain seakan-akan hidup kita bergantung pada penilaian orang lain tersebut. Kebiasaan dan pemikiran seperti ini  justru membuat kita susah untuk mengikuti kata atau suara hati untuk menjadi diri sendiri. 

Untuk itu hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari adalah mencintai pekerjaan yang sementara kita tekuni oleh karena sebagian besar orang tidak mencintai pekerjaannya, bahkan menganggap pekerjaan yang sedang dan sementara dikerjakan itu akan membuat dirinya malu apabila di lihat oleh teman, sahabat atau orang lain yang pernah berinteraksi dengannya. 

Oleh karena itu para pembaca yang budiman dalam menjalani kehidupan ini kita tidak perlu merasa untuk memaksakan diri dalam mengerjakan apa yang orang lain kerjakan, apa lagi hal itu membuat kita merasa iri dengan pekerjaan orang lain.
Para pembaca yang baik dalam menjalani kehidupan ini perlu adanya semangat dalam diri di setiap kita, selalu menumbuhkan rasa semangat dalam diri untuk selalu berusaha menjadi baik sebelum menjadi yang terbaik. 

Dan tentunya dengan beragam caranya, salah satu diantaranya adalah dengan cara pandai bergaul untuk mempelajari peribadi dan karakter seseorang,banyak membaca katak-kata bijak dan motivasi untuk menjadikan diri sendiri lebih baik. 

Jangan takut menghadapi masa depan, hadapi dan perjuangkanlah masa depan itu meskipun dalam perjuangan sering terjadi berbagai persoalan dan tantangan oleh karena itu semua akan  membangkitkan jiwa dan membuat kita meraih kesuksesan dan jangan puas dengan hubungan yang tidak akan membuatmu menjadi diri sendiri oleh karena tidak ada perjuangan tanpa rasa sakit, namun percayalah bahwa sakit yang kita alami hanya untuk sementara dan yang pasti kebahagiaan akan terasa selamanya. 

Para pembaca yang baik banggalah dengan siapa dirimu, dan jangan malu dengan cara orang lain dalam melihat dan menilaimu, apapun yang dilakukan oleh seseorang kepadamu hendaknya itu dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kita miliki dan sabar menanti apa yang akan menghampiri, bermimpi lah besar dan berani juga untuk menghadapi kegagalan. 

Para pembaca yang baik yakinlah bahwa kita dilahirkan untuk menjadi apa adanya diri kita bukan untuk menjadi sempurna dan kesempurna itu jangan di jadikan untuk menginspirasi orang lain tetapi biarkan orang lain terinspirasi bagaimana kita menangani ketidaksempurnaan itu dan segala kesulitan yang kita alami sebenarnya untuk mengatasi cara berpikir kita tentang bagaimana menjadi diri sendiri. 

Oleh karena itu habiskanlah waktu untuk memahami siapa diri kita karena bagaimanapun juga satu-satunya  yang akan benar-benar hidup bersama kita adalah diri kita sendiri, tidak ada gunanya memikirkan kesalahan masa lalu namun terkadang kita diuji bukan untuk menunjukkan kelemahan kita, tetapi untuk menemukan kekuatan kita maka jadilah diri dan percayalah pada diri sendiri. 

Semoga bermanfaat. 

Hengki Mau. 

20/01/2023

MENCINTAI DIRI SENDIRI ADALAH DOA

Terkadang terasa sangat sulit untuk mencintai diri sendiri karena kebanyakan orang merasa masih ada banyak kekurangan ada di dalam dirinya. namun kekurangan yang ada dalam diri seseorang tersebut dapat dengan mudah teratasi dengan jalan belajar untuk mencintai diri sendiri.

Menjadi pertanyaan bagi kita mengapa harus mencintai diri sendiri dari pada mencintai orang lain atau sesama kita yang adalah bagian dari  kehidupan kita.  

Para pembaca yang Budiman ketika kita mencintai diri sendiri, maka harga diri akan jauh lebih tinggi dibanding sebelum kita mengerti dan mengetahui dampak dari mencintai diri sendiri itu, kita tidak akan gampang goyah dengan apa yang dibicarakan orang lain tentang diri kita oleh karena kita telah mengenal siapa diri kita seutuhnya.

Artinya dari mencintai diri, kita tidak perlu takut untuk melakukan hal-hal yang membuat diri kita sendiri bahagia dan bukti dari kebahagiaan itu terlihat dan tampak terpancar pada raut wajah seseorang yang di tampilkan dalam dirinya bahwa ia sedang bahagia.

Para pembaca yang baik kebahagiaan yang ada dalam diri seseorang, akan lebih mudah membawanya untuk bergaul dan beradaptasi di lingkungan di mana saja ia berada dalam menikmati kehidupan itu. 

Para pembaca yang baik hidup ini terlalu singkat maka nikmati kehidupan itu dengan hati yang tenang dan damai jauhkan dari diri kita pikiran-pikiran negatif dan hal-hal yang membuat diri kita tidak bisa berkembang dan berusahalah untuk melakukan hal-hal yang baik kepada siapa saja oleh karena dari hal-hal seperti itu kita akan dapat mengerti arti suatu kebahagiaan yang ada dalam diri kita untuk lebih mencintai diri sendiri dan sesama kita. 

Dan terimalah kenyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menyenangkan semua orang karena masih ada banyak perbedaan dalam setiap individu, kita tidak bisa memaksakan diri untuk membuat orang lain bahagia karena ada banyak perbedaan pada diri setiap kita, tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna,maka cintai dan hargai kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri dan lakukan hal-hal yang baik dan tampilkan kebaikan itu dalam diri sendiri. 

Sisihkan waktu untuk sesama,teman, sahabat dan keluarga, jalinlah persaudaraan dan persahabatan dengan baik, hargai dan hormati siapa saja jangan beda-bedakan suku,agama dan ras,
berhentilah membandingkan kesuksesan diri sendiri dengan orang lain, jangan iri atas kesuksesan orang lain karena semua itu tergantung pada diri kita bagaimana mau berjuang dan berusaha untuk berubah. 

Jauhkan dari diri pikiran-pikiran yang menyesatkan lepaskan perasaan stres,jangan biarkan diri menderita penyakit fisik, emosional, dan mental,relaksasi, meditasi serta lakukan apa yang membuatmu akan terus bahagia. 

Semoga bermanfaat. 

Hengki Mau. 

07/12/2022

MASA SULITMU SUDAH USAI

Waktu itu hari Sabtu 19 November 2022, hari yang sangat istimewa dalam sejarah hidupku oleh karena sudah kesekian kalinya menyapa diriku. 

Yang sangat Istimewa dan spesial bagiku adalah kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai" yang di lontarkan oleh seorang Imam SVD yang perna betugas di Paroki kami, paroki St. Grardus Nualain. Beliau adalah seorang Imam misionaris Serikat Sabda Allah yang hingga saat ini masih menjadi teladan bagi kami dalam menjalani panggilan hidup.

" Masa Sulitmu Sudah Usai " ungkap Pater Vikjen Keuskupan Atambua Pater Vinsensius Wun, SVD. saat saya menghampirinya untuk bersalaman di celah-celah Kegiatan yang digagas oleh para Suster SSpS Provinsi Timor (Indonesia) dan para Suster SSpS Timor Leste yang berkolaborasi dengan JPIC SVD Timor ( Indonesia) -JPIC SVD Timor Leste dan Pemerintah Kabupaten Belu Dalam Aksi penanaman 1.200 Anakan Mangrove, 40 Cendana, 500 Oliander dan 150 Tanaman Hias disepanjang Pantai Motaain Indonesia - Timor Leste. 

Ungkap ini sangat mendalam bagi saya dan keluarga dan mungkin juga bagi para pembaca.  " Masa Sulitmu sudah Usai " sebuah kalimat yang tidak biasa di ungkapkan oleh siapapun selain seorang Imam ataupun orang tertentu yang mempunyai penglihatan dan anugrah Karismatik untuk dapat melihat, menerawang dan menilai pada diri seseorang. 

Awalnya ungkapan Pater Vikjen ini  saya anggap biasa, namun setelah kembali dari lokasi kegiatan, saya mencoba merenung dan merefleksikan apa yang di ungkapkan oleh Pater Vikjen itu ternyata maknanya sangat mendalam bagi diri saya. 

Ya karena beliau sangat kenal dengan keluarga kami terutama diri saya yang perna menjadi anak rohaninya sejak masa Sekolah Dasar hingga menjadi salah satu anggota tarekat SVD kala itu. 
Pater Vinsen adalah sosok seorang Imam misionaris yang luar biasa, beliau adalah seorang tokoh Misionaris Sang Sabda yang menjadi panutan bagi umat paroki St.Grardus Nualain, dan mungkin juga di paroki lain yang perna beliau bertugas, Ia dikenal sebagai Imam yang peduli terhadap kaum miskin, kaum terbuang, kaum hina dina dan kaum yang terpinggirkan. 

Para pembaca yang Budiman sosok Pater Vinsensius Wun, SVD adalah satu dari sekian Imam Tuhan yang sangat peduli dengan umatnya, beliau adalah pendengar yang setia sekaligus penasehat yang selalu memberikan solusi dalam menghadapi kerikil-krikil duri dalam menjalani panggilan hidup ini. 

Banyak orang sering datang kepadanya untuk berkonsultasi bagaimana menjalani dan menghadapi  orang-orang yang menganggap kita tidak berarti di dalam masyarakat dan beliau pasti akan memberikan solusi untuk menghadapi orang-orang tersebut. 

Para pembaca yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sering ada orang yang menilai dan menstikma orang lain bahwa orang-orang itu akan mengalami kesusahan yang tiada akhir, dan masih banyak lagi pembicaraan dan ocehan dari orang-orang yang menganggap dirinya sudah berhasil tanpa mengingat bahwa keberhasilan mereka itu berkat dukungan dari orang-orang yang saat itu mereka anggap tidak berarti.  

Para pembaca yang baik tanpa kita sadari hal tersebut di atas sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, namun melalui tulisan ini saya mengajak para pembaca untuk kembali kepada diri, mengoreksi dan merefleksikan akan pengalaman hidup yang pernah kita alami baik itu pengalaman hidup yang menyakitkan maupun yang membahagiakan dan apakah kita dapat menghadapi semua itu dengan setulus hati atau ada pergolakan dalam batin untuk melawannya ataukah kita diam menerima semua itu ?. 

Para pembaca yang Budiman kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai " merupakan suatu rangkaian kata yang sangat meneguhkan dan memberi kekuatan bagi kita semua yang mungkin pernah mengalami masa-masa sulit dalam menjalani kehidupan itu. 

Para pembaca yang baik ketika dalam diam,merefleksikan kalimat yang diucapkan oleh Pater Vikjen, " Masa Sulitmu Sudah Usai "  saya kembali mengingat akan masa lalu yang penuh dengan tantangan dan cobaan. kala itu hari - hariku penuh dengan berbagai persoalan dan sangat menyakitkan bila di ungkapkan namun ada baiknya bila saya mengulasnya secara singkat untuk dapat diketahui oleh para pembaca bahwa untuk keluar dari suatu keterpurukan kita harus menyelam dan mengalaminya agar kalimat " masa sulitmu sudah usai dapat di genapi. 

" Kami dalam keluarga ada 7 bersaudara namun kakak kedua berpulang Kembali kepangkuan Ilahi, bersama ayah dan ibu kami ada 8 orang, pekerjaan orang tua ayah  Petani ladang, dan ibu sebagai Ibu rumah tangga. Dalam kesederhanaan dan penuh kasih sayang kami di bimbing dan di besarkan oleh kedua orang tua kami, masa kecil kami berenam berjalan seperti biasa ada canda ada tawa ria bersama kedua orang tua kami.

Banyak orang di sekitar kami tidak pernah tahu bahwa kami mengalami kesusahan oleh karena kedua orang tua kami tidak perna menampakan kesusahan kami kepada orang lain. Dalam kesusahan kami tetap bersama, ada beberapa orang tetangga yang selalu menganggap kami paling miskin diantara saudara yang lain, tanpa mereka sadari keberhasilan mereka itu juga berkat bantuan dari kedua orang tua kami. 

Para pembaca yang budiman diatas merupakan sebuah ringkasan akan masa lalu yang mungkin bukan saja kami, namun di antara para pembaca juga mengalaminya. Dan yang menjadi kekuatan bagi kami dalam menjalani panggilan hidup adalah " apapun yang ada kami tetap bersyukur oleh karena kami tahu Tuhan tidak akan menguji kita melebihi kemampuan kita ". 

Para pembaca yang Budiman dengan berjalannya waktu dalam proses pertumbuhan di sertai dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seseorang dapat berubah karena sudah mengerti dan memahami arti sebuah perjuangan dalam menjalani kehidupan itu dan untuk keluar  dari keterpurukan itu kita harus menerima diri apa adanya dan berjalan mengikuti perputaran waktu. 

Para pembaca yang baik setelah merefleksikan ungkapan kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai" yang di sampaikan oleh Pater Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vinsensius Wun,SVD. semua yang terjadi dalam diri kita  ternyata ada waktunya tersendiri, ada waktu di mana kita mengalami kesusahan yang tiada bandingnya, ada waktu di mana kita mengalami suatu kebahagiaan yang membuat kita lupa diri bahwa waktu ini akan terus berputar, ada waktu untuk kita bangkit dari keterpurukan maka genaplah apa yang disampaikan oleh Pater Vikjen " Masa Sulitmu Sudah Usai ".

Terimakasih Pater Vinsensius Wun, SVD atas hadia terindah di saat ulang tahunku yang berkenaan dengan kegiatan penanaman anakan pohon yang digagas oleh para Suster SSpS Provinsi Timor (Indonesia) dan para Suster SSpS Timor Leste yang berkolaborasi dengan JPIC SVD Timor ( Indonesia) -JPIC SVD Timor Leste dan Pemerintah Kabupaten Belu Dalam Aksi penanaman 1.200 anakan pohon disepanjang Pantai Motaain Indonesia - Timor Leste. sebua ungkapan kalimat yang sangat menguatkan yakni " MASA SULITMU SUDAH USAI ".

01/11/2022

SI ANAK JALANAN DAN BIDADARI TAK BERNAMA

Tanganku mengeletar ketika kumulai menulis untukmu, Hatiku memaksaku untuk menulis di atas selembar kertas putih ini, banyak yang kurasa tetapi setelah kupegang penaku aku kehilangan akal dari mana harus memulainya. Kucurahkan kepedihanku kepadamu lewat sebuah tulisan di atas sepucuk kertas putih polos yang melambangkan kepolosan hatiku kepadamu, kan ku rangkai kata demi kata di atas kertas putih nan polos ini, aku tak tegah ketika hendak mengotori kertas putih ini namun karena terpaksa aku harus mengotorinya supaya engkau ketahui bahwa aku jatu hati kepadamu. 

Ketika pada pandangan pertama aku melihat dirimu matamu penuh dengan kejujuran, membuatku yakin engkau tidak akan mengecewakan hati ini. Sudihkan engkau mau menjadi sahabatku wahai bidadari tak bernama, aku menyadari kehidupanku hanya di jalanan, hari-hariku kuhabiskan bersama anak-anak yang senasib denganku, aku bergaul dengan kehidupan yang amat sangat keras yang selalu menantang diriku untuk terjun ke dunia gelandangan. 

Kebanyakan orang menyebut diriku anak brandal, bajingan dan masih banyak lagi gelar yang aku peroleh dari masyarakat di seputaran kompleks di mana kami selalu nongkrong, mereka tahu karakterku mereka tahu seluk beluk tentang kepribadianku, keluargaku, orang tuaku yang sudah sekian tahun berpisah oleh karena cinta mereka tidak direstui oleh kedua kakek dan nenek di kampung halaman ibuku. 

Ibuku di kenal sebagai bunga desa kala di jamannya, parasnya cantik,lembut dan baik hati bila ada orang yang berjumpah dengannya akan merasa aman dan nyaman oleh karena keramahtamahan dan kelembutan tutur kata, bahasa, sopan santun, rendah hati dan suka menghormati siapa saja yang menyapanya. Ia juga dijuluki sebagai Bidadari tak bersayap oleh karena kebaikan dan ketulusan hatinya yang selalu peka terhadap keadaan di sekitarnya. 

Ia tidak memamerkan pendidikannya yang adalah seorang sarjana yang bekerja di Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) ternama di kota namun ia memilih untuk tinggal di kampung, jika ada kegiatan ibuku akan ke kota, ia rendah hati dan suka menerima saran dan kritikan dari siapa saja apabila itu untuk suatu kebaikan, itulah sosok ibuku.

Ayahku di kenal sebagai peribadi yang ulet, pekerja keras, ia selalu menyelesaikan pekerjaan apa saja yang ia kerjakan tanpa mengenal lelah, sayangnya kedua kakek dan Nenek orang tua dari ibuku tidak menginginkan kehadiran ayahku dalam keluarga itu oleh karena pekerjaan ayahku hanyalah buru bangunan dan pekerja serabutan. 

Ayahku pergi meninggalkan ibuku bukan atas keinginan pribadinya tetapi oleh karena desakan kakek dan neneku yang mengusirnya untuk pergi meninggalkan Ibuku yang adalah isteri sahnya.

Perpisahan itu membuat ibuku mengalami depresi, apa lagi saat itu umurku baru masuk setengah tahun. Selang beberapa bulan berlalu ibuku jatu sakit oleh karena banyak pikiran, ayahku sudah pergi tanpa membawa apa-apa, hanya pakaian dibadanlah yang menemani langkah kakiknya meninggalkan kediaman kedua kakek dan nenekku, entah kemana rimbahnya ibu dan aku tidak mengetahuinya. 

Perpisahan kedua orang tuaku itu membuat ibuku sakit dan tidak terusus, sehingga aku di besarkan oleh saudara sepupu dari ayahku. Oleh karena kehadiran diriku di tengah-tengah kedua kakek dan nenekku banyak mendapat stikma dari para tetangga bahwa aku adalah anak haram sehingga kedua orang tua itu menyerahkan aku kepada saudara dari ayahku yang tinggal di kota. 

Di kota itu Aku tinggal dan dibesarkan oleh sepupu dari ayahku, kehidupanku terlantar oleh karena saudara sepupu dari ayahku ini bekerja sebagai pedangang kaki lima yang berangkat pagi menjajahkan jualannya keliling kota dan pulangnya larut malam itupun apa bila dagangannya habis terjual kalau tidak mereka akan menginap di pasar-pasar. Dirumah aku dan sepupuku yang tiga tahun lebuh tua diatas usiaku, ia penyanyang, disiplin dan bertanggung jawab, jika aku meninggalkan rumah satu atau dua jam sepupuku itu langsung mencariku kemana-mana, ia tidak mau kalau aku di sakiti oleh orang lain karena dirinya tahu kehidupanku yang dari umur setengah tahun di terlantarkan oleh kedua orang tua dan kedua kakek dan nenekku di Desa. 

Semakin hari aku semaki besar dan tumbuh menjadi peribadi yang dewasa, sepupuku sudah melanjutkan studinya di kota lain, aku tinggal sendirian saat saudara dari ayahku bersama isterinya pergi jualan, hari-hariku kuhabiskan di jalanan, jika merasa bosan aku kembali ke rumah namun tidak ada yang menunggu di sana, yang ku jumpai hanyalah rumah kosong tampa penghuni, dalam diam aku mencoba masuk dan memasak apa saja yang di tinggalkan oleh saudara dari ayahku, setelah makan aku kembali kejalanan, hiruk pikuk keramain kota menemani hari-hariku yang tidak terarah, sering aku mengikuti tauran antara geng yang masing-masing menguasai gangnya, seringkali aku bersama teman-temanku memalak orang-orang yang lewat di gang kami, meminta uang kalau tidak di berikan maka dengan serta merta aku melambungkan kepak pukulanku ke dada ataupun wajah orang yang aku palak itu, ya inilah diriku dan kehidupan sehari-hariku. 

Aku tidak pernah mengenyam pendidikan dan tidak perna mengenal yang namanya guru aku hanya tahu hidup di jalanan yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Hidupku begitu keras karena di jalanan, tidak ada perhatian dari kedua orang tuaku oleh karena sejak umurku setegah tahun ibu dan ayahaku berpisah, aku hidup tanpa kasih sayang orang tua, aku bagaikan sebatang pohon yang tumbuh tak bertuan. 

Hari-hariku terus berlalu semakin hari aku semakin dewasa, kini umurku sudah dua puluh dua tahun beranjak ke dua puluh tiga tahun, di masa-masa perkembangan dan pertumbuhan menjadi seorang peribadi yang dewasa aku tidak  bisa terlepas dari kehidupan di jalanan oleh karena tidak ada seorang pun yang mendampingiku untuk menasehati, mengarahkan dan menjadi teladan serta menjadi  tumpuanku, dan mendengarkan segala kelu kesahku. 

Perasaan  hati yang selalu bergejolak ini menjadi tantangan bagiku seorang anak remaja yang masih dalam proses pertumbuhan ini, namun di dalam perasaan yang berkecamuk ini keinginanku hanya satu yakni bertemu dengan kedua orang tuaku. 

Sudah puluhan tahun aku tidak pernah mengetahui keadaan ibu dan ayahku, apakah ibuku masih sakit ataukah sudah sembuh dan di manakah ayahku berada hanya waktulah yang akan mempertemukan kami kembali. 

Meskipun aku hidup di jalanan dan tidak pernah mengeyam pendidikan, namun aku banyak belajar tentang hal baik dan buruk. Semua ini terjadi saat aku berjumpah dengan seorang gadis yang berparas cantik, kulitnya sawo matang, idungnya mancung, tubuhnya sama tinggi dengan diriku, ia sorang gadis kota yang sangat pintar dan cerdas, kemungkinan berpendidikan tinggi dan anak orang berada. 

Ia sering menyapa kami apabila melewati gang di mana kami selalu nongkrong, dengan kehadiran sosok seorang gadis yang selalu perhatian kepada kami membuat diriku menyadari bahwa masih ada orang yang mau peduli dan memperhatikan kami yang adalah para berandal yang sering meresahkan dan mengganggu ketenagan dan ketentraman masyarakat.  

Suatu hari saat kami nongkrong di persimpangan jalan, di tengah keramaian kota yang hiruk pikuk, dalam pandangan kosong tiba-tiba terlintas dalam anganku sang gadis cantik yang selalu menyapa kami kala melewati gang itu, aku tersentak dan kaget dan tidak percaya saat bersamaan sang gadis ini berdiri di hadapanku “ hai apa kabar “ dengan hati yang tidak percaya dan terasa seperti mimpi aku kepalangan dan kagum melihat seorang gadis yang rupawan yang selama ini selalu perhatian kepada kami. “ hai kabar baik “ sambil melambaikan tanganku kepada sang gadis manis itu, “ bolehka saya duduk bersamamu “ pinta si gadis manis itu “ oh ya boleh “ mempersilakan untuknya duduk diatas beberapa lembar kayu kulit yang kami jadikan tempat duduk untuk nongkrong. 

Senjah hari itu kami banyak berdiskusi, saling memberi nasehat tentang menjalani kehidupan yang sangat menantang di era perkembangan jaman dan kemajuan teknologi ini, banyak yang kami ceritakan tentang pengalaman hidup yang selama ini kami jalani kami saling berbagi cerita, saya menceritkan apa yang saya alami dari kecil hingga dewasa yang hidupnya selalu di jalanan, begitupun sebaliknya ia menceritakan pengalaman hidupnya. Dalam kebersamaan kami di senjah hari itu aku merasakan ada aura positif yang keluar dari dalam diri si gadis cantik ini, sepertinya ia membawa suatu kedamaian bagiku untuk meninggalkan kehidupan di jalanan ini. 

Dalam lamunan aku sendiri menatap ke kedalam diriku dan berujar Ah…. gadis manis mengapa engkau datang kedalam kehidupanku yang sangat keras ini, tidakkah engkau tahu tentang kehidupanku? pada hal selama ini engkau melihat tingkah lakuku namun mengapa engkau selalu hadir saat aku dalam kebimbangan menentukan jalan hidupku, apakah engkau utusan sang ilahi bagi diriku yang hidup sebatang kara yang hingga kini masih dalam bayangan mimpiku untuk bertemu dengan kedua orang tuaku, ah gadis manis jangan sampai engkau tergoda dengan si brandal ini. 

Hei…. kakak mengapa bengong tidak kah engkau tahu aku duduk di sampingmu ? suatu ucapan halus yang membuatku kaget dan tanpa kusadari tanganku memegang tangan gadis manis itu, maafkan diruku yang larut dalam lamunan.

Ohhh ….tidak apa-apa, dengan rayut wajah yang ceria gadis manis itu pamit untuk kembali ke rumahnya “ kakak aku pamit ya soalnya saya harus tiba di rumah tepat waktu, ia berbalik badan dan melangkakan kakinya meninggalkan diriku. 
Ketika kakinya melangkah meninggalkan tempat itu aku hanya menatapnya seirama dengan hayalanku tentang dirinya yang adalah titisan sang ilahi bagi diriku untuk mengubah kehidupanku yang sangat keras ini.

Oh Tuhan terimakasih atas perjumpaan ini, melalui gadis ini Engkau telah menyadarkanku untuk kembali ke jalan yang benar, semoga jadikanlah dirinya berkat bagi kami anak jalanan yang hidup dalam ketidak pastian ini. 

Hari-hari telah berlalu, persahabatan kami kian hari kian akrab namun kehidupanku masih seperti dulu, tidak perna ada perubahan dalam diriku, gadis manis yang selalu menghampiri kami saat kami berada di tempat ongkrong kini jarang muncul, mungkinkah ia lagi sakit ataukah ia sudah pergi jauh, ataukah bosan dengan keadaan kami yang tidak perna berubah ini. Dengan tidak munculnya gadis itu aku merasa kehilangan, mungkinkah aku telah jatu hati padanya, oh Tuhan semoga hal itu tidak terjadi pada diriku oleh karena aku ini orang pinggiran, orang yang tak punya. 

Satu hari, dua hari, tiga hari berikutnya aku hanya diam terpaku, tidak ada semangat dalam diriku, banyak teman-temanku yang mengolokku oleh karena banyak perubahan dalam diriku membuat mereka heran dan tidak percaya. Ada apa gerangan orang ini sehingga dirinya berubah total ungkap salah satu sahabatku yang adalah mantan preman di ibu kota yang baru bergabung dengan kami setahun lalu, saat dirinya berkata demikian aku hanya diam terpaku tak ingin meresponnya oleh karena jikalau ada respon balik maka akan ada persoalan baru, oleh karena itu aku hanya diam dan terus diam.  

Sudah seminggu lamanya aku tidak bergabung bersama teman-temanku di tempat kami sering nongkrong, ada yang datang mengunjungiku di rumah pamanku, ada juga yang menanyakan keadaanku oleh karena tidak perna muncul lagi dalam kelompok itu.

Banyak tetanggaku yang kaget ketika ada perubahan dalam diriku, ada yang mengejekku “ si brandal itu sudah sadar ya atau sudah mampos, kata seorang tetanggaku, ada juga yang mengatakan “ bajingan itu sudah mampus ya tidak muncul lagi di jalanan ini, ada juga yang mengatakan “ biarkan ia mampus sekalian supaya tidak ada yang memalak kita lagi. Yang lain lagi berkata dasar anak jalanan tidak tahu rimbahnya biarkan ia mampus di telan bumi ini. 

Mendengar cerita-cerita itu hati ini seperti tersayat sembilu, aku menyadari apa yang dikatakan itu benar adanya “ ya… saya brandal, bajingan, anak jalanan, rimbahku memang tidak banyak orang yang tahu oleh karena aku hidup sebatang kara hanya menumpang tinggal di rumah pamanku di kota ini, keadaanku seperti ini oleh karena tidak ada yang mendampinggiku dalam perkembangan dan pertumbuhanku dari masa bayi,anak-anak, remaja hingga aku menjadi dewasa seperti ini, ya inilah diriku dan keadaanku, inilah hidupku dan inilah aku sang preman brandal yang sering mendapat stikma dari masyarakat “ manusia jalanan, manusia biadap, manusia berhati serigala yang hidupnya di persimpangan-persimpangan jalan, demi menyambung hidupnya di jalanan dengan memalak orang-orang di sekitarnya.  

Namun kini dengan komitmen yang kuat dan keteguhan hati menyatakan aku akan berubah, memulai hidup baru, kankutinggalkan kehidupan lamaku dan melangkah dengan pasti menjalani hidup baru, aku tidak peduli apa kata orang terhadapku, aku tidak peduli stikma apa yang diberikan kepadaku, yang ada dalam pikiranku saat ini yakni memulai hidup baru, apapun yang akan aku kerjakan dalam kehidupan ini akan aku lalui dan seberat apapun akan aku jalaninya. 

Sudah sebulan aku tidak berada di jalanan banyak teman-temanku yang mencari keberadaanku, ya aku dengan sengaja tidak menampakan diri di tengah masyarakat dan teman-temanku oleh karena ingin menyendiri untuk merefleksikan kembali kehidupan yang selama ini aku jalani. 

Aku berterimakasi kepada sang gadis manis yang perna aku jumpai yang hingga saat ini belum kukenal siapa dirinya, namun aku percaya suatu saat akan bertemu dengan dirinya seperti yang aku dambahkan ingin betemu denga kedua orang tuaku yang sudah puluhan tahun tidak berjumpah.
 
Sudah sekian lama kita berpisah tak ada kabar darimu. Diriku hanya merenung dan terus merenung akan kah suatu saat kita berjumpah dan melihat dirimu seperti dulu yang perna aku kenal ? hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahunpun terus berganti dan waktu terus berlalu tak ada kabar darimu. 

Aku ingin melayangkan surat untukmu namun diriku tak tahu dimana alamat dan keberadaanmu. Dalam hayalanku hati ini sangat tersiksa dan tersayat oleh getaran cinta yang membara namun bara – bara cinta itu termakan dan hanyut dengan gelapnya malam yang diriringi hembusan  angin sepoi membuat diriku larut dalam hayalan mengenang kembali akan kenangan indah di kala engkau duduk di sampingku saat itu yang membuat diriku tidak menyadari ternyata sudah larut dalam hayalan yang tak akan menjadi nyata. 

Oh gadis manis besar harapanku untuk berjumpah kembali denganmu oleh karena sentuhan harapan yang engkau berikan untuk merubah kehidupanku di jalanan namun cita – cita itu tak akan terwujut oleh karena dirimu tak perna muncul lagi, mungkinkah engkau anggap aku adalah barang  bekas yang terbuang sehingga engkau pergi menjauh tanpa ada kabar darimu namun harapanku itu akan terus berada dalam mimpiku meskipun engkau hilang tanpa ada kabar.
 
Aku menyesal akan semua perbuatan yang telah aku lakukan di kala itu dan betapa terkejutnya diriku ketika mendengar engkau mengalami kecelakaan yang membuat dirimu tak berdaya, aku berlari dan terus berlari menelusuri keramain kota dan lorong – lorong pertokoan, aku tidak menghiraukan dan tak peduli siapapun yang ada dihadapanku, yang aku pikirkan hanya dirimu oh gadis manis sang bidadari tak bernama jangan engkau tinggalkan diriku yang hendak berubah ini. 

Ku temui dirimu Terbaring lemah dan tak berdaya di atas tempat tidur, engkau di rawat oleh para perawat dan dokter. Aku hanya terpaku melihat dirimu dan tak kuasa menahan air mataku hingga membasahi pipiku, aku menghampiri dirimu memegang jemarimu dan berkata dalam hati maafkan aku sang bidadari tak bernama, aku telah membiarkanmu pergi dan kini aku menemuimu dalam keadaan seperti ini bangunlah kita akan bercerita saling berbagi pengalaman hidup. 

Oh bidadari tak bernama engkau telah menyadarkanku, memberikan aku semangat untuk merubah kehidupanku di jalanan tetapi mengapa saat aku hendak berlangkah untuk memulai kehidupan baru itu engkau  pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Oh gadis manis sang bidadari tak bernama pergilah dengan doaku dan harapanku semoga dalam kehidupan berikutnya kita akan berjumpah lagi. 

By. Hengki Mau

03/10/2022

LUKA TAK BERDARAH.

Adalah sebuah ungkapan kata yang selalu menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang yang selalu mencari suatu kebenaran dalam mengartikan sebuah ungkapan kata dalam kalimat itu.  

Yang menjadi pertanyaan mengapa harus ada " luka tidak berdarah " pada hal dalam pengalaman hidup sehari-hari yang sering di alami oleh kebanyakan orang jika ada luka identiknya jelas pasti akan ada darah dan ini akan membuat orang dilema untuk menjawab dan mengartikan ungkapan kalimat ini. 

Para pembaca yang Budiman dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami suatu  kebahagiaan, mungkin karena berhasil dalam usaha, mendapat hadia dari orang yang sangat kita sayangi, atau memperoleh gelar menjadi seorang sarjana, atau mungkin juga mendapat suatu jabatan dan lain sebagainya. 

Ada juga persoalan dan tantangan dalam hidup yang sering kita alami, misalkan kita di marahi oleh orang tua, saudara oleh karena suatu kesalahan yang mungkin tidak dengan sengaja kita lakukan mereka menganggap itu suatu kesalahan yang sangat fatal sehingga kita di marahi, ada juga dari orang lain yang mungkin tidak terima atas suatu kesalahan yang kita lakukan yang mengganggu mereka sehingga mereka dengan sadar memarahi dan mencaci maki kita. 

Ada juga orang yang tanpa alasan memarahi oleh karena kita dianggap membebani kehidupan mereka atau mungkin tidak mau menerima kehadiran kita ditengah-tengah mereka, ada juga orang yang tidak mau hidup kita sama seperti mereka sehingga dengan berbagai cara ingin mengucilkan bahkan selalu menghindar dari kita yang adalah bagian dari anggota masyarakat tersebut. 

Para pembaca yang baik dua hal di atas sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan masih ada banyak pengalaman hidup dan kejadian-kejadian dalam kehidupan bermasyarakat kita yang belum kita sadari membuat banyak orang merasa tidak diterima, merasa terhina dan akan membuat mereka mengalami luka batin dan sulit untuk di sembuhkan, Luka batin adalah semacam trauma yang dirasa amat sangat menyakitkan yang terjadi dari suatu peristiwa tidak menyenangkan yang dialami pada diri seseorang yang membetuk kerpibadiannya menjadi minder dan tidak percaya diri. 

Ini sering terjadi pada diri orang dewasa dan biasanya terjadi karena masalah asmara, cinta tak terbalas, putus cinta, dikhianati pasangan, kegagalan, tekanan kehidupan, kehilangan pekerjaan, kematian pasangan hidup dan masih banyak lagi hal-hal yang sering kita alami yang membuat seseorang itu mengalami luka batin. 

Para pembaca yang Budiman Luka batin biasanya terjadi akibat tekanan sikologis yang berlangsung secara terus menerus pada diri seseorang yang menimbulkan emosi negatif mendalam dan membekas yang tidak dapat di ungkapkan sehingga terjadilah luka batin pada diri orang tersebut. Untuk menyembuhkan luka batin ini harus ada pihak yang menangani seperti Konselor yang akan membantu untuk menyembuhkan luka batin tersebut. 

Para pembaca yang Budiman Luka batin merupakan luka yang tidak berdarah oleh karena tidak nampak, namun dapat terlihat pada diri peribadi seseorang melalui raut wajah, penampilan yang tidak percaya diri,tingkah laku yang serba hati-hati, suka menyendiri, jarang berinteraksi dengan orang lain, susah tidur karen banyak pikiran, mudah merasakan sakit hati, walau sudah memaafkan namun belum sepenuhnya merasa lega, mudah melakukan hal negatif yang pernah dilakukan orang lain, Hampir tidak ada keinginan tulus untuk melakukan kebaikan dan masih banyak lagi yang ada dalam diri seseorang yang mengalami luka batin.

Para pembaca yang Budiman mungkinkah diantara kita ada yang seperti tertulis di atas, kalau ada sebaiknya konsultasikan ini kepada konselor atau kepada orang yang kita percaya untuk dapat menyembuhkan luka batin alias Luka tak berdarah agar terbebas dari belenggu penderitaan Luka Tak Berdarah itu. 

Semoga bermanfaat

Hengki mau. .

Hitam Putih Tenaga Honorer Dan Nasibnya.

Dalam upaya pemerintah pusat untuk mengatasi pertambahan jumlah tingkat pengangguran secara skala nasional maka melalui beberapa...